Terkini Nasional
Tak Jadi Tersangka, Nama Budi Purwanto Telanjur Tercemar Dituding Ikut Keroyok Ade Armando
Pihak kepolisian telah resmi menetapkan enam orang tersangka pengeroyok dosen Universitas Indonesia, Ade Armando.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pihak kepolisian telah resmi menetapkan enam orang tersangka pengeroyokan dosen Universitas Indonesia, Ade Armando, dalam demo 11 April di Gedung DPR, Jakarta.
Namun, pria asal Lampung bernama Try Setia Budi Purwanto (26) yang viral dituding sebagai pelaku, tak ikut ditetapkan sebagai pelaku.
Padahal, foto dan data dirinya sudah telanjur tersebar di media sosial lantaran dituding sebagai pelaku.

Baca juga: Detik-detik Ade Armando Dikeroyok Massa hingga Babak Belur, Sempat Dicegat Ibu-ibu dan Diteriaki
Baca juga: Tampang Pengeroyok Ade Armando Terekam Kamera, Polisi Tangkap Sejumlah Terduga Pelaku
Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Selasa (12/4/2022), pihak kepolisian telah berhasil menyelidiki pelaku kekerasan terhadap Ade Armando.
Setelah ditelusuri melalui bukti foto, video dan para saksi, diperoleh enam tersangka.
"Kami tetapkan enam orang sebagai tersangka untuk kasus tindak pidana dengan korban Ade Armando,"kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat.
Keenam pelaku tersebut antara lain M Bagja, Komar, Dhia Ul Haq, Ade Purnama, Abdul Latip, dan Abdul Manaf.
Empat orang masih buron sementara dua lainnya yakni Bagja dan Komar, telah berhasil diciduk di Jakarta Selatan dan Jonggol.
"Empat tersangka lainnya sengaja kami ekspos identitasnya pada hari ini dan kami minta untuk segera menyerahkan diri," imbuh Tubagus Ade.
Dari daftar tersebut, tak dicantumkan nama Try Setia Budi Purwanto alias Budi yang awalnya viral dituduh sebagai tersangka.
Bahkan, nama dan fotonya telah tersebar di media sosial bahkan ramai diberitakan.
Potret wajah Budi tersebut disandingkan dengan sosok pria yang mengenakan tudung hitam diduga pelaku.
Namun rupanya, Budi memiliki alibi yang kuat dengan didukung kesaksian kepala kampung dan kepolisian setempat.
Helmi Ibrahim, Kepala Kampung di Kelurahan Lembasung, Kecamatan Blambangan Umpu, Kabupaten Way Kanan, Lampung, memberikan keterangan.
Ia mengiyakan bahwa foto yang beredar luas di medsos itu memang foto warganya bernama Budi, namun membantah keterlibatan pria tersebut.
“Iya benar, itu warga saya,” kata Helmi, Senin (11/4/2022) malam.
Menurut penjelasan Helmi, Try Setia telah dua tahun menetap di Kampung Lembasung tak pernah pergi ke luar.
“Intinya, kami sudah klarifikasi dan kabar viral itu tidak benar, warga saya ini ada di Way Kanan,” kata Helmi.
Helmi mengatakan, Polres Way Kanan juga telah datang menemui Try.
Kapolres Way Kanan AKBP Teddy Rachesna membenarkan bahwa pihaknya sudah melakukan klarifikasi langsung ke rumah warga tersebut.
“Sudah dicek langsung ke yang bersangkutan oleh anggota polres, benar adanya yang bersangkutan seharian ada di Way Kanan. Namun, untuk konfirmasi resminya bisa menunggu dari Humas Polda Lampung,” ujar Teddy.
Baca juga: Ade Armando Alami Pendarahan Otak, Kerabat Ungkap Kondisi Terkini: Sekarang Kesakitan
Baca juga: Dalam Kondisi Luka-luka, Ade Armando Sempat Ucap Siapa Sosok Pelaku Pengeroyokan
Keterangan Budi
Di media sosial (medsos) viral empat foto pria yang disebut sebagai pelaku pengeroyokan pegiat media sosial (medsos) Ade Armando.
Ade Armando sendiri dikeroyok hingga babak belur ketika mengikuti aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di kawasan gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta pada Senin (11/4/2022).
Dari empat foto yang beredar luas di medsos, satu di antaranya adalah foto pria asal Lampung bernama Try Setia Budi Purwanto (26).
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Budi tegas menyatakan dirinya bukan lah pelaku pemukulan Ade Armando.
Budi bahkan tidak tahu ada aksi demo di Jakarta.
Saat aksi demo terjadi, Budi mengaku sedang sibuk mendampingi acara milik Ibu Bupati Way Kanan.
"Seharian saya jaga sound sistem acara Bu Bupati dari pagi, banyak saksinya, saya juga ambil video acara itu," kata Budi.
Budi bercerita, setelah acara selesai ia pulang ke rumah orangtuanya lalu beristirahat.
"Benar enggak tahu, Mas. Tahunya ada demonstrasi itu pas kawan saya nelepon sore abis buka puasa," ujarnya.
Budi mengaku setelah aksi pengeroyokan terjadi, ia menerima banyak video dari kenalannya yang menampilkan detik-detik pemukulan Ade Armando.
"Saking banyaknya yang nanya, kuota internet saya sampai habis itu," kata Budi.
Baca juga: Profil Ade Armando, Dosen Fisip UI yang Babak Belur Dihajar Massa dalam Demo 11 April di Gedung DPR
Kru kamera Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) bernama Indra Jaya Putra sempat melihat bagaimana awal pegiat media sosial Ade Armando dikeroyok oleh sejumlah orang.
Menurut kesaksian Indra, provokator pemukulan Ade Armando adalah ibu-ibu.
Dikutip TribunWow.com dari WARTAKOTAlive.com, Indra juga mengiyakan bahwa pelaku pemukulan bukanlah mahasiswa atau massa dari BEM SI.
“Saya ingat betul, itu bukan mahasiswa, Karena saat itu, kelompok mahasiswa sudah mulai mundur ke arah Senayan," kata Indra.
"Sementara yang mengeroyok ini ngumpulnya di arah ke Palmerah."
Indra bercerita, sebelum pemukulan terjadi, Kapolri telah meminta massa meninggalkan lokasi demo dan massa menurut.
Pada saat yang sama Indra dan kru PIS lainnya hendak melakukan wawancara dengan Ade Armando sebelum pergi dari lokasi.
Pada saat para mahasiswa mundur teratur, datang sekelompok orang mencegar kru PIS dan Ade Armando.
Kemudian datang ibu-ibu mendebat Ade Armando.
"Pertama itu, pemicunya sih ibu-ibu, kayak cekcok gitu sama bang Ade. Setelah cekcok itulah, pukulan pertamanya mulai, Bang Ade dipukul dari belakang," ujar Indra.
Semakin lama, makin banyak orang yang ikut memukuli Ade Armando.
"Pengeroyok bilang, matiin aja, matiin aja langsung," ujar Indra.
Kala itu Indra berinisiatif pergi mencari polisi untuk menyelamatkan Ade Armando.(TribunWow.com/Via/Anung)