Konflik Rusia Vs Ukraina
Sebut Ironis, China Ungkap Pasukan NATO akan Dikerahkan Dekat Rusia setelah Finlandia Bergabung
Pasukan NATO diperkirakan akan muncul di sekitar wilayah Rusia setelah negara tetangganya, Finlandia, memutuskan untuk bergabung.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Keputusan itu datang diakatakan akibat invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina.
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mendukung gagasan ini dan berjanji untuk memberikan akses cepat bagi kedua negara.
Kremlin menyebut aksesi Swedia dan Finlandia ke aliansi sebagai ancaman eksistensial bagi negara.
Terkait hal itu, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengumumkan perlunya bersiap untuk tindakan agresif blok tersebut dengan latar belakang upaya untuk memperluas kehadirannya di dekat perbatasan Rusia.
Baca juga: Buat Perjanjian, Inggris Lindungi Swedia dan Finlandia dari Ancaman Rusia agar Bebas Gabung NATO
Baca juga: Konflik Ukraina Belum Selesai, Militer Rusia Bergerak ke Finlandia yang Berencana Gabung NATO
Presiden Finlandia Minta Putin Berkaca
Presiden Finlandia Sauli Niinistö, menyalahkan Rusia atas keputusan negaranya dan negara tetangganya, Swedia bergabung dengan NATO.
Ia menyinggung mengenai sikap Rusia dan invasi ke Ukraina yang diinisiasi Presiden Vladimir Putin.
Niinistö pun meminta Rusia berkaca dan mengintrospeksi perbuatannya.

Pernyataan ini diungkapkan dalam acara pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Rabu (11/5/2022).
Dalam jumpa pers tersebut, keduanya mengumumkan perjanjian kerjasama untuk menangkal ancaman Rusia.
Kerjasama itu melibatkan kesepakatan untuk memberikan bantuan militer jika salah satu negara itu diserang.
Diketahui, Rusia telah menyatakan sejumlah ancaman akibat wacana Finlandia dan negara tetangganya, Swedia, bergabung dengan NATO.
Hal ini sempat juga dibahas oleh Niinistö dalam kesempatan tersebut.
"Dia akhir tahun lalu, Rusia melarang Finland dan Swedia untuk bergabung dengan NATO," kata Niinistö dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube Sky News, Kamis (12/5/2022).
"Mereka menuntut NATO tidak menerima anggota baru."