Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Sebut Tentara Rusia Orc, Ini Alasan Warga Ukraina Samakan Prajurit Putin dengan Monster Fiksi

Terungkap alasan mengapa banyak warga Ukraina menyamakan tentara Rusia dengan sebuah karakter fiktif bernama orc.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
YouTube Universal Pictures
Bangsa orc dalam film Warcraft. Ilustrasi kaum orc yang menjadi sebutan untuk tentara Rusia oleh masyarakat Ukraina. 

TRIBUNWOW.COM - Sejak terjadinya konflik melawan Rusia, banyak warga hingga pejabat Ukraina menyebut tentara Rusia dengan nama orc.

Orc sendiri adalah sebuah karakter monster fiksi yang populer karena karangan buku The Lord of The Rings karangan JRR Tolkien.

Lantas apa sebenarnya alasan masyarakat Ukraina menyamakan tentara Rusia dengan orc?

Sejumlah tentara Rusia di medan perang mendapat surat dan gambar dari anak-anak, diunggah Selasa (26/4/2022).
Sejumlah tentara Rusia di medan perang mendapat surat dan gambar dari anak-anak, diunggah Selasa (26/4/2022). (YouTube Tribun MedanTV)

Baca juga: Pakai 500 Wanita Ukraina, Rusia Dituding Gunakan Taktik Terlarang untuk Bebaskan Tahanan Perang

Baca juga: TV Rusia Siarkan Proses Interogasi Tentara Relawan Inggris: Apakah Aku Aman?

Dikutip TribunWow.com dari bbc.com, baru-baru ini, mata-mata Rusia berhasil ditangkap di daerah timur Dnipropetrovsk.

Sang gubernur menyebut mereka orc yang sedang merencanakan rencana berbahaya.

Dalam karangan buku JRR Tolkien, orc digambarkan sebagai makhluk yang brutal dan agresif.

Seorang profesor sekaligus ahli literatur di Universitas Lviv, Ostap Slyvynsky menyebut ada dorongan emosional mengapa masyarakat Ukraina menyamakan tentara Rusia dengan orc.

"Memperjelas perbedaan antara yang baik dan yang jahat," ujar Ostap.

Ostap menuturkan, penggunaan sebutan ini sebenarnya sudah terjadi sejak tahun 2014 lalu ketika Rusia menganeksasi Krimea.

Ostap melanjutkan, sejumlah warga Rusia justru merasa bangga mendapat sebutan orc.

Beberapa warga Rusia juga gantian mengolok-olok menyamakan masyarakat Ukraina layaknya kaum elves.

Kaum elves sendiri familiar dengan sifatnya yang lembut dan feminin.

Sebelumnya, para pejabat militer Ukraina membagikan foto dan mengungkapkan nama-nama tentara Rusia dari brigade ke-64.

Mereka dijuluki 'Sepuluh Orang Hina' lantaran diduga kuat melakukan kejahatan perang di Bucha.

Para tentara ini telah ditetapkan sebagai tersangka dan tengah diselidiki keberadaannya.

Dilansir TribunWow.com dari Daily Mail, Jumat (29/4/2022), Kementerian Pertahanan Ukraina merilis identitas para tentara tersebut.

Pihaknya menuding sejumlah kengerian yang terjadi di Bucha merupakan ulah orang-orang tersebut.

"Sepuluh penjagal Rusia dari brigade ke-64 telah diidentifikasi dan ditetapkan sebagai tersangka yang bertanggung jawab atas pembantaian Bucha," tulis Kementerian Pertahanan Ukraina.

"Unit ini (telah) dianugerahi (penghargaan oleh Rusia) karena kekejamannya, dan kembali ke medan perang."

"Keadilan bagi penjahat perang tidak bisa dihindari."

Gambar-gambar mengerikan dari lusinan mayat di Bucha dan kota-kota lain di sekitar Kyiv, mengejutkan dunia ketika mereka muncul awal bulan ini.

