Konflik Rusia Vs Ukraina
Tolak Tawaran Negosiasi di Mariupol, Rusia Sebut Ukraina Mau Akting Adegan Memilukan, Singgung Ini
Tawaran mediasi terkait perang Ukraina di Mariupol ditolak mentah-mentah oleh pihak Rusia.
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Tawaran mediasi terkait perang Ukraina di Mariupol ditolak mentah-mentah oleh pihak Rusia.
Bahkan, Rusia melalui Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menyebut proposal mediasi di Mariupol cuma akan dijadikan ajang akting adegan memilukan oleh pihak Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.
Pernyataan Rusia ini disampaikan oleh Lavrov dalam konferensi pers setelah melakukan pembicaraan dengan Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres pada Selasa (26/4/2022).
Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-62, Moldova Diserang hingga Sekjen PBB Temui Putin
"Itu adalah aksi teatrikal, memang, orang Ukraina suka mementaskan segalanya."
"Tampaknya mereka ingin mementaskan adegan memilukan lainnya," kata Lavrov saat menanggapi pertanyaan jurnalis tentang proposal Kyiv, dikutip dari TASS.
Dia juga meminta pihak Ukraina untuk segera menanggapi proposal Rusia yang disebut telah dikirim selama lebih dari 10 hari.
"Jika kita berbicara tentang sikap serius untuk bekerja dalam kerangka negosiasi, akan lebih baik jika mereka dengan cepat menanggapi proposal kami."
"Yang, saya ulangi, telah berada di pihak mereka selama lebih dari 10 hari dan yang, ternyata, tidak direspons, bahkan Zelensky belum pernah mendengarnya," katanya.
Sementara, Lavrov mengaku pihak Rusia telah siap untuk bernegosiasi.
Tetapi, Lavrov menambahkan, terlalu dini untuk membicarakan tentang siapa yang akan menengahi proses negosiasi.
"Kami siap bernegosiasi, jika ada yang punya ide menarik, kami siap mendengarkannya."
"Negosiator Ukraina tidak berbicara tentang mediasi seperti itu, setidaknya sekarang, pada tahap sebelumnya. Terlalu dini untuk berbicara tentang mediator pada tahap ini, menurut saya,” kata Lavrov.
Sebelumnya, Lavrov melaporkan bahwa negosiasi Rusia-Ukraina terhenti karena fakta bahwa Kyiv tidak menanggapi proposal terbaru Moskow.
Ditambah, pernyataan oleh otoritas Ukraina yang menunjukkan kurangnya minat mereka dalam dialog.
Namun demikian, seperti yang dikonfirmasi oleh ajudan Presiden Federasi Rusia Vladimir Medinsky, pada 22 April, para delegasi melakukan beberapa percakapan yang lebih panjang.
Baca juga: Isi Pertemuan Zelensky dengan Menhan dan Menlu AS, Bahas Bantuan untuk Hadapi Rusia, Apa Saja?