Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Heboh Simbol 'Z' Digunakan sebagai Tanda Mendukung Invasi Rusia ke Ukraina, Apa Artinya?

Simbol Z digunakan oleh tentara, pesenam, hingga anak-anak Rusia sebagai tanda mendukung invasi ke Ukraina.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
Instagram @mil_ru
Unggahan akun resmi Kementerian Pertahanan Rusia yang menggunakan simbol Z sebagai bentuk dukungan terhadap invasi ke Ukraina, Minggu (6/3/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Simbol Z digunakan oleh tentara, pesenam, hingga anak-anak Rusia sebagai tanda mendukung invasi ke Ukraina.

Ada sejumlah penjelasan berbeda mengenai asal-usul huruf simbol ini.

Lantas, apa hubungannya dengan agresi yang dilancarkan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina?

Pasukan militer Rusia mencapai Kota Kherson, Ukraina, Rabu (2/3/2022).
Pasukan militer Rusia mencapai Kota Kherson, Ukraina, Rabu (2/3/2022). (Sergei Malgavko / TASS)

Baca juga: Kaum Wanita Ukraina Posting Video Siap Perangi Pasukan Rusia: Kami akan Menembakimu

Baca juga: Tak Takut Mati, Zelensky Bongkar Lokasi Persembunyiannya di Ukraina, Kecam Tindakan Rusia

Dilansir Sky News, Senin (7/3/2022) simbol tersebut awalnya terlihat di tank dan kendaraan Rusia yang tergabung dalam operasi militer di Ukraina.

Tak lama kemudian, simbol ini digunakan sebagai tanda dukungan terhadap invasi tersebut.

Satu di antaranya adalah sebuah foto yang diambil dari angkasa memperlihatkan barisan anak-anak penderita kanker di Kazan.

Bersama orangtuanya, anak-anak tersebut membentuk huruf Z yang kemudian ditangkap kamera drone yang diterbangkan kepala yayasan amal tersebut.

Tak berapa lama, pesenam Rusia Ivan Kulivak harus menjalani investigasi oleh badan olahraga lantaran mengenakan simbol tersebut saat tampil di podium.

Menurut penelusuran, sejumlah sumber mengatakan itu adalah Z untuk 3а обеду, diucapkan 'Za pobedu' yang berarti 'Untuk kemenangan'.

Sementara sumber yang lain mengatakan bahwa simbol Z merupakan singkatan untuk 'Zapad' (Barat).

Namun, banyak yang mencatat kesamaannya dengan swastika, simbol yang digunakan oleh Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua.

Sehingga, sejumlah pihak menjuluki tanda tersebut sebagai Swastika Putin.

Terkait arti simbol tersebut, Kementerian pertahanan Rusia tampaknya telah mengkonfirmasi opsi pertama.

Melalui akun resmi Instagram, @mil_ru, Minggu (6/3/2022), pemerintah memposting tiga gambar tentara Rusia dengan simbol 'Z' tersemat.

Di samping simbol tersebut, dituliskan huruf Rusia 3а обеду yang berarti 'Untuk kemenangan'.

Ada pula anggapan bahwa tanda 'Z' adalah cara bagi militer Rusia untuk mengidentifikasi pasukannya sendiri untuk mencegah insiden penembakan pada anggotanya sendiri.

Unggahan kementerian pertahanan lainnya menggunakan frasa seperti 'Untuk perdamaian', 'Untuk kebenaran', yang semuanya dimulai dengan huruf Z.

Lainnya menggunakan simbol Z di tengah kata 'demiliterisasi' dan 'denazifikasi'.

Dua hal yang diklaim menjadi alasan Putin untuk menjalankan invasi ke Ukraina.

Baca juga: Hari ke-12 Invasi Rusia ke Ukraina, Penyerangan Makin Gencar sementara Koridor Kemanusiaan Gagal

Baca juga: Rahasia Kehidupan Pribadi Putin, Sosok Istri, Isu Perselingkuhan hingga Anak yang Disembunyikan

Ini Alasan Putin Siagakan Pasukan Nuklir

Sejak Senin (28/2/2022), Kementerian Pertahanan Rusia telah mempersiapkan kekuatan militernya agar dapat dipergunakan sewaktu-waktu.

Menurut Putin, hal ini dilakukan sebagai balasan atas sanksi global yang dijatuhkan pada Rusia atas invasi ke Ukraina.

Padahal saat ini, pihak Rusia dan Ukraina sendiri tengah dalam upaya perundingan di Belarus, untuk mencapai kesepakatan damai.

Baca juga: Ini Respons Pemerintah Ukraina soal Warga Asal Afrika hingga Asia Alami Rasisme dari Aparat

Dilansir media Rusia Tass, Senin (28/2/2022), Putin membenarkan tindakannya tersebut karena merasa pihak barat menjatuhkan aksi ekonomi tak bersahabat pada pihaknya.

Selain itu, juga adanya retorika dari pemerintah barat yang menyudutkan Moscow.

Menurut para ahli, ini adalah pertama kalinya kekuatan nuklir Rusia disiagakan seperti itu sejak akhir Perang Dingin.

Terkait hal itu, direktur Proyek Pasukan Nuklir Rusia, Peneliti Senior di UN Institute for Disarmament Research (UNIDIR) Pavel Podvig, memberikan keterangan.

"Kemungkinan besar, kita berbicara tentang membawa sistem kontrol kekuatan nuklir ke keadaan yang membuat tindakan pencegahan lebih stabil jika terjadi serangan," terang Pavel Podvig.

"Secara keseluruhan, begitu pasukan penahanan telah dibawa ke titik ini, hal ini menjadi kurang rentan terhadap serangan pertama, baik itu perampasan atau pelucutan senjata. Namun, ini tidak berarti bahwa Rusia akan menyerang lebih dulu."

Lebih lanjut, Peneliti Senior di Akademi Pasukan Rudal Strategis Vasily Lata mengatakan bahwa perintah presiden berusaha tidak untuk meningkatkan konflik dengan Barat tetapi, sebaliknya, untuk mencegah agresivitasnya.

Lata percaya bahwa melalui keputusan ini, Putin memperingatkan AS dan NATO sekali lagi bahwa campur tangan dalam konflik militer yang mendukung Ukraina tidak dapat diterima.

"Oleh karena itu, Putin mengirimi mereka pesan lain: kami sedang melakukan operasi khusus, jangan ikut campur dalam hal ini, karena kami siap untuk mengambil tindakan tegas," kata pakar tersebut.

"Saat ini, itu adalah keputusan yang perlu dan masuk akal. Keputusan ini akan mendinginkan temperamen dari pihak seberang." (TribunWow.com/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaUkrainaRusiaVladimir PutinVolodymyr Zelensky
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved