Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kaum Wanita Ukraina Posting Video Siap Perangi Pasukan Rusia: Kami akan Menembakimu

Seusai selamatkan anak-anak mereka, kaum wanita di Ukraina mengaku memilih kembali ke medan perang untuk bergabung melawan pasukan Rusia.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Twitter/@dsszzi
Otoritas pemerintah Ukraina memposting video kaum wanita Ukraina yang akan berpartisipasi berperang melawan pasukan Rusia. 

TRIBUNWOW.COM - Ukraina saat ini tengah berada dalam status darurat militer seusai menerima serangan pasukan militer Rusia yang diperintah oleh Presiden Vladimir Putin pada Kamis (24/2/2022) lalu.

Dalam kondisi ini para pria warga negara Ukraina dalam rentang umur 18-60 dilarang keluar dari Ukraina dan wajib untuk bergabung bersama pasukan militer melawan Rusia.

Baru-baru ini muncul sebuah video menampilkan tujuh wanita warga negara Ukraina memakai seragam perang lengkap mulai dari masker tempur hingga rompi dan membawa senjata laras panjang.

Baca juga: Pimpinan Chechnya Pro Rusia Tuding Zelensky Boneka Neo Nazi, Sebut Tak Kompeten: Presiden Macam Apa?

Baca juga: Tak Takut Mati, Zelensky Bongkar Lokasi Persembunyiannya di Ukraina, Kecam Tindakan Rusia

Video ini diunggah oleh otoritas pemerintah Ukraina lewat akun @dsszzi, pada Selasa (8/3/2022).

Dalam video itu, seorang wanita yang berdiri paling depan menjelaskan kaum wanita di Ukraina ada yang memilih untuk kembali ke zona konflik demi membantu para kaum pria dan pasukan Ukraina memerangi Rusia.

"Kami adalah para wanita Ukraina," ucapnya.

"Kami telah merestui para pria Ukraina untuk melindungi Tanah Air kita."

"Kami telah membawa anak-anak kami ke tempat yang aman."

"Kami akan menghancurkan musuh yang ada di setiap jengkal tanah Ukraina," tegas wanita tersebut.

Wanita itu kemudian membalaskan dendam para anak-anak, wanita, dan lansia yang terdampak dalam konflik ini.

"Kami akan menembakimu seperti anjing gila," jelas dia.

"Jayalah Ukraina," ucapnya.

Sementara itu, kantor berita BBC meliput langsung bagaimana warga sipil yang tinggal di dekat Kota Kyiv/Kiev, Ukraina mengungsi di bawah pertempuran yang terjadi antara Ukraina dan Rusia.

Pasukan militer Rusia per Senin (7/3/2022) telah maju semakin mendekat ke Ibu Kota Ukraina.

Dalam video yang ditayangkan oleh YouTube BBC News, tampak warga di Kota Irpin berbondong-bondong pergi mengungsi menjauh dari rumah mereka.

Irpin sendiri diketahui berjarak sekitar 20 kilometer dari Kyiv dan kini sedang berada di bawah serangan pasukan Rusia.

Wakil Perdana Menteri Ukraina Olha Stefanishyna menyampaikan pasukan militer Rusia turut mengincar warga sipil, rumah sakit, hingga sekolah.

Pada video liputan BBC, tampak warga yang mengungsi langsung menunduk begitu mendengar suara ledakan tak jauh dari tempat mereka berada.

Mereka yang mengungsi terdiri dari pria, wanita, anak-anak, hingga warga lanjut usia.

Dalam video lain tampak pasangan suami istri dan dua anak mereka ditemukan tewas di trotoar akibat serangan pasukan Rusia.

Kemudian di video selanjutnya tampak jalanan dalam kondisi kosong penuh puing-puin, mobil ditinggalkan oleh pemiliknya begitu saja.

Tanpa perlindungan berupa helm atau rompi anti peluru, para warga sipil hanya menunduk ketika mendengar suara ledakan.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan tidak akan pernah memaafkan Rusia atas konflik yang kini terjadi di Ukraina.

Pernyataan yang disampaikan oleh Zelensky bertepatan dengan momen minggu pengampunan, sebuah hari religius bagi umat Kristen Ortodoks.

Zelensky menyoroti bagaimana ada satu keluarga di Ukraina dibunuh oleh pasukan Rusia saat hendak pergi mengungsi keluar kota.

Dikutip TribunWow.com dari Aljazeera.com, kejadian tersebut menurut keterangan Zelensky terjadi di Kota Irpin.

