Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Luncurkan Rudal Hipersonik Kedua, Klaim Hancurkan Gudang Bahan Bakar Ukraina dari Laut

Rusia mengatakan telah meluncurkan serangan rudal hipersonik ke Ukraina yang kedua.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Telegram/ pavlokyrylenko_donoda/AFP
Sebuah gedung teater di Mariupol, Ukraina yang disebut oleh pemerintah Ukraina telah dibombardir oleh pasukan Rusia pada Rabu (16/3/2022). Terbaru, Rusia klaim telah luncurkan serangan rudal hipersonik kedua. 

Rusia Sebut Terjadi Perang Informasi

Pada Rabu (16/3/2022) sebuah gedung teater di Mariupol, Ukraina yang difungsikan sebagai tempat penampungan warga sipil hancur seusai dibombardir.

Pemerintah Ukraina menyebut serangan dilakukan oleh pesawat tempur Rusia.

Sementara itu pemerintah Rusia tegas membantah telah melakukan serangan ke gedung teater tersebut.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengunggah foto sebelum dan sesudah gedung teater di Mariupol dibombardir oleh pasukan Rusia. Pemerintah Rusia sendiri membantah telah melakukan serangan tersebut.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengunggah foto sebelum dan sesudah gedung teater di Mariupol dibombardir oleh pasukan Rusia. Pemerintah Rusia sendiri membantah telah melakukan serangan tersebut. (Twitter/@Dmytrokuleba)

Dikutip TribunWOw.com dari Sky News, bantahan ini disampaikan oleh duta besar pemerintah Rusia untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Vasily Nebenzya.

"Perang informasi sedang terjadi dalam skala yang lebih besar dibanding perang fisik," ujar Nebenzya.

Menurut Nebenzya siapa yang memenangkan perang informasi maka akan memenangkan peran secara keseluruhan.

Nebenzya lalu menyampaikan berdasarkan keterangan para warga sipil yang telah lebih dulu mengungsi keluar dari Mariupol, ada keterlibatan batalion Azov yang menyandera para warga sipil.

Nebenzya juga mengungkit bahwa pemerintah Rusia telah menyadari ada tulisan 'anak-anak' di luar gedung teater di Mariupol.

Seluruh pasukan militer Rusia telah diberitahu bahwa gedung teater tersebut adalah tempat yang dipenuhi warga sipil.

"Tidak pernah dijadikan target serangan," kata Nebenzya.

Nebenzya menyebut, pihak yang harus bertanggungjawab dalam hal ini adalah kelompok ultra nasionalis Ukraina batalion Azov.

Keterangan serupa disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova.

"Jelas ini adalah kebohongan. Semuanya tahu bahwa pasukan militer Rusia tidak membombardir kota. Tidak peduli seberapa banyak video yang disebar oleh struktur NATO dan berapa banyak foto dan video klip bohong disebar, kebenaran akan terungkap," jelas Zakharova.(TribunWow.com/Via/Anung)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Halaman 2 dari 2
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVladimir PutinRudalVolodymyr Zelensky
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved