Konflik Rusia Vs Ukraina
Tim Pengecek Fakta Media Inggris Selidiki Video Tentara Ukraina Eksekusi Tentara Rusia di Jalan Raya
Tim pengecek fakta BBC.com menyoroti sebuah video menampilkan adegan tentara Ukraina mengeksekusi mati tentara Rusia yang tak berdaya.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Beberapa hari yang lalu media asal Rusia sempat memberitakan beredar sebuah video menampilkan tentara Ukraina mengeksekusi mati tentara Rusia yang sekarat dan tak berdaya.
Kini tim pengecek fakta BBC.com mencoba menelusuri kebenaran video tersebut.
Berdasarkan pengecekan fakta di video itu, eksekusi tentara Rusia tersebut diketahui terjadi di Kota Dmytrivka yang terletak di bagian barat Kyiv/Kiev.
Baca juga: Bertanya ke Tentara Rusia Kenapa Ada Galian Besar, Nenek di Ukraina Ketakutan Dengar Jawabannya
Baca juga: 3 Penampakan Aksi Sadis Tentara Rusia di Bucha, Kamar Penyiksaan hingga Pesepeda Ditembak Tank
Dikutip TribunWow.com dari bbc.com, dalam video ini ditampilkan empat tentara Rusia dalam kondisi tak berdaya berada di jalan.
Tangan seorang tentara Rusia tampak diikat ke belakang.
Meskipun tak bergerak, seorang tentara Rusia tampak masih bernapas meskipun terlihat sekarat.
Seorang tentara Ukraina kemudian menembaki tentara Rusia itu beberapa kali hingga korban berhenti bergerak.
Berdasarkan pengecekan melalui kamera satelit, kejadian itu terjadi di sebuah jalan dekat kumpulan kendaraan militer yang rusak dan terbengkalai.
Dari kamera satelit ynag diambil pada tanggal 31 Maret 2022 masih tampak jelas noda darah berceceran di jalan.
Diduga video itu diambil oleh para tentara Ukraina pada tanggal 29 Maret 2022.
Sejumlah percakapan juga terdengar dari video tersebut.
Seorang eksekutor sempat berdiri di dekat mayat yang ada di jalan lalu mengucapkan "Ini lah mereka, pelindung dari pasukan militer Rusia," ucap seorang eksekutor.
Kemudian wajah seorang eksekutor sempat terekam jelas yang diduga merupakan orang Georgia yang memiliki koneksi dekat dengan Ukraina.
Tim pengecek fakta BBC.com telah menghubungi Kementerian Pertahanan Ukraina untuk meminta tanggapan namun belum ada balasan.
Sebelumnya diberitakna, sebuah video beredar luas di media sosial (medsos) menampilkan tentara Rusia ditembak mati oleh pasukan militer Ukraina seusai ditemukan dalam kondisi sekarat dan tak berdaya.
Video ini beredar pada Selasa (5/4/2022).
Dalam video tersebut awalnya ditampilkan seorang tentara Rusia dalam kondisi mengalami luka parah.
Dikutip TribunWow.com dari rt.com, tentara Rusia tersebut terlihat ditemukan di sebuah jalan.
"Lihat, dia masih hidup. Masih bernapas," ucap orang yang merekam.
Setelah mengucapkan kata-kata tersebut, tentara Rusia yang ditemukan sekarat langsung ditembak mati.
Video itu lalu menampilkan jasad para tentara Rusia lainnya yang tersebar di jalan.
Di sekitar mereka tampak tentara Ukraina berjalan dengan riang gembira.
Dalam video itu juga terekam seorang tahanan perang dalam kondisi tangannya terikat dieksekusi dengan cara kepalanya ditembak dari jarak dekat.
Tentara Ukraina yang ada di dalam video terdengar berteriak "Jaya lah Ukraina! Jaya lah pahlawan!"
Media asal Rusia menduga video ini direkam di luar Kiev/Kyiv.
Terkait video ini, komite invesitagtif Rusia telah mengirim ahli untuk melakukan penyelidikan.
Menurut komite investigatif Rusia, para tentara Ukraina telah melanggar konvensi jeneva terkait tahanan perang.
Sebelumnya pemerintah Rusia menyatakan tengah melakukan penyelidikan terkait beredarnya sebuah video penyiksaan tentara Rusia oleh tentara Ukraina.
Di dalam video tersebut ditampilkan para tentara Rusia yang telah menjadi tahanan perang disiksa secara sadis hingga ada yang tewas saat diinterogasi.
Komite Investigatif Rusia menyatakan, video tersebut beredar luas di dunia maya.
Dikutip TribunWow.com dari rt.com, saat ini Kepala Komite Investigatif Rusia, Alexander Bastrykin mengatakan tengah mengumpulkan segala bukti yang terkait dengan insiden tersebut.
Sementara ini video itu diduga diambil di sebuah fasilitas militer milik pasukan Ukraina di bagian timur Ukraina.
Komite Investigatif Rusia menduga ada keterlibatan kelompok nasionalis Ukraina dalam penyiksaan terhadap tentara Rusia yang menjadi tahanan perang.
Ada beberapa bagian video yang beredar di internet.
Di dalam sebuah video ditampilkan tentara Rusia yang menjadi tahanan perang dalam kondisi berbaring di tanah penuh luka dan babak belur.
Tentara yang terluka kemudian diinterogasi oleh sejumlah pria bersenjata yang mana menggunakan aksesori khas tentara Ukraina.
Beberapa tentara Rusia yang terluka parah tampak tewas di tengah proses interogasi.
Pada video lain turut diperlihatkan tiga tentara Rusia kakinya ditembak dari jarak dekat.
Kebiri Tentara Rusia yang Tertangkap
Di sisi lain, pemilik rumah sakit di zona perang Ukraina timur telah menginstruksikan dokternya untuk mengebiri tentara Rusia yang ditangkap.
Ia menilai pasukan Rusia sama harkatnya dengan kecoak yang tak pantas diperlakukan seperti layaknya manusia.
Perintah itu dilakukan setelah Ukraina menolak ultimatum dari Rusia yang menuntut untuk menyerahkan Mariupol.
Dilansir TribunWow.com dari Mirror, Senin (21/3/2020), pemilik rumah sakit keliling Gennadiy Druzenko, (49), mengatakan hal tersebut saat diwawancarai saluran TV Ukraina-24.
Ia merupakan seorang dokter dengan jiwa humanis yang tinggi.
Namun setelah penyerangan Rusia yang membabi buta, Druzenko tampaknya berubah pikiran.
"Saya selalu menjadi seorang humanis yang hebat dan mengatakan bahwa jika seorang pria terluka, dia bukan lagi musuh tetapi seorang pasien," kata Druzenko.
"Tapi sekarang saya memberi perintah yang sangat ketat untuk mengebiri semua orang Rusia yang ditangkap, karena mereka adalah kecoak, bukan manusia."
Baca juga: Beredar Video Tentara Ukraina Pukuli Tahanan, Ramai-ramai Ejek Korban yang Ngompol saat Dihajar
Sejak 2014, sekitar 500 dokter telah bekerja di rumah sakit keliling Druzenko.
Ia mendirikan Rumah Sakit Mobil Sukarela Pertama yang menempatkan dokter dan perawat sipil di zona konflik dekat dengan republik separatis di Ukraina timur.
"Percayalah pada semua dokter yang telah menyelamatkan pasien, orang Rusia akan mati di sini. Mati dalam jumlah besar," ujar Druzenko.
“Mereka yang datang ke sini akan mengingat mimpi buruk mereka di tanah Ukraina."
“Seperti orang Jerman mengingat Stalingrad."
Komite Investigasi Rusia membuka kasus pidana terhadap komentar tersebut, yang berarti bahwa jika Druzenko ditangkap, dia akan diadili di bawah hukum Rusia.
Ketua komite Alexander Bastrykin, mantan teman kuliah Putin, memprakarsai kasus pidana atas tuntutan pengebirian Druzenko yang bertentangan dengan hukum dan norma-norma etika kedokteran.
"Kepala proyek Rumah Sakit Bergerak Ukraina, Gennady Druzenko, menyerukan kekerasan terhadap tentara Angkatan Bersenjata Rusia yang ditangkap secara langsung di saluran TV Ukraina," terang Bastrykin.
"Dia memberikan instruksi ini kepada para dokter di rumah sakit keliling."
Druzenko akan dimasukkan ke dalam daftar buronan internasional Rusia. (TribunWow.com/Anung/Via)