Puasa Ramadhan 2022
Apa Hukum Melihat Foto dan Video Asusila saat Menjalankan Puasa Ramadhan?
Apakah menonton video dewasa atau melihat foto asusila atau tak senonoh saat Puasa Ramadhan bisa membatalkan puasa?
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Apakah menonton video dewasa atau melihat foto asusila atau tak senonoh saat Puasa Ramadhan bisa membatalkan puasa?
Bagaimana jika dalam pekerjaannya, seseorang tersebut kerap kali harus dihadapkan pada melihat sejumlah foto dan video yang menunjukkan aurat lawan jenis?
Misalnya saja seorang fotografer yang harus memotret para wanita, atau pekerja yang harus memantau sosial media di mana bisa saja mereka menemukan foto dan video tak senonoh, hingga pekerjaan sejenis lainnya.
Baca juga: Apakah Mandi Junub setelah Imsak saat Ramadhan Membatalkan Puasa? Begini Jawabannya
Baca juga: Puasa Ramadhan 2022: Hukum jika Seseorang Lupa Jumlah Utang Puasa Tahun Lalu
Baca juga: Kumpulan Kata Mutiara Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1443 H/2022, Cek di Sini
Jawaban:
Melihat foto dan video yang kurang senonoh di bulan puasa sebenarnya tidak membatalkan puasa.
Karena memang tidak ada dalil yang menunjukkan keterkaitan antara hal tersebut dengan puasa.
Tapi perlu diingat bahwa perbuatan tersebut merupakan perbuatan yang tidak boleh dilakukan.
Terkait melihat adegan tak senonoh karena tuntutan profesi, lebih baik untuk menghindari pekerjaan yang seperti itu.
Sebaiknya orang muslim yang memang ingin menjaga agamanya, menjaga hatinya, perlu juga untuk memilih-milih pekerjaan, tidak asal.
Kalau pekerjaan itu kemudian tidak membantu dia dalam menjalankan agamanya dengan baik, tidak membantu dia membersihkan hatinya, maka seharusnya dihindari kalau dia seorang muslim.
Karena yang membuat hati menjadi kotor, salah satunya adalah melihat pornografi.
Pilihannya seperti itu, tapi kalau kemudian terpaksa tidak ada yang lain, maka iktiarlah terlebih dulu?
Kalau belum dicoba, dicoba dulu semaksimal mungkin dalam proses mencoba itu, memohon betul kepada Allah SWT dalam mencari informasi yang sungguh-sungguh kalau belum dapat ya lakukan itu lah, dicoba untuk tidak dengan pikiran kotornya meskiu sebetulnya itu akan sangat sulit untuk dihindari.
Jadi solusinya bukan boleh atau tidak boleh, tapi berusahalah untuk tidak bekerja di bidang itu, usahakan semaksimal mungkin.

Wahid Ahmadi
Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Jawa Tengah. (TribunWow.com)