Konflik Rusia Vs Ukraina
Tudingan Rusia Terbukti, Intelejen AS Akui Beri Arahan Ukraina hingga Tewaskan 8 Jenderal Rusia
Intelejen Amerika Serikat ternyata memainkan peran penting dalam konflik Ukraina dan Rusia.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Para pejabat mengatakan kepada outlet itu bahwa operasi rahasia telah menyelamatkan nyawa dan peralatan militer Ukraina yang tak terhitung jumlahnya, dan telah menyebabkan Moskow membuang waktu dan amunisi yang berharga dalam serangan yang sedang berlangsung.
"Militer Rusia benar-benar membuat lubang kosong di mana pertahanan udara pernah didirikan," kata pejabat itu setelah pasukan Ukraina dipindahkan mengikuti petunjuk AS.
"Ini memiliki dampak yang sangat besar pada kemampuan militer Rusia di lapangan."
Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengkonfirmasi kerjasama khusus itu dalam sebuah pernyataan Selasa.
"Kami secara teratur memberikan intelijen rinci dan tepat waktu kepada Ukraina di medan perang untuk membantu mereka mempertahankan negara mereka melawan agresi Rusia dan akan terus melakukannya," kata seorang perwakilan.
Baca juga: Dibuang ke Rusia, Pria Ukraina Disiksa hingga Disetrum di Basemen: Kami seperti Binatang
Baca juga: Kapal Perangnya Tenggelam, Rusia Tuding AS Berikan Informasi Intelijen ke Pasukan Ukraina
Rusia Tuding AS Bantu Ukraina secara Terselubung,
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengaku pihaknya mendapat serangan dari sedikitnya 16 kapal angkatan laut Ukraina.
Sepasukan kapal tersebut menyerang Armada Laut Hitam Rusia saat sedang melakukan evakuasi pada pasukan Ukraina yang menyerah di Pulau Ular.
Ia juga menuding adanya bantuan dari pihak Amerika yang mengerahkan pesawat tak berawak untuk memandu angkatan laut Ukraina.
Dilansir media Rusia TASS, Sabtu (26/2/2022), aksi saling serang terjadi di sekitar perairan Pulau Ular.
Pihak Rusia sebelumnya meminta pasukan Ukraina yang berjaga di wilayah tersebut untuk menyerah.
Percakapan tentara Rusia dengan tentara Ukraina ketika itu sempat viral di media sosial.
Kemudian dikabarkan bahwa pasukan Ukraina akhirnya menyerah sehingga pihak Rusia pun melucuti senjata dan mengevakuasi tentara yang masih hidup.
Namun kemudian, pihaknya justru mendapat serangan balasan dari angkatan laut Ukraina.
"Pada malam hari tanggal 25 Februari, saat evakuasi 82 tentara Ukraina yang secara sukarela meletakkan senjata di Pulau Ular, 16 kapal milik Angkatan Laut Ukraina mencoba menyerang kapal-kapal Armada Laut Hitam dengan menggunakan taktik swarming," kata Konashenkov, Sabtu (26/2/2022).