Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Viral Video Aksi Kilat Polisi Rusia Sergap Pengunjuk Rasa Anti Perang Ukraina, Justru Salah Sasaran

Sebuah rekaman menunjukkan aksi polisi Rusia saat mengamankan pihak yang dinilai menunjukkan penentangan atas invasi ke Ukraina.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Capture YouTube Ukraine News
Tangkapan layar seorang wanita Rusia ditangkap petugas polisi lantaran dikira mendukung anti perang Ukraina, Senin (14/3/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Sebuah rekaman menunjukkan aksi polisi Rusia saat mengamankan pihak yang dinilai menunjukkan penentangan atas invasi ke Ukraina.

Tanpa pandang bulu, para polisi berpakaian anti huru-hara segera menyeret dua orang wanita muda yang sedang diwawancarai.

Padahal, seorang dari wanita tersebut justru mendukung Presiden Rusia Vladimir Putin sementara yang lain hanya bicara dua kata.

Suasana demonstrasi anti perang yang dilakukan oleh masyarakat Rusia pada Kamis (24/2/2022).
Suasana demonstrasi anti perang yang dilakukan oleh masyarakat Rusia pada Kamis (24/2/2022). (YouTube Guardian News)

Baca juga: Cibir Intelejen Kiev, Presiden Chechnya Kadyrov Akui Turun Langsung ke Ukraina Tinjau Pasukan Rusia

Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-19, Kadyrov Diisukan Maju ke Medan Perang hingga Keterlibatan China

Dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube Ukraine News, Senin (14/3/2022), rekaman tersebut diambil di Manezhnaya Square, Moskow, Rusia.

Terlihat sejumlah polisi bersiaga di alun-alun yang berlatar belakang bangunan berwarna merah bata tersebut.

Video dimulai dengan seorang wanita muda bertanya kepada juru kamera yang sedang mengambil gambar di Manezhnaya Square.

"Apakah anda mendukung aktivis?," tanya wanita tersebut.

"Ya, tentu saja," jawab kameraman.

Aktivis perempuan itu kemudian memperlihatkan secarik kertas kecil yang bertuliskan 'Dua Kata'.

"Aku hanya akan bertanya apa yang kau pikirkan jika aku mengatakan 'Dua Kata'," ujar wanita tersebut.

"Apakah mereka akan menangkap saya karena ini atau tidak?"

Baru beberapa detik wanita tersebut mengangkat kertasnya, tim polisi anti huru hara langsung bergerak menyeret wanita itu.

"Mereka sudah menangkapmu!," seru kameraman, sementara polisi telah mencengkeram lengan wanita itu dan sudah membawanya pergi.

"Wow, itu sangat gila. Apa kalian melihat itu?," imbuhnya.

Kecepatan polisi membidik pemrotes dan memindahkannya dari tempat kejadian sangat mengejutkan, tetapi momen paling unik muncul kemudian.

Setelah penangkapan terjadi, wanita kedua datang untuk berbicara dengan juru kamera.

"Kamu hanya merekam oposisi, kan?," tegur wanita itu dengan tajam.

"Bagaimana dengan mereka yang punya opini berbeda? Bagaimana dengan mereka yang tidak melakukan protes dan percaya pada operasi militer yang dilakukan negara kita, apakah kamu merekamnya juga?"

"Tentu saja, kami menunjukkan semua pendapat," jawab juru kamera tersebut.

"Nah, aku juga ingin mengekspresikan pendapatku," ucap wanita tersebut.

Tetapi tepat ketika wanita itu bersiap untuk menyatakan dukungannya terhadap Putin, tiga polisi mencengkeram lengannya sebelum dia bisa mengucapkan lebih dari dua kata.

Peristiwa ini terjadi setelah pemerintah Rusia memberlakukan larangan penggunaan media sosial serta media Barat dan situs berita independen.

Pemerintah juga menetapkan ancaman 15 tahun penjara bagi mereka yang dinilai menghina negara dan militer Rusia.

Baca juga: Kesaksian Warga Ukraina atas Kekejaman Tentara Rusia, Lihat Keluarga Dibunuh hingga Ditembaki

Baca juga: Singgung Kemungkinan Perang Nuklir, Selebriti dan Tokoh Rusia Tolak Keras Invasi ke Ukraina

Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:

4.300 Pengunjuk Rasa Rusia Ditahan

Polisi menahan ribuan orang yang melakukan aksi protes di Rusia, Minggu (6/3/2022).

Para demonstran melakukan penolakan atas invasi Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina.

Sementara tentara militer Putin beraksi di Ukraina, polisi dan petugas keamanan memerangi rakyatnya sendiri di dalam negeri.

Ukraina mengunggah gambar Adolf Hitler dan Vladimir Putin untuk menyindir invasi militer Rusia pada wilayahnya, Kamis (24/2/2022).
Ukraina mengunggah gambar Adolf Hitler dan Vladimir Putin untuk menyindir invasi militer Rusia pada wilayahnya, Kamis (24/2/2022). (Twitter @ukraine)

Dilansir Aljazeera, Minggu (6/3/2022), ribuan pengunjuk rasa meneriakkan "Tidak untuk perang!" dan "Memalukan!", menurut video yang diposting di media sosial oleh aktivis oposisi dan blogger.

Puluhan pengunjuk rasa di kota Ural, Yekaterinburg, ditangkap.

Seorang pengunjuk rasa di lokasi tersebut tampak tersungkur di tanah dan dipukuli oleh polisi yang mengenakan perlengkapan anti huru hara.

Sebuah mural yang memperlihatkan wajah Presiden Vladimir Putin juga ikut dirusak.

Rekaman dan foto-foto atas insiden tersebut banyak disebarkan di media sosial oleh akun-akun warga sipil Rusia.

Sementara, kementerian dalam negeri Rusia sebelumnya mengatakan bahwa polisi telah menahan sekitar 3.500 orang.

Antara lain 1.700 pengunjuk rasa di Moskow, 750 orang di St Petersburg dan 1.061 di kota-kota lain.

Kementerian mengatakan 5.200 orang telah mengambil bagian dalam protes massal tersebut.

Kelompok pemantau protes OVD-Info mengatakan telah mendokumentasikan penahanan setidaknya 4.366 orang di 56 kota berbeda.

Pihaknya mencatat bahwa penangkapan pada hari Minggu menambah jumlah orang yang menjadi lebih dari 10.000, sejak invasi pertama ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022).

"Kami melihat protes yang cukup besar hari ini, bahkan di kota-kota Siberia di mana kami jarang melihat jumlah penangkapan sebanyak itu," kata juru bicara OVD-info, Maria Kuznetsova.

Terkait hal tersebut, kritikus Kremlin Alexey Navalny menyerukan ajakan protes pada hari Minggu di seluruh Rusia.

Lawan politik Putin yang kini mendekam di penjara itu juga mendesak seluruh dunia untuk menentang invasi.

"Karena Putin, Rusia sekarang diidentikkan dengan perang oleh banyak orang,” kata Navalny, Jumat (4/3/2022).

"Itu tidak benar. Putin yang menyerang Ukraina, bukan Rusia."(TribunWow.com/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
RusiaUkrainaMoskowVladimir Putin
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved