Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Bantah Menyerah ke Rusia, Presiden Ukraina Posting Video Jalan-jalan di Kiev: Tidak akan Menyerah

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bergerak cepat membantah hoaks yang beredar di dunia maya.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Twitter/@ZelenskyyUa
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklarifikasi rumor dirinya menyerah ke Rusia, Sabtu (26/2/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Memasuki hari ketiga invasi, pasukan militer yang digerakkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin diketahui sudah memasuki Ibu Kota Ukraina yakni Kiev/Kyiv pada Sabtu (26/2/2022) ini.

Berhembus rumor Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menyerah kepada pasukan Rusia seusai Ibu Kota dikepung.

Dengan cepat Zelensky membantah rumor tersebut.

Terekam pasukan militer Ukraina mulai berjaga di titik-titik tertentu di sekitar Kiev, diunggah Sabtu (26/2/2022).
Terekam pasukan militer Ukraina mulai berjaga di titik-titik tertentu di sekitar Kiev, diunggah Sabtu (26/2/2022). (YouTube The Telegraph)

Baca juga: Rusia Masuki Ibu Kota Ukraina di Hari ke-3 Invasi, Jalanan Jadi Medan Perang

Baca juga: Viral Warga Ukraina Adang Konvoi Tentara Rusia, Sendirian di Jalan Halangi Kendaraan Militer

Lewat akun Twitternya @ZelenskyyUa, sang presiden mengunggah video dirinya sedang jalan-jalan di Kiev.

Tampak Zelensky sedang berada di sekitar rumah Gorodetsky, sebuah bangunan populer di Kiev yang terkenal karena memiliki arsitektur eksentrik.

"Ada banyak informasi palsu yang beredar di dunia maya yang menyatakan bahwa saya telah meminta pasukan kita untuk menyerah, dan mengevakuasi," ujar Zelensky.

"Saya ada di sini (Kiev). Kami tidak akan menyerah. Kami akan mempertahankan negara kita," tegas Zelensky.

Dikutip dari BBC.com, pasukan militer Ukraina mengklaim pihaknya telah berhasil menghalau serbuan Rusia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga telah memperingatkan bahwa pasukan militer Rusia akan datang menyerbu Kiev.

Pemerintah kota Kiev mengonfirmasi saat ini terjadi peperangan di jalanan dan meminta agar warga sipil tetap berada di rumah.

Laporan dari Interfax-Ukraina diketahui masyarakat sipil diminta untuk berlindung di shelter dan menjauhi jendela jika sedang berada di rumah.

Di tengah gawatnya situasi di Kiev, Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan, Oleskiy Danilov menegaskan bahwa pasukan militer Ukraina masih bisa mengendalikan situasi.

"Kami menghentikan serbuan menggunakan segala cara. Pasukan militer Ukraina dan masyarakat di Kiev masih di bawah kendali," jelas Danilov.

Pada video yang diunggah The Telegraph tampak pasukan militer Ukraina telah berjaga di sejumlah titik di sekitar Kiev.

Video lain menampilkan tank milik Rusia sudah mulai memasuki Kiev.

Tolak Tawaran AS untuk Dibantu Kabur

Seorang anggota senior intelijen Amerika Serikat (AS) menyampaikan bocoran dari percakapan antara pemerintah AS dengan Presiden Ukraina Volodymr Zelensky terkait invasi Rusia.

Zelensky ternyata sempat diberikan tawaran kabur atau evakuasi dari Kiev/Kyiv yang merupakan Ibu Kota Ukraina.

Seperti yang diketahui, di hari ketiga invasi tepatnya pada Sabtu (26/2/2022), pasukan militer Rusia telah memasuki kawasan Ibu Kota Ukraina.

Dikutip dari abcnews.com, suara ledakan terdengar di berbagai titik di kawasan Ibu Kota.

Pemerintah AS menduga tujuan utama Putin adalah melengserkan pemerintahan Ukraina yang dipimpin oleh Zelensky.

Di tengah konflik yang semakin memanas, Zelensky diminta oleh AS untuk segera mengevakuasi dirinya dari Kiev.

Namun tawaran tersebut ternyata ditolak oleh Zelensky.

Zelensky kemudian menjelaskan bahwa dirinya akan bertarung.

"The fight is here (perang telah tiba)," kata Zelensky.