Tak hanya pembunuhan dan penyiksaan, ada juga laporan pemerkosaan secara berkelompok yang dialami para gadis.

Di tengah kemarahan global atas pembunuhan tersebut, pemimpin brigade 'Jagal dari Bucha' Rusia, omandan Azatbek Omurbekov, dipromosikan dari Letnan Kolonel menjadi Kolonel penuh minggu lalu.

Itu terjadi meskipun anak buahnya dituduh melakukan pemerkosaan, penyiksaan dan eksekusi sipil.

"Kami tidak akan berhenti sampai kami membawa mereka masing-masing ke pengadilan," kata Jaksa Agung Ukraina Iryna Venediktova.

Kantor Jaksa Agung dan kantor berita Slidstvo menjelajahi internet untuk mencari informasi pribadi kesepuluh pria itu.

Berusia antara 24 dan 33 tahun, para kopral, sersan, dan prajurit di Brigade Bermotor ke-64 sekarang diperkirakan bertempur di Donbas.

Sepuluh orang tersebut antara lain adalah sebagai berikut.

1. Kopral Andrei Bizyaev (33)

Ia dilaporkan telah bertugas di Tentara Merah selama lebih dari sepuluh tahun.

Dia berasal dari Khabarovsk di Rusia timur.

2. Prajurit Sergei Peskarev (24)

Peskarev memiliki bukti keanggotaan Brigade ke-64 di Facebook.

Dia bekerja di supermarket hingga November tahun lalu, dan mendaftar untuk berpartisipasi perang di Ukraina.

3. Kopral Dmitry Sergienko (27)

Sergienko tinggal di Voronezh, Rusia barat daya.

Dia memiliki seorang istri dan seorang putri yang masih kecil.

4. Prajurit Grigory Naryshkin (30)

Naryshkin adalah tentara lain yang secara pribadi dituduh melakukan kejahatan perang oleh Jaksa Agung.

Ia merupakan atlet dan seniman bela diri juga berasal dari wilayah timur jauh Rusia.

5. Sersan Nikita Akimov (25)

Berasal dari Komsomolsk di timur jauh, iadituduh secara pribadi menculik dan menyiksa warga yang tidak bersalah.

Dia memiliki seorang istri dan anak-anak dan telah memposting gambar selama invasi di Facebook.

6. Kopral Mikhail Kashin (24)

Menurut media sosialnya, ia memiliki seorang istri dan beberapa saudara perempuan dan berasal dari Votkinsk, Rusia barat.

Dia menghabiskan hari ulang tahunnya dengan tuduhan melakukan kejahatan perang di Bucha.

7. Prajurit Vasily Knyazev (24)

Berasal dari keluarga miskin di Yoshkar-Ola, Rusia barat, dia bergabung dengan tentara langsung setelah lulus sekolah.

Knyazev sempat memposting foto di Facebook di mana Brigade Bermotor ke-64 ditempatkan setelah menyerang Ukraina.

8. Prajurit Albert Radnaev (24)

Seperti Knyzaev, Radnaev juga bergabung dengan tentara langsung dari sekolah.

Ayahnya dilaporkan seorang tentara di Angkatan Darat Rusia, meskipun tidak diketahui apakah dia pergi berperang di Ukraina.

9. Sersan Junior Vyacheslav Lavrentyev (29)

Ia awalnya adalah seorang petugas pemadam kebakaran di Transbaikal, Rusia timur sebelum mendaftar untuk berperang di Ukraina.

Ironisnya meski ditetapkan tersangka, ia sempat memposting di Facebook: 'Jalani satu kehidupan - selamatkan ribuan.'

10. Kopral Semyon Maltsev (26)

Maltsev sejatinya adalah seorang penari.

Dia juga berasal dari wilayah timur jauh Rusia.

Pada bulan Februari, ia berhenti tur dengan kelompok tarinya dan mendaftar untuk bertarung di Ukraina.

Warga Bucha Tewas dengan Luka Penyiksaan

Seorang tentara sukarelawan di Kota Bucha, Ukraina ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan.

