Konflik Rusia Vs Ukraina
Sindir Putin, Zelensky Tantang Bertemu Selesaikan Konflik Rusia dan Ukraina: Aku Tidak Menggigit
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk duduk untuk bersama dan berbicara langsung.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk duduk untuk bersama dan berbicara langsung.
Menurut Zelensky, pertemua tatap muka tersebut menjadi satu-satunya cara mengakhiri perang yang berlangsung.
Ia juga menyindir kebiasaan Putin dan menyatakan pentingnya pembicaraan tersebut.

Baca juga: Hasil Perundingan Kedua Ukraina dan Rusia, Akhirnya Temui Kesepakatan terkait Hal Berikut
Baca juga: Efek Radiasi Nuklir jika PLTN Zaporizhzhia Ukraina Diledakkan Rusia, dari Kanker hingga Rusaknya DNA
Dilansr Aljazeera, Jumat (4/3/2022), pernyataan tersebut diucapkan Zelensky dalam jumpa pers di kantornya yang dijaga ketat.
Meski telah ditawarkan untuk mengungsi, Zelensky tetap nekat bertahan di ibukota meski harus menghadapi serangan demi serangan dari Rusia.
Menurut Zelensky, perang yang terjadi bisa berhenti jika dirinya bertemu langsung dengan Putin.
"Bukannya aku ingin bicara pada Putin," kata Zelensky.
"Aku butuh bicara dengan Putin. Dunia butuh bicara pada Putin. Tak ada jalan lain untuk menghentikan perang ini."
"Apa yang kau inginkan dari kami? Tinggalkan tanah kami," serunya.
Sementara itu, sejumlah laporan beredar mengatakan bahwa Putin telah mengevakuasi keluarganya ke dalam bunker bawah tanah.
Sedangkan Putin sendiri tengah mengisolasi diri dan enggan ditemui.
Dalam sebuah foto yang beredar, terlihat Putin menerima para koleganya dengan duduk di ujung meja panjang.
Kebiasaan tersebut dijadikan bahan sindiran oleh Zelensky dan untuk mendorong agar Putin bersedia negosiasi langsung.
"Duduklah denganku untuk bernegosiasi, tak hanya dari jarak 30 meter," kata Zelensky dilansir Independent.co.uk, Kamis (3/3/2022).
"Aku tidak menggigit. Apa yang kau takutkan?"
"Kata-kata lebih penting dibandingkan tembakan," imbuhnya menekankan pentingnya diplomasi dibanding agresi.
Baca juga: Geger Kabar Rusia akan Invasi Moldova setelah Ukraina, Putin Ingin Bangun Kembali Uni Soviet?
Baca juga: Pasukan Elite Chechnya Pro Rusia Gagal Lakukan Upaya Pembunuhan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky
Volodymyr Zelensky Jadi Target Nomor 1 Rusia
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menjadi sasaran nomor satu dari operasi militer yang dilancarkan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Zelensky dan keluarganya menjadi tokoh yang paling terancam keselamatannya, bila Rusia berhasil menginvasi Ukraina.
Namun meski kini pasukan Rusia telah merangsek ke ibukota Kiev, Zelensky tegas menyatakan tak akan meninggalkan negaranya.
Dilansir ABC News, Jumat (25/2/2022), invasi yang dilakukan Rusia sudah berhasil menduduki kawasan pembangkit listrik tenaga nuklir di Chernobyl.
Kini, sejumlah upaya terus dilakukan Rusia untuk dapat menduduki Kiev dan pangkalan udaranya.
Pada sebuah pidato menyentuh yang ditampil di televisi Ukraina setelah serangan hari pertama, Zelensky menyatakan adanya informasi dari pihak Rusia.
"Rusia sudah mengidentifikasikan saya sebagai target nomor 1, dan keluarga saya sebagai nomor dua," kata Zelensky.
"Mereka ingin menghancurkan Ukraina secara politik dengan menghancurkan kepala negara."
Meski tahu keselamatanya terancam, Zelensky bersumpah tak akan meninggalkan negaranya.
"Aku akan tetap berada di ibu kota. Keluargaku juga berada di Ukraina," tegas Zelensky dilansir Reuters, Jumat (25/2/2022).
Ada pun semasa menjabat, pria 44 tahun tersebut telah menghadapi serangkaian krisis yang tak berkesudahan.
Kehidupan dan kariernya, sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan para pemimpin internasional lainnya.
Zelensky yang telah menikah dan memiliki dua anak, lulus dari Universitas Ekonomi Nasional Kiev pada tahun 2000 dengan gelar sarjana hukum.
Ia mengawali karir dengan berkiprah di industri hiburan dengan membentuk grup komedi Kvartal 95 dengan aktor lain pada tahun 1997.
Pada 2015, Zelensky yang merupakan aktor sekaligus komedian, membintangi peran yang akan membawanya ke jalur kepresidenan.
Dalam acara 'Servant of the People', dia berperan sebagai Vasyl Petrovych Holoborodko, seorang guru sekolah yang terbangun dan menemukan bahwa kata-kata kasar yang dia buat terhadap politisi korup menjadi viral dan melambungkannya ke kursi kepresidenan.
Acara itu sangat populer sehingga menyebabkan Kvartal 95 menciptakan partai politik atas namanya.
Pada tahun 2018, Zelensky tiba-tiba pindah haluan ke politik dan mengumumkan pencalonannya sebagai presiden di bawah partai The Servant of The People.
Seperti halnya perannya dalam karakter TV, Zelensky menyatakan akan memberantas korupsi dan mempromosikan pemerintahan yang lebih sentris.
Selain memanfaatkan platform media sosial, ia juga tampil dalam stand-up komedi rutin dan kerap melontarkan sindiran pada lawan politik.
Zelensky terkenal dengan pendekatannya yang berbeda untuk mendapatkan hati masyarakat.
Ia pun memenangkan pemilihan presiden secara telak dengan mengantongi 73 persen suara.
Pada Mei 2019, Zelensky pun dilantik sebagai presiden Ukraina menggantikan pendahulunya.
Kini, Zelensky tetap berada di Kiev dan akan terus mengunggah video dan seruan mengenai invasi yang terjadi.
Dalam pidatonya, Zelensky juga mengimbau masyarakat Rusia untuk membantu menghentikan perang tersebut.
Beberapa jam kemudian, misil-misil mulai ditembakkan oleh Rusia ke wilayah Kiev. (TribunWow.com)