Ia kemudian juga menyampaikan bahwa apa yang ia butuhkan saat ini adalah amunisi anti tank bukan tumpangan untuk evakuasi.

Sebelumnya Zelensky juga sempat mengunggah sebuah video pada Jumat (25/2/2022) malam.

Video itu merekam dirinya dan para petinggi pemerintahan Ukraina berada di luar kantor presiden di Kiev/Kyiv.

Zelensky yang terancam dibunuh oleh pasukan militer Presiden Vladimir Putin justru menyatakan akan tetap bertahan di Kiev.

Dalam video tersebut, tampak Zelensky dengan tenang merekam dirinya dan para pejabat yang mendampinginya.

Berikut pesan yang disampaikan Zelensky.

"Selamat malam semuanya, pimpinan fraksi ada di sini," ucap Zelensky, dikutip dari YouTube Guardian News, Sabtu (26/2/2022).

"Kepala kantor presiden ada di sini."

"Perdana Menteri Shmyhal ada di sini."

"Podolyak (penasihat kepala kantor presiden) ada di sini."

"Presiden ada di sini."

"Kami semua ada di sini, pasukan militer kita ada di sini, masyarakat ada di sini."

"Kita semua ada di sini untuk melindungi independensi negara kita," kata Zelensky.

Zelensky menegaskan apapun yang terjadi, dirinya dan para pejabat lainnya akan tetap bertahan di Kiev.

"Jayalah pasukan kita, jayalah Ukraina," tegasnya.

Tujuan Putin Serang Ukraina

Sebelumnya diberitakan, Putin menerima banyak protes dan kecaman dari berbagai pemimpin dunia setelah mengambil langkah melakukan invasi ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022).

Putin sendiri berdalih, agresi yang ia lakukan ke Ukraina dilakukan bukan untuk menduduki negara tersebut melainkan bertujuan melakukan demiliterisasi.

Lantas apa yang sebenarnya diinginkan Putin dalam agresi yang ia lakukan ke Ukraina?

Dikutip dari BBC.com, pada tahun 2014 silam, Putin sempat melakukan invasi ke Ukraina dan menganeksasi Crimea.

Agresi Putin ke Ukraina diketahui dipicu dari sikap Putin dan Rusia yang menolak langkah Ukraina bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau biasa dikenal dengan nama NATO.

Putin menginginkan Ukraina tetap menjadi negara yang netral tidak bergabung dengan kubu barat.

Keberadaan tentara NATO di sekitar Ukraina dianggap oleh Putin sebagai ancaman terhadap Rusia.

Secara garis besar ada tiga hal yang diinginkan oleh Putin dalam agresinya ke Ukraina.

Pertama adalah ingin agar NATO tidak melakukan ekspansi lebih jauh.

Seperti yang diketahui Ukraina adalah negara yang berbatasan langsung dengan Rusia.

Deputi Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov menyatakan bahwa Ukraina mutlak tidak boleh menjadi bagian dari NATO.

"Bagi kami, adalah mutlak untuk memastikan Ukraina tidak akan menjadi bagian dari NATO," ujarnya.

Kemudian pada tahun 1994 dulu, Rusia telah menandatangani perjanjian untuk menghormati kedaulatan Ukraina sebagai negara merdeka.

Namun belum lama ini, Putin menjelaskan bahwa Rusia dan Ukraina adalah satu kesatuan.

Ia mengklaim bagaimana Ukraina saat ini adalah hasil pecahan dari Uni Soviet.

Putin juga khawatir apabila Ukraina bergabung dengan NATO, akan ada kemungkinan para anggota NATO bersama Ukraina mencoba kembali merebut Crimea dari Rusia.

Sebagai informasi, NATO dibentuk untuk melindungi anggotanya melalui cara politik dan militer.

Total ada 30 negara yang tergabung di NATO yakni 12 negara pendiri yang terdiri dari Belgia, Kanada, Denmark, Prancis, Islandia, Italia, Luksemburg, Belanda, Norwegia, Portugal, Inggris, dan Amerika Serikat.

Kemudian 18 negara lain non pendiri adalah Yunani, Turki, Jerman, Spanyol, Republik Ceko, Hungaria, Polandia, Bulgaria, Estonia, Slovenia, Latvia, Lituania, Rumania, Slovakia, Albania, Kroasia, Montenegro, dan Makedonia Utara.(TribunWow.com/Anung)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVolodymyr ZelenskyVladimir PutinKievTwitter
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved