Konflik Rusia Vs Ukraina
Jadi Target Rusia, Presiden Ukraina Tegaskan Tolak Tawaran AS untuk Dievakuasi ke Luar Negeri
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan sudah menolak tawaran Amerika Serikat terkait bantuan untuk mengevakuasi dirinya ke luar negeri.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan sudah menolak tawaran Amerika Serikat terkait bantuan untuk mengevakuasi dirinya ke luar negeri.
Zelensky, juga disebut meyakinkan penduduk bahwa dirinya dan para pejabat tinggi akan tetap di sana bersama warga untuk melindungi Ukraina.
Hal itu dilakukan ketika pasukan Rusia dikabarkan akan mencapai Kyiv yang merupakan ibu kota Ukraina.
Baca juga: Tengok Kekuatan Bom Nuklir Rusia, Hanya Butuh 20 Menit untuk Lenyapkan 9 Pangkalan Militer Inggris
Baca juga: Isi Percakapan Tentara Ukraina yang Tak Menyerah saat Ditodong Senjata Rusia, Diberi Penghargaan
Dikutip dari Wales Online, disebut bahwa laporan media lokal Ukraina menyebut bahwa Kyiv sudah mengalami kebakaran hebat pada dini hari Sabtu (26/2/2022) waktu setempat.
Kemudian, politisi Ukraina yang mantan duta besar Ukraina untuk Austria, Olexander Scherba, mengatakan presiden Ukraina telah menolak tawaran untuk mengevakuasinya.
Dia mengapresiasi Presiden Ukraina itu sekaligus mengatakan bahwa itu adalah pilihan yang buruk.
"Presiden Ukraina menolak tawaran Amerika untuk dievakuasi. Dalam situasi di mana presiden Amerika mungkin telah dievakuasi sejak lama."
"Ukraina adalah kue yang tangguh dengan presiden yang buruk," katanya.
Sementara itu, Zelenskyy meyakinkan warga Ukraina bahwa dia dan pejabat tinggi lainnya akan tinggal di ibu kota.
Dirinya mengunggah dan menyebarkan video yang menunjukkan dirinya berkata demikian pada Jumat (25/2/2022).
Baca juga: Serang Ukraina saat Pandemi, Rusia Ternyata Miliki Penambahan Kasus Covid-19 Tertinggi Kedua Dunia
Dia, berbicara langsung ke kamera dengan politisi kunci lainnya, tampaknya di jalan-jalan ibu kotanya pada , dia mengatakan dia bersama pasukan dan warga.
"Kita semua di sini melindungi kemerdekaan negara kita - dan akan terus seperti ini."
"Kemuliaan bagi para pembela kami, kemuliaan bagi para pahlawan kami, kemuliaan bagi Ukraina," ujarnya.
Jadi Target Nomor 1
Sebelumnya, dilansir ABC News, Jumat (25/2/2022), invasi yang dilakukan Rusia sudah berhasil menduduki kawasan pembangkit listrik tenaga nuklir di Chernobyl.
Kini, sejumlah upaya terus dilakukan Rusia untuk dapat menduduki Kiev dan pangkalan udaranya.
Pada sebuah pidato menyentuh yang ditampil di televisi Ukraina setelah serangan hari pertama, Zelensky menyatakan adanya informasi dari pihak Rusia.
"Rusia sudah mengidentifikasikan saya sebagai target nomor 1, dan keluarga saya sebagai nomor dua," kata Zelensky.
"Mereka ingin menghancurkan Ukraina secara politik dengan menghancurkan kepala negara."
Meski tahu keselamatanya terancam, Zelensky bersumpah tak akan meninggalkan negaranya.
Kini, Zelensky tetap berada di Kiev dan akan terus mengunggah video dan seruan mengenai invasi yang terjadi.
Dalam pidatonya, Zelensky juga mengimbau masyarakat Rusia untuk membantu menghentikan perang tersebut.
Beberapa jam kemudian, misil-misil mulai ditembakkan oleh Rusia ke wilayah Kiev. (TribunWow.com/Afzal Nur Iman)