Liga 3
Merasa Dirugikan Wasit dan Mogok Main, Tim Liga 3 Milik Prilly Latuconsina Dapat Sanksi dari PSSI
PSSI mengumumkan terkait hasik keputusan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI terkait kompetisi sepakbola di Liga 3 Nasional.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - PSSI mengumumkan terkait hasil keputusan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI terkait kompetisi sepakbola di Liga 3 Nasional.
Dalam keputusan itu juga tercantum terkait perkara tim milik artis Prilly Latuconsina, Persikota yang mogok main saat melawan Farmel FC.
Akibat mogok main itu, Persikota baik secara tim, kepala pelatih, dan ofisial, dikenai sanksi denda masing-masing Rp. 10 juta.
Baca juga: Merasa Persikota Tangerang Dirugikan oleh Wasit, Prilly Latuconsina Jengkel hingga Ngadu ke PSSI
Baca juga: Ketua PSSI ke Wasit Liga 3 soal Keputusan Kontroversi: Kalian Ditonton oleh Ratusan Juta Orang
Empat pemain Persikota yang terlibat perkelahian juga terkena saksi dua kali larangan bermain.
Selain itu, Persikota, juga dinyatakan kalah dari Farmel FC dengan skor 3-0 dan pengurangan nilai 3 poin.
Keputusan ini dibuat setelah Persikota mogok main karena menganggap wasit bertindak tidak adil.
Pertandingan Persikota vs Farmel FC pun kemudian menjadi sorotan dan banyak yang menilai wasit memang berpihak kepada Farmel FC.
Baca juga: Prilly Latuconsina Jadi Pemilik Persikota Tangerang, Ini Rencana ke Depan untuk Klub Sepakbolanya
Bahkan, cuplikan keputusan wasit yang kontroversi pun terekam dan viral di media sosial.
Sebelumnya, Ketua PSSI Mochamad Iriawan juga mengaku banyak kontroversi dari keputusan wasit di laga tersebut.
Wasit (Untung Santoso) yang memimpn pertandingan, asisten wasit pertama (Hidayat), dan asisten wasit kedua (Yulianto) sudah ditarik dan tengah didalami oleh Komdis PSSI.
Desakan agar PSSI melakukan evaluasi pun menggema.
Karena, Bandung United dan tim lain juga merasa dirugikan oleh wasit ketika pertandingan melawan Farmel FC.
Buka Opsi Pakai Wasit Asing
Bahkan Iwan Bule juga membuka kembali opsi untuk menggunakan wasit asing.
Karena, PSSI yang tengah berbenah dari anggapan adanya mafia bola akan terganggu dengan perilaku-perilaku wasit yang membuat keputusan kontroversi.
“Saya merasa terganggu dengan adanya masalah keputusan-keputusan kontroversial yang dibuat oleh para wasit yang bertugas. Bisa jadi opsinya saya mencari wasit-wasit lain dari luar negeri,” katanya, Rabu (9/3/2022), dikutip dari PSSI.org.
“Saya tidak ingin dicap ada permainan di dalam PSSI. Bisa berubah kalian? Saya berdarah-darah dan jatuh bangun membangun sepak bola yang sempat berhenti nyaris dua tahun,” lanjutnya.
Berbicara kepada wasit Liga 3, Iwan Bule juga meminta mereka mencontoh Thoriq Alkatiri.
Dia adalah wasit yang sejak 2014 hingga 2018 selalu dinobatkan sebagai wasit terbaik hingga kerap menjadi wasit laga internasional di ajang AFC atau LCA.
“Saya mohon ini diperbaiki. Karena saya kecewa. Jadi maaf saya bicara keras. Bisa berubah atau tidak? Kalau tidak, tak usah jadi wasit, cari nafkah dan kerjaan lain."
"Ambil contoh Thoriq (Alkatiri), dia bisa menjadi contoh dan anutan bagi kalian,” tuturnya.
Kemudian, selain PSSI yang kena, namun nama wasit secara pribadi pasti akan terkena.
Pasalnya, kini pertandingan sepak bola disiarkan dan bisa disebarkan dengan begitu mudah, bahkan ketika laga tersebut tidak ada penonton.
“Coba kalian lihat lagi video rekaman Farmel dan Persikota. Sekali lagi, kalian ditonton oleh ratusan juta pasang mata yang mencintai sepak bola Indonesia."
"Yang baik tingkatkan. Ke depannya jangan ada salah lagi. Apa yang terjadi dengan para wasit-wasit terkait keputusan kontroversial dampaknya bukan ke kalian saja, tapi kami, PSSI. Saya, Waketum, dan Sekjen, serta Exco,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi menyatakan bila tidak ada peningkatan bukan tidak mungkin PSSI bakal menggunakan wasit asing.
“Bisa jadi nanti orang-orang sudah tidak percaya dengan wasit-wasit Indonesia, dan kami bisa saja mengambil wasit-wasit dari luar negeri. Itu akan memicu wasit-wasit Indonesia untuk bisa lebih baik."
“Nanti juga akan ada Piala Soeratin U-17, U-15 dan U-13, jangan sampai Anda merusak mimpi anak-anak itu dengan keputusan-keputusan yang salah."
"Semoga masih ada niat baik dari kawan-kawan untuk memimpin laga dengan baik dan semangat serta kemauan baik di laga-laga Liga 3 berikutnya,” tutupnya.
Keputusan Komdis PSSI di laga Persikota vs Farmel FC di Liga 3
Berikuti hasil keputusan Komdis PSSI dilansir TribunWow dari pssi.org. Masing-masing di Laga Persikota vs Farmel FC pada 6 Maret 2022:
1. Tim Persikota
- Jenis pelanggaran: Menolak melanjutkan pertandingan
- Hukuman: Kalah 0-3, Pengurangan nilai 3, Forfeit dan Denda Rp. 10.000.000
2. Tim Farmel FC
- Jenis pelanggaran: Terdapat beberapa pemain yang terlibat dalam perkelahian dengan pemain lawan
- Hukuman: Denda Rp. 10.000.000
3. Tim Persikota
- Jenis pelanggaran: Terdapat beberapa pemain yang terlibat dalam perkelahian dengan pemain lawan
- Hukuman: Denda Rp. 10.000.000
4. Sdr. Mahdiar, S.STP, Ofisial Persikota
- Jenis pelanggaran: Menganjurkan atau menyuruh tim untuk tidak melanjutkan pertandingan
- Hukuman: Larangan beraktivitas di lingkungan sepakbola selama enam bulan dan Denda Rp. 10.000.000
5. Sdr. Sahala Marudut Tigor, Pelatih kepala Persikota
- Jenis pelanggaran: Protes secara berlebihan terhadap perangkat pertandingan dan mendapatkan kartu merah langsung
- Hukuman: Larangan Tambahan Mendampingi Tim selama dua pertandingan dan Denda Rp. 10.000.000
6. Sdr. Dani Ardianto, Sdr. Abdul Kadir Jailani Toyo dan Sdr. Muhamad Kamaludin Alhajaidin, Pemain Farmel FC
- Jenis pelanggaran: Berkelahi dengan pemain lawan
- Hukuman: Larangan bermain dua pertandingan
7. Sdr. Dian Ardiansyah, Sdr. Muhammad Taqwa dan Sdr. Zamzam Nasrulloh, Pemain Persikota
- Jenis pelanggaran: Berkelahi dengan pemain lawan
- Hukuman: Larangan bermain dua pertandingan
(Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)