Di Irpin, pasangan suami istri bersama dua anaknya tewas ditembak di jalanan ketika hendak pergi mengungsi.

"Kami tidak akan mengampuni, kami tidak akan lupa, kami akan menghukum semua yang melakukan kejahatan perang di tanah kami," tegas Zelensky.

Terkait pembunuhan satu keluarga itu, Walikota Irpin, Oleksandr Markushyn turut mengonfirmasi.

"Mereka (Rusia) adalah monster," ucap Oleksandr.

Berdasarkan info dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) sejak konflik dimulai pada 24 Februari 2022 lalu, total ada 364 warga sipil yang tewas di Ukraina, dan 759 orang lainnya luka-luka.

AS Jawab Apa yang Terjadi jika Zelensky Dibunuh

Di tengah invasi pasukan militer Rusia ke Ukraina, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sempat menyampaikan bahwa dirinya terancam terbunuh.

Zelensky mengumumkan bahwa dirinya adalah target nomor satu Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dikutip dari RT.com, Minggu (6/3/2022), di sisi lain, Sekretaris Negara Amerika Serikat (AS) Anthony Blinken membocorkan apa yang terjadi jika pada akhirnya Zelensky memang berakhir tewas dibunuh.

Menurut keterangan Blinken, Pemerintahan Ukraina akan terus berjalan sesuai rencana yang telah ditetapkan.

"Masyarakat Ukraina memiliki rencana yang saya tidak akan bahas secara lebih detail, untuk memastikan ada kesinambungan pemerintahan (Ukraina)," ungkap Blinken.

Sebelumnya diberitakan, seorang anggota senior intelijen Amerika Serikat (AS) menyampaikan bocoran dari percakapan antara pemerintah AS dengan Presiden Ukraina Volodymr Zelensky terkait invasi Rusia.

Zelensky ternyata sempat diberikan tawaran kabur atau evakuasi dari Kiev/Kyiv yang merupakan Ibu Kota Ukraina.

Seperti yang diketahui, di hari ketiga invasi tepatnya pada Sabtu (26/2/2022), pasukan militer Rusia telah memasuki kawasan Ibu Kota Ukraina.

Dikutip dari abcnews.com, suara ledakan terdengar di berbagai titik di kawasan Ibu Kota.

Pemerintah AS menduga tujuan utama Putin adalah melengserkan pemerintahan Ukraina yang dipimpin oleh Zelensky.

Di tengah konflik yang semakin memanas, Zelensky diminta oleh AS untuk segera mengevakuasi dirinya dari Kiev.

Namun tawaran tersebut ternyata ditolak oleh Zelensky.

Zelensky kemudian menjelaskan bahwa dirinya akan bertarung.

"The fight is here (perang telah tiba)," kata Zelensky.

Baca juga: Zelensky Merasa Kematian Sudah Dekat, Ukraina Siapkan Rencana jika Presiden Tewas di Tangan Rusia

Ia kemudian juga menyampaikan bahwa apa yang ia butuhkan saat ini adalah amunisi anti tank bukan tumpangan untuk evakuasi.

Sebelumnya Zelensky juga sempat mengunggah sebuah video pada Jumat (25/2/2022) malam.

Video itu merekam dirinya dan para petinggi pemerintahan Ukraina berada di luar kantor presiden di Kiev/Kyiv.

Zelensky yang terancam dibunuh oleh pasukan militer Presiden Vladimir Putin justru menyatakan akan tetap bertahan di Kiev.

Dalam video tersebut, tampak Zelensky dengan tenang merekam dirinya dan para pejabat yang mendampinginya.

Berikut pesan yang disampaikan Zelensky.

"Selamat malam semuanya, pimpinan fraksi ada di sini," ucap Zelensky, dikutip dari YouTube Guardian News, Sabtu (26/2/2022).

"Kepala kantor presiden ada di sini."

"Perdana Menteri Shmyhal ada di sini."

"Podolyak (penasihat kepala kantor presiden) ada di sini."

"Presiden ada di sini."

"Kami semua ada di sini, pasukan militer kita ada di sini, masyarakat ada di sini."

"Kita semua ada di sini untuk melindungi independensi negara kita," kata Zelensky.

Zelensky menegaskan apapun yang terjadi, dirinya dan para pejabat lainnya akan tetap bertahan di Kiev.

"Jayalah pasukan kita, jayalah Ukraina," tegasnya. (TribunWow.com/Anung)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVolodymyr ZelenskyVladimir Putin
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved