Konflik Rusia Vs Ukraina
Bahas Penemuan 30 Lab Rahasia, Rusia Sebut Respons Ukraina, AS, dan Inggris Menakjubkan
Pihak Rusia menyoroti respons Ukraina, Amerika Serikat (AS) dan Inggris saat pertemuan internasional di Wina, Austria.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Pihak Rusia menyoroti respons Ukraina, Amerika Serikat (AS) dan Inggris saat pertemuan internasional di Wina, Austria.
Kepala delegasi Rusia di Negosiasi Wina tentang Keamanan Militer dan Kontrol Senjata, Konstantin Gavrilov, menggambarkan reaksi ketiganya dengan istilah menakjubkan.
Hal ini terjadi ketika pihaknya menyinggung laporan tentang laboratorium biologi yang dikelola AS di Ukraina.

Baca juga: Rusia Tuding Ukraina Kembangkan Senjata Biologis, Sebut Didanai AS untuk Buat Virus Berbahaya
Baca juga: Tuduh Ukraina Kembangkan Senjata Biologis, Rusia Dinilai Hanya Cari-cari Alasan
Dilansir TribunWow.com dari TASS, Kamis (10/3/2022), Gavrilov ingat bahwa pertemuan Forum Kerjasama Keamanan diadakan untuk fokus pada operasi khusus Rusia di Ukraina.
Antara lain mengenai keamanan nuklir dan senjata biologis, masalah kemanusiaan dan transfer ilegal senjata kecil ke Ukraina.
Kemudian delegasi Rusia mengangkat masalah laboratorium biologi AS di Ukraina.
Sebagai informasi, pihak Rusia mengklaim telah menemukan 30 laboratorium yang diduga mengembangkan senjata biologis.
"Tahukah Anda apa yang luar biasa? Ini adalah reaksi perwakilan AS, Inggris, dan Ukraina setelah pidato kami," kata kepala delegasi Rusia di saluran berita Rossiya-24, Rabu (9/3/2022).
Gavrilov mengatakan bahwa perwakilan AS dan Inggris mengatakan bahwa aktivitas laboratorium biologi tidak melanggar peraturan internasional.
Sedangkan delegasi Ukraina tidak mengakui keberadaan mereka.
Kepala delegasi Rusia menambahkan bahwa selama lebih dari 30 tahun dia tidak pernah menemukan hal seperti itu dalam praktik diplomatiknya.
Ia menyebut Ukraina, AS dan Inggris tampak kebingungan dan terus berusaha mengelak.
"Menilai dari sesi kami, mereka (perwakilan OSCE) telah melakukan segalanya untuk menghindari masalah (laboratorium biologi yang dikelola AS di Ukraina) dalam pidato mereka," ujar Gavrilov.
"Mereka menekankan bahwa Rusia sedang melakukan perang, agresi, memutarbalikkan fakta dan segala sesuatu seperti itu. Baik di media maupun di sini. Tidak ada yang baru."
"Tetapi mereka menghindari topik ini dengan segala cara yang mungkin. Kami mengangkatnya secara proaktif dan menghasilkan reaksi yang membingungkan."
Gavrilov sempat mengutip perkataan Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Politik Victoria Nuland yang mengonfirmasi adanya laboratorium tersebut.
"Anda tahu, semacam kebingungan. Dan ketika anda mengutip Nuland yang mengatakan bahwa mereka akan melakukan yang terbaik untuk mencegah bahan penelitian biologis jatuh ke tangan pasukan Rusia, mereka tidak mau mendengar,” ujar Gavrilov.
Pada hari Selasa, Nuland mengatakan bahwa ada fasilitas penelitian biologi di Ukraina.
Washington melakukan yang terbaik untuk mencegah salah satu bahan penelitian itu jatuh ke tangan pasukan Rusia.
Sebelumnya, Igor Kirillov, yang mengepalai pasukan perlindungan radiasi, kimia dan biologi tentara Rusia, melaporkan bahwa lebih dari 30 laboratorium biologi dibentuk di tanah Ukraina.
Laboratorium rahasia itu dikatakan dibuat atas perintah Badan Pengurangan Ancaman Pertahanan (DTRA) dari Departemen Pertahanan AS.
Menurut Kirillov, pada Kamis (24/2/2022), mereka semua diinstruksikan oleh Kementerian Kesehatan Ukraina untuk menghancurkan sepenuhnya penelitian biologis yang ada di laboratorium.
Baca juga: Rusia Dikhawatirkan akan Gunakan Senjata Biologis, Buntut Isu Penemuan Laboratorium AS di Ukraina
Baca juga: Rusia Sebut Ukraina Panik Musnahkan Patogen Berbahaya di Lab yang Didanai AS
Penuturan Victoria Nuland
Amerika Serikat disebut telah mengakui adanya pengembangan senjata biologis rahasia di Ukraina.
Pihak Rusia mengutip perkataan Wakil Menteri Luar Negeri AS Victoria Nuland yang khawatir laboratorium tersebut akan direbut.
Pihak China pun dikatakan sudah turun tangan meminta AS mengonfirmasi kabar tersebut.
Dilansir TribunWow.com dari media Rusia Ria Novosti, Rabu (9/3/2022), disebutkan dalam sidang Senat, Nuland ditanya apakah ada senjata kimia atau biologi di Ukraina
Staf pemerintahan Presiden Amerika Joe Biden itu pun mengakui adanya fasilitas penelitian biologi di Ukraina.
Saat ini, Ukraina dan AS sekarang bekerja untuk mencegah bahan yang terkumpul di sana agar tidak jatuh ke tangan pasukan Rusia.
"Ukraina memiliki fasilitas penelitian biologi. Kami khawatir pasukan Rusia mungkin mencoba mengambil alih, jadi kami bekerja dengan Ukraina tentang bagaimana mencegah bahan penelitian ini jatuh ke tangan pasukan Rusia," kata Nuland.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengungkap penemuan bahwa AS menghabiskan lebih dari Rp 2,8 triliun ($ 200 juta) untuk pengoperasian laboratorium biologi di Ukraina
Dikatakan bahwa Ukraina turut berpartisipasi dalam program pengembangan senjata biologis militer Amerika.
Menanggapi informasi tentang laboratorium biologi yang didanai AS di Ukraina, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lizqian, buka suara.
PIhaknya mendesak AS untuk mengklarifikasi kegiatan militerisasi biologisnya di dalam dan luar negeri.(TribunWow.com/Via)