Konflik Rusia Vs Ukraina
Pamer Kekuatan Militer Rusia, Putin Gelar Latihan Parade Hari Kemenangan, Lihat Videonya
Presiden Rusia Vladimir Putin menggelar Latihan Parade Kemenangan sebagai bagian perayaan Hari Kemenangan yang jatuh pada tanggal 9 Mei.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin menggelar Latihan Parade Kemenangan sebagai bagian perayaan Hari Kemenangan yang jatuh pada tanggal 9 Mei.
Acara ini berlangsung di pangkalan udara Khmeimim Rusia di Suriah.
Dilaporkan lebih dari 1,2 ribu personel militer Rusia dan Suriah ikut serta dalam pelatihan yang memamerkan peralatan dan kekuatan pertahanan negara tersebut.

Baca juga: VIDEO Simulasi Serangan Nuklir Rusia Hancurkan Inggris dan Irlandia, Ini Reaksi Kedua Negara
Baca juga: Ada Peran AS di Balik Serangan Ukraina ke Kapal Perang Rusia, Juga Bantu Bunuh Jenderal Rusia
Rekaman dari parade tersebut dibagikan melalui kanal berita pemerintah Rusia, RIA Novosti, Jumat (6/5/2022).
Pada awal gladi bersih, para awak seremonial yang berbaris di pangkalan udara itu diarahkan oleh Komandan Angkatan Bersenjata Rusia di Suriah, Letnan Jenderal Roman Berdnikov, dengan mobil Tiger convertible.
Kemudian kru parade Angkatan Bersenjata Federasi Rusia dan Republik Arab Suriah berbaris di sepanjang landasan pacu dengan suara iringan band militer.
Barisan itu terdiri dari grup spanduk dengan bendera negara Federasi Rusia dan salinan Bendera Kemenangan, kompi penjaga kehormatan dengan bendera pasukan darat, Pasukan Dirgantara dan Angkatan Laut, kru parade dari resimen udara pasukan khusus, marinir, pasukan udara, polisi militer, resimen rudal anti-pesawat, kru parade wanita dokter militer.
Setelah itu, barisan peralatan militer parade yang dimekanisasi melaju di sepanjang jalur tersebut.
Iring-iringan itu dibuka oleh tank T-34-85 dan truk Dodge dari Perang Patriotik Besar.
Dalam barisan itu juga termasuk kendaraan lapis baja Tigr dan Typhoon-K, pengangkut personel lapis baja BTR-82A, tank T-72B3 dan T-90A, sistem penyembur api berat TOS-1A, sistem rudal taktis operasional Iskander, rudal anti-pesawat dan kompleks senjata " Pantsir-S ", truk tentara mengangkut howitzer derek "Msta-B" dengan trailer.
Pelatihan diakhiri dengan overflight pasukan penerbangan Rusia.
Helikopter Mi-8, Ka-52 dan Mi-24, pesawat anti kapal selam Il-38 yang dikawal oleh pembom garis depan Su-34, radar terbang A-50 yang dikawal oleh pembom Su-24M, pesawat tempur Su-35 melintas di langit.
Juga, salah satu pilot pangkalan udara di Su-35 mendemonstrasikan aerobatik tunggal.
Terlihat satu ciri khas dari latihan ini yakni bahwa baik militer Rusia dan Suriah menyematkan pita St. George yang dilipat dalam bentuk huruf Z atau V pada seragam mereka.
Tanda-tanda taktis semacam itu diterapkan pada peralatan militer oleh unit-unit Angkatan Bersenjata Rusia sebagai bagian dari dukungan terhadap operasi militer khusus di Ukraina.
Baca juga: Menlu Rusia Bantah Putin Beri Tenggat Waktu Menang Perang Ukraina hingga Hari Kemenangan 9 Mei
Baca juga: Terlalu Bersemangat Pamer Strategi, Tentara Rusia Tak Sengaja Bocorkan Info ke Ukraina
Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:
Rusia Bantah Beri Tenggat Waktu hingga 9 Mei
Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan mendesak agar tentara bisa membawa pulang kemenangan di Donbas sebelum tanggal 9 Mei 2022.
Pasalnya, hari tersebut bertepatan dengan perayaan Hari Kemenangan Rusia yang biasanya akan disertai parade.
Namun hal ini dibantah oleh kepercayaan Putin, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.
Dilansir TribunWow.com dari Aljazeera, Senin (2/5/2022), Lavrov mengatakan perayaan Hari Kemenangan Moskow yang akan datang pada 9 Mei tidak akan mempengaruhi kecepatan operasinya di Ukraina.
Berbicara dengan mediaset Italia, Lavrov bersikeras pada hari Minggu bahwa Moskow tidak akan terburu-buru untuk menyelesaikan "operasi militer khusus" itu.
Adapun hari terseut merupakan perayaan penyerahan Nazi Jerman kepada pasukan sekutu, termasuk Uni Soviet pada tahun 1945.
"Militer kami tidak akan secara artifisial menyesuaikan tindakan mereka pada tanggal berapa pun, termasuk Hari Kemenangan," kata Lavrov.
"Laju operasi di Ukraina tergantung, pertama-tama, pada kebutuhan untuk meminimalkan risiko apa pun bagi penduduk sipil dan personel militer Rusia," tambahnya.
Rusia biasanya menandai Hari Kemenangan dengan parade militer besar-besaran di pusat kota Moskow dan pidato Putin.
Tetapi perayaan tahun ini akan datang dengan latar belakang kampanye militer berdarah di Ukraina, yang telah dibenarkan oleh Putin dengan klaim bahwa negara bekas Soviet itu membutuhkan denazifikasi dan kiasan lain untuk Perang Dunia II.
"Kami akan merayakan 9 Mei dengan khidmat, seperti yang selalu kami lakukan. Ingat mereka yang jatuh untuk pembebasan Rusia dan republik-republik lain dari bekas Uni Soviet, untuk pembebasan Eropa dari wabah Nazi," terang Lavrov.
Dia menambahkan bahwa Rusia berkomitmen untuk bekerja mencegah perang nuklir agar tak pernah dimulai.(TribunWow.com/Via)