Konflik Rusia Vs Ukraina
Xi Jinping Ngaku Khawatir soal Situasi di Ukraina, CIA Sebut Presiden China sedang Gelisah
Masih bersikap netral terhadap konflik antara Rusia dan Ukraina, China mengaku ingin agar kedua pihak segera melakukan negosiasi damai.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Burns juga menduga Xi Jinping khawatir reputasinya akan memburuk gara-gara memiliki hubungan dekat dengan Putin.
Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-13
Memasuki hari ke-13 sejak serangan pertama Rusia ke Ukraina, belum banyak perkembangan signifikan yang terjadi.
Terakhir, pihak Rusia dan Ukraina mengumumkan hasil perundingan damai ketiga yang diadakan di Belarus.
Sementara itu, simbol Z yang menyatakan dukungan untuk Rusia makin kerap terlihat dalam berbagai kesempatan.
Dilansir npr.org, Selasa (8/3/2022), berikut kesimpulan invasi Rusia ke Ukraina yang telah disusun TribunWow.com.
Baca juga: Putin Diisukan Menderita Kanker Ganas, Jadi Alasan Buru-buru Kerahkan Militer Rusia Invasi Ukraina
Baca juga: Sindir Negara-negara Barat, Presiden Ukraina: Kalian Ingin Kami Dibunuh Perlahan-lahan
1. Perundingan Ketiga
Perwakilan Rusia dan Ukraina kembali berjuang membangun koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil Ukraina.
Moskow menetapkan batas waktu baru bagi Ukraina untuk menyetujui koridor kemanusiaan yang akan mengarahkan pengungsi melalui Belarus dan Rusia.
Kiev sebelumnya menolak rute tersebut lantaran dinilai tak menjamin keamanan penduduk.
Selama akhir pekan, upaya serupa untuk mengatur jalan keluar yang aman gagal, dengan pihak berwenang Ukraina mengatakan pasukan Rusia menembaki warga sipil dan sebaliknya.
Baca juga: Perundingan Ukraina dan Rusia Kembali Gagal, Ini Hal yang Tak Disepakati Wakil Putin dan Zelensky
2. Sanksi Terus Dijatuhkan untuk Rusia
Coca-Cola, Pepsi, McDonald's, dan Starbucks bergabung dengan eksodus perusahaan dari Rusia.
Ratusan perusahaan telah menangguhkan operasi di negara itu, di mana orang-orang dengan cepat kehilangan akses ke merek pakaian, rias wajah, mobil, furnitur, streaming, dan layanan perbankan asing.
Rusia sekarang adalah negara yang paling banyak terkena sanksi di dunia.