Konflik Rusia Vs Ukraina
VIDEO Vladimir Putin Jamin Tak akan Bunuh Ratusan Tentara Ukraina yang Menyerah ke Rusia
Ratusan tentara di Pabrik Baja Azovstal telah menyerah kepada Rusia, namun dikabarkan Presiden Rusia Vladimir Putin akan menjamin tentara Ukraina.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Ratusan tentara di Pabrik Baja Azovstal telah menyerah kepada Rusia pada Senin (16/5/2022).
Namun dikabarkan Presiden Rusia Vladimir Putin akan menjamin tentara Ukraina yang menyerah.
Putin akan memperlakukan secara manusiawi tentara Ukraina di pabrik baja Azovstal.
Pasukan Rusia berhasil meruntuhkan benteng pertahanan pasukan Ukraina di pabrik baja Azovstal Mariupol.
Baca juga: VIDEO Ini Tujuan AS Diam-diam Bentuk Tim Khusus ke Ukraina Seperti di Irak dan Suriah
Hal ini ditandai dengan 265 tentara Ukraina yang telah menyerah kepada Rusia.
Dari ratusan tentara Ukraina itu, tercatat 51 tentara Ukraina terluka parah.
Kemudian, 51 tentara tersebut dibawa ke rumah sakit di Novoazovsk di wilayah Donetsk yang memisahkan diri dari Ukraina.
Namun, tetap saja nasib mereka masih belum jelas.
Baca juga: VIDEO Ledakan Kereta Lapis Baja di Melitopol, Ukraina Klaim Tentara Pangkat Tinggi Rusia Tewas
Dikutip dari TribunWow.com, seusai kabar itu muncul pernyataan yang mengatakan bahwa Rusia sedang mempertimbangkan hukuman mati untuk ratusan tentara Ukraina itu.
Pernyataan tersebut dikatakan seorang anggota parlemen yang bertindak sebagai salah satu perunding Moskow dalam pembicaraan damai yang sekarang terhenti dengan Ukraina
Menanggapi pernyataan tersebut, Putin akan menjamin tentara Ukraina yang menyerah itu dan akan diperlakukan sesuai standar internasional.
Baca juga: VIDEO Kolonel ke-42 Rusia Denis Kozlov Tewas terkena Rudal Ukraina, Ini Kronologinya
Bahkan Putin akan memperlakukan secara manusiawi tentara Ukraina itu.
Pernyataan tersebut telah disampaikan oleh Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Sementara, Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Malyar, mengatakan akan ada prosedur pertukaran untuk kepulangan ratusan tentara tersebut.
Meski dirinya mengakui proses pemulangan ratusan tentara tersebut tidak mudah.