Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Inggris Gelontorkan Rp 23 Triliun untuk Bantu Ukraina Hadapi Rusia, Minta Hentikan Kebrutalan Putin

Pemerintah Inggris menambah pasokan bantuan militer untuk Ukraina senilai Rp 23 triliun.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Dailymail
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson (kiri) dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kanan). Terbaru, Inggris janjikan akan kirim bantuan militer ke Ukraina, Minggu (8/5/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Pemerintah Inggris menambah pasokan bantuan militer untuk Ukraina.

Bantuan sebesar £ 1.3 miliar (sekitar Rp 23 triliun) itu termasuk dalam dukungan militer untuk berperang melawan invasi Rusia.

Inggris pun berharap agar Ukraina bisa menghentikan sepak terjang Presiden Rusia Vladimir Putin.

PM Inggris Boris Johnson saat menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada 9 April 2022.
PM Inggris Boris Johnson saat menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada 9 April 2022. (UKRAINIAN PRESIDENTIAL PRESS SERVICE/AFP)

Baca juga: Merasa Ditipu Pemerintah, Komandan Ukraina di Mariupol Menyerah ke Rusia, Sebut Ditinggal untuk Mati

Baca juga: Komandan Juara Dunia Rusia Tewas di Ukraina, Pemecah Rekor Penembak Jitu Gugur di dalam Tank

Dilansir TribunWow.com dari Sky News, Minggu (8/5/2022), bantuan Inggris untuk pasukan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky adalah tingkat pengeluaran militer Inggris tertinggi untuk konflik sejak puncak pertempuran di Irak dan Afghanistan.

£ 1.3 miliar, diambil dari cadangan Inggris, termasuk £ 300 juta perlengkapan militer yang dijanjikan oleh Predana Menteri Inggris Boris Johnson awal pekan ini.

Johnson, Presiden AS Joe Biden dan para pemimpin dari negara-negara G7 lainnya akan mengadakan pembicaraan dengan Zelenskyypada hari Minggu untuk membahas dukungan tambahan yang ditawarkan.

Adapun perlengkapan militer yang dijanjikan oleh Johnson termasuk sistem radar anti-baterai untuk menargetkan artileri Rusia, peralatan pengacau GPS, dan perangkat penglihatan malam.

Johnson akan menjadi tuan rumah pertemuan perusahaan senjata akhir bulan ini untuk membahas peningkatan produksi dalam menanggapi permintaan yang diciptakan oleh konflik di Ukraina.

Para pejabat mengatakan pengumuman itu akan membantu mendukung industri senjata Inggris, yang dapat mengambil manfaat dari peralihan global dari ketergantungan pada peralatan dari Rusia yang terkena sanksi Vladimir Putin.

"Serangan brutal Putin tidak hanya menyebabkan kehancuran yang tak terhitung di Ukraina, tetapi juga mengancam perdamaian dan keamanan di seluruh Eropa," kata Boris Johnson.

Pendanaan datang di atas komitmen sebelumnya senilai sekitar £1,5 miliar, termasuk £ 400 juta dalam bantuan kemanusiaan dan jaminan pinjaman untuk £ 700 juta dalam tambahan pinjaman Bank Dunia.

Baca juga: Ribuan Ventilator di Inggris Diancam Dimatikan Hacker Rusia, Ahli Takut Dapat Picu Perang Dunia 3

Baca juga: VIDEO Inggris-Irlandia Ciut seusai Rusia Tayangkan Video Simulasi Serangan Nuklir, Langsung Hancur

Inggris Khawatir Putin Deklarasikan Perang Dunia III

Pemerintah Inggris menyebut ada kemungkinan Presiden Rusia Vladimir Putin akan segera mendeklarasikan perang dunia kedua pada 9 Mei 2022 mendatang.

Kekhawatiran ini disampaikan oleh Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace.

Ben juga khawatir apabila Rusia terus dibiarkan menginvasi Ukraina, maka Rusia akan seperti kanker yang terus bertumbuh.

Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, Ben menyebut sebelum invasi Rusia semakin meluas layaknya kanker maka harus segera dipotong.

Menurut Ben, deklarasi perang dunia ini akan disampaikan oleh Putin pada 9 Mei yang bertepatan pada hari perayaan kemenangan berakhirnya perang dunia kedua.

Putin disebut akan memanfaatkan momen ini untuk menggalang pasukan mengumumkan deklarasi perang melawan nazi di dunia.

"Saya tidak akan kaget," ujar Ben kepada radio LBC saat membahas kemungkinan Putin mendeklarasikan perang dunia.

Ben menyatakan, Inggris harus terus membantu Ukraina mengusir pasukan militer Rusia kembali ke asal mereka.

Ben juga mengonfirmasi bahwa Inggris akan terus menyuplai senjata ke Kiev/Kyiv dan sedang mempertimbangkan untuk mengirim rudal anti kapal.

Rusia sendiri diketahui telah melegalkan penyerangan pangkalan militer negara-negara NATO yang mendukung Ukraina.

Serangan tersebut dilakukan untuk memutus rantai logistik dan persenjataan kiriman NATO ke Ukraina.

Muncul kekhawatiran sikap Rusia tersebut akan benar-benar memicu terjadinya perang dunia ketiga.

Dilansir TribunWow.com dari Daily Mail, Rabu (27/4/2022), keputusan tersebut diungkapkan oleh juru bicara kementerian luar negeri Rusia, Maria Zakharova.

Ia menyatakan bahwa Rusia dapat mengizinkan serangan terhadap negara-negara NATO yang menyediakan senjata ke Ukraina.

"Apakah kita memahami dengan benar bahwa demi mengganggu logistik pasokan militer, Rusia dapat menyerang sasaran militer di wilayah negara-negara NATO yang memasok senjata ke rezim Kyiv?," kata Zakharova.

"Bagaimanapun, ini secara langsung menyebabkan kematian dan pertumpahan darah di wilayah Ukraina."

Kata-katanya muncul setelah Menteri Angkatan Bersenjata Inggris James Heappey mengatakan bahwa Inggris mendukung serangan udara Ukraina pada infrastruktur Rusia.

Dia menambahkan bahwa akan senjata Inggris akan sepenuhnya sah digunakan dalam serangan semacam itu.

Namun pernyataannya ditanggapi negatif oleh Kremlin, dengan kementerian pertahanan menuduhnya melakukan provokasi.

Moskow juga memperingatkan bahwa pihaknya akan bersiap untuk menyerang balik pusat pengambilan keputusan di Kyiv sebagai pembalasan, bahkan jika diplomat Barat hadir.

Hal ini disampaikan setelah Kepala Departemen Pertahanan AS, Lloyd Austin kemarin mengatakan bahwa retorika ancaman perang nuklir Moskow sangat berbahaya dan tidak membantu.

Selama kunjungan ke Jerman, dia membalas ucapan diplomat Rusia Sergei Lavrov yang mengatakan bahwa para pemimpin Barat mempertaruhkan perang dunia ketiga dengan memasok senjata berat ke Ukraina.

"Retorika semacam itu sangat berbahaya dan tidak membantu," kata Austin.

"Tidak ada yang ingin melihat perang nuklir terjadi. Ini adalah perang di mana semua pihak kalah."

"Retorika berbahaya itu jelas tidak membantu dan sesuatu yang tidak akan kita lakukan." (TribunWow.com/Via/Anung)

Berita terkait lainnya

Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaInggrisVladimir PutinVolodymyr Zelensky
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved