Konflik Rusia Vs Ukraina
Intelijen Ukraina Sebut Rusia Tembaki Rombongan Pengungsi Anak-anak dan Wanita hingga 7 Orang Tewas
Informasi dari intelijen Ukraina mengklaim pasukan militer Rusia melakukan serangan terhadap warga sipil yang hendak mengungsi dari zoona konflik.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
Pasalnya, rumah sakit tersebut diklaim telah menjadi markas bagi pasukan radikal Ukraina.
Dilansir TribunWow.com dari kanal berita Rusia, Ria Novosti, Kamis (10/3/2022) Deputi Pertama Perwakilan Rusia untuk PBB Dmitry Polyansky memberi keterangan di akun Twitter pribadinya.
Ia menunjukkan kabar palsu yang diduga warga sipil diserang di sebuah rumah sakit di Mariupol.
Sebelumnya, Sekjen PBB António Guterres mengecam serangan Rusia di sebuah rumah sakit di Mariupol, tempat perawatan bersalin dan anak-anak berada.
Antonio Guterres mencatat bahwa warga sipil membayar harga tertinggi untuk perang yang tidak ada hubungannya dengan mereka.
Melalui akun Twitter pribadinya, ia menyerukan diakhirinya kekerasan tersebut agar tak ada lagi korban berjatuhan.
Polyansky langsung bereaksi terhadap pernyataan yang diunggah Antonio Guterres tersebut.
“Beginilah lahirnya berita palsu. Dalam pernyataan kami pada 7 Maret, kami memperingatkan bahwa rumah sakit ini telah diubah menjadi fasilitas militer oleh kaum radikal. Sangat mengkhawatirkan bahwa PBB mendistribusikan informasi ini tanpa verifikasi,” tulis Polyansky.
Hal ini telah disinggung Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya pada pertemuan Dewan Keamanan PBB, Senin (7/3/2022).
"Setelah mengusir seluruh staf rumah sakit bersalin No. 1 di Mariupol, angkatan bersenjata Ukraina menempatkan posisi menembak di dalamnya," kata Vasily Nebenzya.
(TribunWow.com/Anung/Via)