Konflik Rusia Vs Ukraina
Putin Umumkan Bayaran Tentara Rusia yang Ikut Invasi Ukraina, Ini Kompensasi untuk Korban Tewas
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan adanya dukungan keuangan untuk pasukan yang ikut dalam invasi ke Ukraina.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan adanya dukungan keuangan untuk pasukan yang ikut dalam invasi ke Ukraina.
Disebutkan jumlah uang kompensasi bagi tentara yang meninggal dalam perang di Ukraina, dan menjanjikan dana pensiun seumur hidup.
Vladimir Putin pun menyebutkan perkembangan penyerangan ke Ukraina yang disebutnya operasi militer.

Baca juga: Geger Kabar Rusia akan Invasi Moldova setelah Ukraina, Putin Ingin Bangun Kembali Uni Soviet?
Baca juga: Rumahnya Hancur karena Misil Rusia, Pria di Ukraina Menangis Ingat Momen Temukan Jasad Istrinya
Dilansir media Rusia RT, Kamis (3/3/2022), Putin menuturkan janji-janji tersebut saat menggelar pertemuan dengan anggota Dewan Keamanan negara.
Ia juga membantah klaim yang menyebutkan bahwa jumlah bayaran tentara hanya 11 ribu rubel atau sekitar Rp 1,4 juta.
Disebutkan bahwa keluarga tentara Rusia yang tewas dalam menjalankan tugas di Ukraina akan menerima kompensasi lebih dari 7 juta rubel (Rp 935 miliar) dari pemerintah.
Sementara tentara yang terluka berhak mendapatkan uang 3 juta rubel atau sekitar Rp 404 juta.
Sedangkan prajurit dengan cacat permanen akan menerima pensiun seumur hidup.
Putin menegaskan invasi tersebut berjalan dengan ketat sesuai jadwal.
Meskipun, ia mengakui adanya masalah-masalah tertentu dialami selama operasi militer dijalankan.
Misalnya, ia mengklaim militer Rusia telah menetapkan koridor aman bagi warga sipil Ukraina untuk melarikan diri dari zona pertempuran.
Namun, menurut Putin, pasukan neo-Nazi lokal dan tentara bayara” asing telah berusaha mencegah mereka pergi.
"Kelompok nasionalis dan neo-Nazi, tentara bayaran asing, termasuk dari Timur Tengah, menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia," kata Putin.
"Seperti yang sudah saya katakan, ada data yang benar-benar objektif, foto-foto bagaimana mereka menempatkan peralatan militer berat di daerah pemukiman kota.”
Presiden Rusia juga menegaskan kembali pendiriannya terhadap Ukraina, dan klaimnya untuk melindungi dari kelompok sayap kanan yang telah menguasai negara tersebut.
"Rusia dan Ukraina adalah satu negara, saya tidak akan pernah menyerah," kata Putin.
Baca juga: Nasib Pilu Pasien Kanker Anak di Ukraina, Kehabisan Obat dan Tak Bisa Evakuasi karena Dikepung Rusia
Baca juga: Pasukan Elite Chechnya Pro Rusia Gagal Lakukan Upaya Pembunuhan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky
Ukraina Tawarkan Rp 600 Juta untuk Tentara Rusia
Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksii Reznikov, memberi kesempatan damai pada tentara Rusia.
Pihanya menawarkan kompensasi sebesar 5 juta rubel atau sekitar Rp 600 juta untuk mereka yang bersedia menyerah.
Ia percaya bahwa para prajurit muda tersebut hanya dimanfaatkan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk memenuhi ambisinya.

Dilansir akun facebook pribadinya, Резніков Олексій, Rabu (2/3/2022), orang kepercayaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky itu mengunggah pengumuman.
Postingan tersebut juga dibagikannya di Twitter sebagai platform media sosial yang kerap digunakan pejabat Ukraina dalam masa krisis sekarang.
Menurut Oleksii Reznikov, pihak Ukraina telah berhasil membunuh dan melukai 5.300 pasukan Rusia.
Sementara, ratusan tentara lain telah disandera dan ditahan.
"Banyak dari tentara tersebut masih sangat muda. Kremlin mengubah mereka menjadi kriminal, membuat mereka menjadi pembunuh," kata Oleksii Reznikov dalam tulisannya.
"Beberapa dari mereka ditipu, sementara yang lain telah dipengaruhi propaganda atau mendapat intimidasi."
Karenanya, Oleksii Reznikov memberi pilihan kepada pasukan Rusia agar tak lagi terlibat dalam perang tersebut.
Ia menekankan bahwa masyarakat Ukraina begitu menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
Oleh karenanya, demi menyelamatkan nyawa, pemerintah rela memberikan kesempatan agar kedua belah pihak mendapat keuntungan.
"Kami menawarkan tentara Rusia pilihan, mati dalam perang yang tidak adil atau amnesti penuh dan kompensasi 5 juta rubel," tutur Oleksii Reznikov.
"Jika mereka meletakkan senjata mereka dan menyerah secara sukarela."
Dikatakan bahwa tawaran tersebut merupakan inisiatif dari komunitas IT internasional yang didukung Kementerian Pertahanan Ukraina.
Oleksii Reznikov mengajak pasukan Rusia untuk mengambil sikap.
"Anda dilemparkan ke tanah kami untuk dibunuh dan dibunuh. Anda yang tidak ingin menjadi pembunuh atau dibunuh, bisa diselamatkan," tutur Oleksii Reznikov.
"Jangan ikuti perintah kriminal dari mereka yang telah berbohong kepada anda selama bertahun-tahun tentang Ukraina dan orang-orang Ukraina."
"Kami menjamin anda amnesti penuh dan kompensasi moneter jika anda meletakkan senjata anda secara sukarela."
Ia pun menerangkan cara mudah untuk pasukan Rusia untuk menyatakan penyerahan dirinya.
Oleksii Reznikov pun menjanjikan para tentara tersebut bisa selamat dan kembali bertemu orang-orang yang dicintai.
"Buat keputusan anda. Keluar tanpa senjata, dengan bendera putih. Ucapkan kata sandi "juta". Tetap hidup. Peluk orang yang anda cintai," tulis Oleksii Reznikov.
"Bagi mereka yang melanjutkan untuk bertindak sebagai penjajah, tidak akan ada belas kasihan untuk anda."(TribunWow.com/Via)