Wajah prajurit tersebut ditemukan dalam kondisi rusak parah dan mengalami banyak bekas siksaan.

Korban dibiarkan begitu saja di sebuah bangunan kosong oleh tentara Rusia seusai dibunuh.

Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, korban sendiri diketahui merupakan pasukan pertahanan di Bucha yang terdiri dari warga lokal.

Tentara Ukraina Batalion 206 Kyiv/Kiev, Serhii Chukmasov menyebut korban ditembak dari jarak dekat di bagian mulut.

"Pria ini disiksa cukup lama, tangannya diikat ke belakang," ujar Chukmasov.

Chukmasov menjelaskan, wajah korban sudah tidak dalam kondisi lengkap karena beberapa bagian menghilang dimutilasi.

"Ini hanya satu dari ratusan kasus pembunuhan, penyiksaan dan pemerkosaan di Bucha," ujar Chukmasov.

"Dunia harus melihat bukti genosida yang dilakukan oleh Rusia di Ukraina dan melakukan semua hal untuk memastikan hal ini tidak terjadi lagi."

Foto jasad korban diketahui diabadikan pada 4 April 2022 lalu seusai pasukan militer Ukraina kembali menduduki Bucha selepas mundurnya tentara Rusia.

Pemerintah Ukraina menyatakan hampir 85 persen dari mayat penduduk Kota Bucha, wilayah Kyiv yang tewas, memiliki luka tembak.

Penemuan ini diklaim yang menunjukkan pihak Rusia melakukan pembunuhan secara sadar.

Hal ini menambah panjang daftar kejahatan perang yang dituduhkan pada pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin tersebut.

Dilansir TribunWow.com dari Ukrinform, Jumat (15/4/2022), Wali Kota Bucha Anatoliy Fedoruk memberikan keterangan.

Pihaknya mengumpullkan bukti tersebut dari jasad warga yang dikumpulkan dari kuburan massal dan yang tergeletak di berbagai lokasi.

Dari mayat-mayat tersebut, hampir seluruhnya memiliki bekas tembakan diduga dari tentara Rusia.

"Hampir 85 persen dari semua mayat yang kami keluarkan dari kuburan massal atau penguburan individu di kebun, taman, alun-alun, pekarangan memiliki lubang peluru. Artinya, pembunuhan berencana secara sadar terjadi di Bucha," kata Fedoruk.

Dia mengatakan bahwa pemindahan mayat dari kuburan massal di wilayah Gereja St. Andrew akan selesai mungkin pada tanggal 15 April.

"Kami akan menyelesaikan pekerjaan ini, kami akan mengeluarkan jasad warga dan mengirim mereka ke kamar mayat untuk melakukan prosedur yang relevan agar kerabat dapat mengambil jenazah dan menguburkan mereka dengan tepat," tambah Fedoruk.

Seperti diberitakan sebelumnya, Irpin, Bucha, Hostomel, Borodianka, dan seluruh wilayah Kyiv dibebaskan dari penjajah Rusia pada awal April.

Pembunuhan massal warga sipil oleh pasukan Rusia telah dicatat di kota-kota dan desa-desa yang dibebaskan.

Di antara para korban kejahatan perang Rusia adalah wanita yang diperkosa, yang tubuhnya dicoba untuk dibakar, membunuh pejabat pemerintah setempat, anak-anak, orang tua, dan pria.

Banyak dari mereka yang tangannya diikat, ada bekas penyiksaan di tubuh mereka, dan sejumlah korban ditembak di bagian belakang kepala.

Pada bulan Maret, Pengadilan Kriminal Internasional, atas permintaan 42 negara, mengumumkan peluncuran penyelidikan kejahatan perang setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Jaksa Agung Venediktova dan Jaksa ICC Khan telah melakukan perjalanan ke Bucha, di mana mayat warga sipil yang terbunuh sedang digali.(TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunWow.com
Tags:
TentaraRusiaUkrainamiliter
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved