Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Berhasil Menyusup ke Wilayah Rusia, Drone Ukraina Rekam Tempat Pembuangan Alat Militer

Drone milik Ukraina diam-diam menyusup masuk ke wilayah Rusia dan menemukan sejumlah lokasi yang membuktikan Putin mengalami kekalahan besar.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TheSun.co.uk
Agen intelijen Ukraina berhasil menembus wilayah Rusia menggunakan drone bernama Leleka dan merekam lahan kosong tempat pembuangan alat militer. 

TRIBUNWOW.COM - Badan intelijen Ukraina telah melakukan misi pengintaian menggunakan sebuah drone.

Drone milik intelijen Ukraina dikabarkan telah berhasil menembus masuk ke wilayah Rusia.

Intelijen Ukraina diketahui menerbangkan drone milik mereka dari sebuah bunker rahasia yang terletak di perbatasan Rusia-Ukraina.

Agen intelijen Ukraina berhasil menembus wilayah Rusia menggunakan drone bernama Leleka dan merekam lahan kosong tempat pembuangan alat militer.
Agen intelijen Ukraina berhasil menembus wilayah Rusia menggunakan drone bernama Leleka dan merekam lahan kosong tempat pembuangan alat militer. (TheSun.co.uk)

Baca juga: Dipaksa Berperang, Tentara Ukraina yang Terjebak di Mariupol akan Dieksekusi jika Menyerah ke Rusia

Baca juga: Kekuatannya Dirahasiakan Pentagon, AS Kirimkan 120 Drone Hantu untuk Ukraina

Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, dari foto yang diambil oleh drone tersebut, misi pengintaian ini diketahui dilakukan pada 16 April 2022.

Drone milik Ukraina bernama Leleka diterbangkan ke Rusia menggunakan bantuan ketapel.

Di dalam wilayah Rusia, Drone Leleka berhasil merekam sebuah lahan yang digunakan oleh Rusia untuk membuang peralatan militer mereka.

Dari tampak langit yang direkam oleh Drone Leleka terekam sejumlah rongsokan tank di lahan tersebut.

Berdasarkan rekaman drone Leleka, terekam ada 57 kendaraan militer milik Rusia di lahan tersebut, 17 di antaranya adalah tank.

Komandan tim pasukan Ukraina yang menerbangkan drone Leleka menjelaskan, semua kendaraan militer milik Rusia yang dipakai ke Ukraina akan berakhir di tempat pembuangan.

Ukraina mengklaim telah berhasil menghancurkan 800 tank dan dua ribu kendaraan tempur lapis baja milik Rusia menggunakan bantuan senjata misil buatan Inggris dan Amerika Serikat (AS).

Sebagai informasi, lokasi pembuangan alat militer itu berada di Desa Golovchino.

Pada foto satelit yang diambil sebelum tanggal 24 Februari 2022 alias sebelum invasi, tampak lokasi lahan kosong tersebut masih kosong.

Namun foto yang diambil oleh drone Leleka menunjukkan kondisi lahan kosong tersebut penuh dengan bangkai kendaraan militer.

Presiden Rusia Vladimir Putin diketahui telah memerintahkan pasukannya untuk tidak menyerbu benteng terakhir Ukraina yang tersisa di kota Mariupol yang terkepung.

Hal ini diutarakan setelah menteri pertahanannya, Sergei Shoigu mengakui tentara Rusia masih memerangi ribuan tentara Ukraina di sana.

Putin menilai rencana untuk menyerbu pabrik baja Azovstal tidak praktis dan justru mengintruksikan pasukan Rusia untuk memblokade daerah itu agar tak seekor lalat bisa lewat.

Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk, telah meminta koridor kemanusiaan untuk memungkinkan warga sipil dan tentara yang terluka dievakuasi dari Azovstal.

Dalam pengepungan tersebut, Vanda Semyonovna Obiedkova, seorang korban Holocaust berusia 91 tahun dikabarkan tewas.

Dia meninggal saat berlindung di ruang bawah tanah yang membeku tanpa air, dalam gema suram tentang bagaimana dia bersembunyi di ruang bawah tanah dari Nazi ketika dia berusia 10 tahun.

Kementerian pertahanan Rusia mengklaim rudal dan artilerinya telah menghantam 1.001 sasaran militer di Ukraina semalam, termasuk 162 pangkalan tembak.

Sementara, wali kota Kharkiv, mengatakan kota terbesar kedua Ukraina itu berada di bawah pengeboman hebat.

Oleg Synegubov, kepala administrasi negara regional, mengatakan pasukan Rusia menembaki daerah Kharkiv dengan berbagai jenis senjata.

Baca juga: Rusia Pilih Blokade ketimbang Serbu Mariupol, Inggris Ungkap Tujuan Putin

Baca juga: Situasi Terkini di Pertahanan Terakhir Mariupol, Tentara Ukraina Ungkap Alasan Tak Menyerah ke Rusia

Dia menyebutkan ada sekitar 15 serangan dan lima warga sipil terluka.

Kini, Pasukan Rusia dilaporkan bergerak maju menuju Kramatorsk, sementara Putin kemungkinan ingin menunjukkan keberhasilan signifikan sebelum perayaan Hari Kemenangan pada 9 Mei.

Respons Internasional

Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sánchez, dan Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen, diperkirakan akan bertemu dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, di Kyiv hari ini.

Sementara, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, telah tiba di India dalam misi diplomatik.

Ia bertujuan meyakinkan rekannya, PM India Narendra Modi, untuk mendukung tindakan barat melawan Rusia.

Selain itu juga membangun berbagai kemitraan perdagangan dan pertahanan strategis lainnya.

Di China, Presiden Xi Jinping, mengatakan pemerintahnya mendukung pembicaraan untuk menyelesaikan perselisihan internasional tetapi menegaskan kembali penentangan China terhadap sanksi sepihak.

China telah berulang kali mengkritik sanksi barat, termasuk sanksi terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina.

Namun China tetap berhati-hati untuk tidak memberikan bantuan kepada Moskow yang dapat menyebabkan kerugian untuk Beijing.

Ancaman Siber

Negara-negara sekutu yang tergabung dalam aliansi intelejen 'Five Eyes', termasuk Inggris dan AS, telah memperingatkan bahwa Rusia siap untuk meluncurkan serangan siber terhadap saingan yang mendukung Ukraina.

Baru-baru ini, analisis Institute for Strategic Dialogue, menemukan postingan yang meragukan bukti dugaan kejahatan perang di Bucha telah dibagikan ratusan ribu kali di Facebook.

Sementara itu, pengadilan di Moskow telah mendenda Google 11 juta rubel (£ 105.000) atas tudingan penyebaran data yang tidak akurat tentang kerugian pasukan Rusia dan korban sipil di Ukraina.

Selain itu juga akibat adanya penyebaran video di YouTube yang diproduksi oleh kelompok-kelompok Ukraina seperti batalyon nasionalis Azov. (TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait lainnya

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyDrone
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved