Konflik Rusia Vs Ukraina
Loker Tentara Bayaran di Ukraina Dibayar Rp 28 Juta per Hari Plus Bonus, Ini Tugasnya
Sebuah website khusus membuka rekruitmen bagi mereka yang bersedia melakukan sejumlah misi di Ukraina yang saat ini sedang berperang lawan Rusia.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Sebentar lagi dua minggu akan berlalu sejak Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer spesial di Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu.
Di tengah kekacauan yang terjadi di Ukraina akibat serangan pasukan Rusia, muncul sebuah info lowongan kerja (loker) yang ditujukan kepada tentara bayaran.
Sebuah website khusus yang bergerak di bidang perusahaan militer swasta bernama SILENT PROFESSIONALS mengiklankan sebuah rekruitmen kepada para tentara bayaran untuk melakukan misi di Ukraina.

Baca juga: Sukarela Ingin ke Ukraina Lawan Rusia, Pria Asal Inggris Ditolak karena Dinilai akan Jadi Beban
Baca juga: Terungkap Alasan Rusia Kesulitan Invasi Ukraina, Kalah Strategi hingga Kehilangan 860 Alat Militer
Dikutip TribunWow.com dari BBC.com, dalam iklan tersebut, dijelaskan misi perkejaan nantinya akan dilakukan di Ukraina.
Gaji yang ditawarkan pun fantastis yakni mencapai dua ribu USD atau setara sekira Rp 28 juta per hari belum termasuk bonus
Sebuah sumber yang dihubungi BBC mengatakan, perusahaan yang bergerak di bidang militer swasta di Amerika Serikat (AS) dan Eropa kini tengah mengamati kesempatan dalam misi penyelamatan hingga misi terkait logistik.
Sumber mengatakan, permintaan terhadap perusahaan militer swasta saat ini meningkat drastis di Ukraina.
Robert Young Pelton, seorang ahli dalam perusahaan militer swasta menyampaikan, ramainya permintaan tentara bayaran dapat menimbulkan masalah baru.
Pelton menjelaskan, pada umumnya para tentara bayaran yang disewa di Ukraina akan melakukan misi penyelamatan.
Harga yang ditawarkan pun beragam, namun harga paling tinggi ditawarkan oleh warga yang ingin kabur membawa aset-aset mereka.
"Ketika banyak orang yang harus diselamatkan, risikonya meningkat. Anak-anak dan keluarga lebih sulit untuk diselamatkan. Itu semua bergantung terhadap metode yang digunakan untuk membawa mereka kabur ke seberang," jelas Pelton.
Sejumlah kontraktor militer swasta menyampaikan mereka tidak ikut aktif berperang di Ukraina.
Mereka mengaku telah dihubungi oleh organisasi kemanusiaan dan organisasi non profit di Ukraina yang membutuhkan jasa militer swasta di Ukraina.
Mantan pasukan khusus AS, Mykel Hawke yang kini bekerja sebagai kontraktor militer swasta menyampaikan, anggotanya yang ia kirimkan ke Ukraina sebagian besar adalah dokter, paramedis, suster, hingga pasukan khusus.
Menurut keterangan eks tentara AS, Christopher Mayer, kontraktor militer swasta memiliki aturan mainnya sendiri-sendiri tergantung negara asal mereka.
Namun pada umumnya mereka difungsikan untuk melindungi orang, tempat, aset, dibanding aktif menyerang musuh.
Ukraina Manfaatkan Narapidana Pembunuh
Di sisi lain, media massa asal Rusia yakni Russian Today (RT.com) memberitakan bagaimana pemerintah Ukraina melepaskan sejumlah narapidana sebagai prajurit tambahan.
Para narapidana sebelumnya telah diseleksi terlebih dahulu.
Narapidana yang dipilih untuk dilepaskan adalah mereka yang memiliki latar belakang militer hingga pengalaman bertarung.
Dikutip dari RT.com, Minggu (27/2/2022), info ini diungkapkan oleh Andrey Siniuk selaku pejabat di kantor kejaksaan saat diwawancarai oleh stasiun televisi Hromadske.
Seperti yang diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer spesial di Ukraina dengan dalih membantu warga Republik Donbass di Donetsk dan Lugansk yang memberontak dari pemerintah Ukraina dan menyatakan kemerdekaan.
"Ini merupakan masalah rumit yang diselesaikan di level tinggi," ujar Siniuk.
Siniuk menyampaikan, satu dari beberapa narapidana yang dilepaskan bernama Sergey Torbin.
Sergey Torbin adalah seorang tentara veteran yang berpartisipasi dalam konflik melawan Republik Donetsk dan Republik Lugansk.
Torbin dipenjara selama enam tahun pada tahun 208 karena aksinya membunuh seorang aktivis kemanusiaan dan anti korupsi bernama Kateryna Handziuk dengan cara disiram air keras.
Torbin kemudian diberikan hak untuk memilih narapidana lainnya sebagai anggota tim pasukan melawan Rusia.
Kemudian narapidana lain yang dibebaskan adalah ekstentara bernama Dmitry Balabukha yang dipenjara selama sembilan tahun karena menikam pria hingga mati di tahun 2018 lalu.
Putin Sewa Tentara Bayaran
Pada hari kelima invasi, yakni Senin (28/2/2022), pemerintah Rusia dan Ukraina setuju untuk mengadakan perbincangan terkait kelanjutan konflik mereka.
Presiden Rusia Vladimir Putin saat melancarkan operasi militer spesial pada Kamis (24/2/2022) kemarin telah menyatakan tujuannya adalah demiliterisasi dan membantu masyarakat Republik Donbass yang baru-baru ini menyatakan kemerdekaan lepas dari Ukraina.
Namun Putin disebut telah menyewa tentara bayaran untuk menghabisi nyawa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Dikutip dari Sky News, info ini didapat dari sebuah sumber yang diwawancarai oleh media asal Inggris, The Times.
Terkait informasi ini, pemerintah Ukraina disebut telah menyadari adanya keberadaan tentara bayaran di negara mereka.
Respons pemerintah Ukraina adalah melaksanakan kebijakan jam malam di Kiev/Kyiv untuk menyisir agen-agen sabotase dari Rusia.
Sementara itu, tentara bayaran yang diperintahkan untuk membunuh Zelensky diketahui didatangkan dari Afrika oleh Grup Wagner, sebuah milisi swasta yang dimiliki oleh rekan dekat Putin.
Sumber yang diwawancarai The Times menyebut pada Januari 2022 lalu, ada 2-4 ribu tentara bayaran yang masuk ke Ukraina.
400 di antaranya datang dari Belarus dan memiliki tujuan ke Kiev.
Para tentara bayaran yang berada di Kiev dijanjikan oleh pemerintah Rusia bonus besar apabila bisa menghabisi nyawa Zelensky dan 23 tokoh lainnya yang menjadi target. (TribunWow.com/Anung)