Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Dipaksa Berperang, Tentara Ukraina yang Terjebak di Mariupol akan Dieksekusi jika Menyerah ke Rusia

Pimpinan Chechen Ramzan Kadyrov membongkar situasi para prajurit Ukraina yang terjebak di dalam Kota Mariupol.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TheSun.co.uk
Kapten resimen Azov bernama Sviatoslav Palamar beserta pasukannya sampai saat ini masih berada di pabrik baja Azovstal yang berlokasi di Mariupol. 

TRIBUNWOW.COM - Pimpinan Chechnya Ramzan Kadyrov mengungkapkan bagaimana para tentara Ukraina diperlakukan secara tak manusiawi oleh komandan mereka.

Diketahui kini masih tersisa sejumlah tentara Ukraina yang bertahan di pabrik baja Azovstal yang berada di Kota Mariupol.

Kadyrov menjelaskan, para tentara Ukraina itu saat ini dipimpin oleh batalion nasionalis Ukraina yang bersikap keji bahkan terhadap rekan seperjuangan mereka sendiri.

Tentara Rusia berpatroli di sebuah teater di Mariupol, Ukraina pada 12 April 2022.
Tentara Rusia berpatroli di sebuah teater di Mariupol, Ukraina pada 12 April 2022. (Alexander Nemenov / AFP)

Baca juga: Rusia Tuding Nasionalis Ukraina Gunakan Taktik Perang Mirip Nazi di Era Perang Dunia II

Baca juga: Citra Satelit Ungkap Kuburan Massal di Mariupol, Rusia Dituding Sembunyikan Bukti Kejahatan Perang

Dikutip TribunWow.com dari Tass.com, Kadyrov lewat akun Telegram miliknya menjelaskan bagaimana para tentara Ukraina yang terjebak di dalam Mariupol dipaksa untuk terus berperang oleh komandan mereka.

Informasi ini diperoleh Kadyrov seusai bertanya ke seorang tawanan perang.

Batalion nasionalis Ukraina yang kini memimpin para tentara Ukraina di Azovstal disebut akan menembak mati para tentara yang memilih untuk menyerah ke Rusia.

"Menurut keterangan tawanan, mayoritas dari mereka yang terkurung di belakang tembok tebal pabrik ingin cepat-cepat pergi meninggalkan wilayah sambil memegang bendera putih," ungkap Kadyrov.

"Namun inisiatif ini tidak didukung oleh sang komandan batalion nasionalis."

"Kami telah mengkonfirmasi informasi tentang mengeksekusi mati anggota mereka sendiri yang ingin menyerah," papar Kadyrov.

Kadyrov menyampaikan, batalion nasionalis juga telah menyebarkan disinformasi kepada anggota mereka tentang nasib para tahanan perang di tangan Rusia.

Diketahui pemerintah Rusia telah memberikan kesempatan kepada pasukan militer Ukraina di Mariupol agar menyerah.

Namun beberapa tentara Ukraina tetap enggan menyerah dan memutuskan untuk melawan Rusia hingga titik darah penghabisan.

Beberapa di antaranya bertahan di pabrik baja Azovstal yang berada di Mariupol.

Dikutip TribunWow.com dari Sky News, Mayor Serhiy Volyna menyatakan pasukannya yakni brigade marinir ke-36 akan terus bertempur melawan Rusia.

Lewat sebuah video, Volyna menyampaikan sebuah permohonan kepada para pemimpin dunia untuk membantu Mariupol dan Ukraina.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 1 dari 4
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyMariupolRamzan Kadyrov
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved