Konflik Rusia Vs Ukraina
Ukraina Sebut Rusia Berencana Lakukan Propaganda dengan Membawa Jurnalis ke Mariupol
Pemerintah Rusia dituding melakukan propaganda di Ukraina dengan cara membawa jurnalis datang ke Mariupol.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Pemerintah Rusia dituding sedang merencanakan melakukan sebuah propaganda dengan cara membawa sekelompok jurnalis datang ke Mariupol, Ukraina.
Tudingan ini disampaikan oleh organisasi berita Ukraina, Ukrayinska Pravda.
Bersama dengan para jurnalis, nantinya pemerintah Rusia akan melakukan tur di Mariupol.

Baca juga: Dibuang ke Rusia, Pria Ukraina Disiksa hingga Disetrum di Basemen: Kami seperti Binatang
Baca juga: Begini Cara CIA Lindungi Zelensky yang Terancam Serangan Rusia di Ukraina
Dikutip TribunWow.com dari Sky News, jurnalis yang akan dibawa ke Mariupol nantinya adalah jurnalis yang pro terhadap pemerintahan Rusia.
Para jurnalis ini nantinya akan berangkat ke Ukraina dari Rostov di Rusia.
Mereka juga akan diberikan sejumlah informasi tertentu terkait konflik yang terjadi di Mariupol.
Badan intelijen Ukraina mengatakan, informasi yang dipersiapkan oleh para pemerintah Rusia tersebut di antaranya adalah pengakuan saksi mata settingan.
Saksi mata palsu itu nantinya akan menceritakan bagaimana tentara Ukraina membombardir kota dan membunuh para warga sipil.
Kementerian Luar Negeri Ukraina mengecam rencana tur jurnalis yang akan dilakukan oleh pemerintah Rusia.
Kemenlu Ukraina juga meminta agar para jurnalis asing tidak ikut berpartisipasi.
Sebelumnya, pada Selasa (26/4/2022), Presiden Rusia Vladimir Putin menyambut kunjungan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Antonio Guterres.
Dalam pertemuan mereka di Moskow, Rusia, satu dari beberapa hal yang menjadi pembahasan adalah nasib para warga sipil yang berada di pabrik baja Azovstal, Mariupol.
Putin menjelaskan bahwa pasukan militer Ukraina wajib membiarkan warga sipil yang berada di Azovstal untuk pergi ke luar.
Dikutip TribunWow.com dari tass.com, Putin menegaskan bahwa Azovstal saat ini tengah diblokade dan sama sekali tidak ada operasi militer Rusia di sana.
Putin menjelaskan, apabila tentara Ukraina menolak untuk melepaskan para warga sipil di Azovstal, maka mereka sama saja bertindak layaknya kelompok teroris yang menggunakan warga sipil sebagai tameng.