Terkini Daerah
Duka Keluarga Korban Tewas Kebakaran Pesantren Karawang, Mengaku Ikhlas dan Memohon Hal Ini
Kepergian santri anak yang tewas dalam kebakaran di Pesantren Miftakhul Khoirot, Desa Manggungjaya, Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Kepergian santri anak-anak yang tewas dalam kebakaran di Pondok Pesantren Miftakhul Khoirot, Desa Manggungjaya, Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyisakan duka mendalam bagi keluarga.
Kerabat terutama orangtua delapan anak yang tewas dalam kebakaran di Pondok Pesantren Miftakhul Khoirot tersebut masih meratapi kehilangan buah hatinya.
Termasuk satu di antaranya keluarga seorang santri bernama SKA, yang berasal dari Kampung Hegarmanah, Desa Purwadadi Barat, Purwadadi, Subang, Jawa Barat.

Baca juga: Semuanya Anak-anak, Ini Daftar Identitas Korban Tewas Kebakaran Pesantren Miftahul Khoirot Karawang
Baca juga: Terungkap Penyebab Kebakaran Pesantren di Karawang, Relawan Menangis Evakuasi Jasad Korban
Dilansir TribunJabar.id, Selasa (22/2/2022), jasad SKA sudah disemayamkan di rumah keluarga sejak subuh.
Terlihat sejumlah orang mengelilingi peti jenazah SKA yang diselimuti kain jarik berwarna cokelat.
Mewakili keluarga, kerabat SKA bernama Yayan Sunaryo menuturkan sikap keluarganya atas kejadian tersebut.
Menurut Yayan, keluarga sudah ikhlas dan menerima musibah tersebut.
Ia pun meminta doa agar korban mendapat tempat di sisi tuhan.
Selain itu keluarga pun mendapatkan kesabarana merelakan kepergian SKA yang begitu memilukan tersebut.
"Terimakasih atas doanya, jenazah tiba di rumah duka tadi Subuh, diantar dari RSUD Karawang," tutur Yayan, Selasa (22/2/2022).
"Juga mohon dia semoga segala iman islam almarhum bisa diterima di sisi-Nya."
Selain SKA, seorang korban bernama Arif Satria juga tercatat sebagai warga Purwadadi.
Camat Purwadadi Dadang Darmawan menerangkan bahwa santri tersebut awalnya didata sebagai warga Cikampek.
Namun rupanya, Arif tinggal dengan sang kakek di Purwadadi, sementara orangtuanya berada di Cikampek.
"Berdasarkan informasi pihak keluarga, Arif ini masuk pesantren dari TK sampai umur saat ini 12 tahun," ujar Dadang.
"Korban akan di makamkan hari ini di TPU Purwadadi," imbuhnya.
Adapun dua santri lainnya asal Subang yakni RA (7) dan AFP (11).
Di sisi lain, Enjang Lukmanul Hakim (42) masih belum bisa mengetahui nasib keponakannya, Ahmad Akmal Maulana.
Diduga, keponakannya tersebut ikut menjadi korban meninggal yang saat ini sedang diidentifikasi pihak kepolisian.
"Keponakan saya Ahmad Akmal Maulana termasuk dalam daftar yang hilang dalam kebakaran tersebut, pihak dan memang kobongnya (kamar tidur-red) dia persis di lokasi kebakaran," tutur Enjang.
Sementara anak kandungnya yang juga menjadi santri, Muhammad Daffa Lukmanul Hakim, berhasil selamat dari peristiwa nahas itu.
"Kalau anak saya selamat, dia yang mengabari saya kalau saudaranya di lokasi kebakaran, mereka sudah pesantren selama 3 tahun. Menjelang bulan puasa ini mereka akan diwisuda," terang Enjang.
"Anak saya baru selesai mengjafal 13 juz, sedangkan keponakan saya sudah tamat 30 juz. Rencananya dia akan diwisuda nanti."
Baca juga: 8 Anak Tewas Terjebak Kebakaran Pesantren di Karawang, Pintu Dilalap Api dan Jendela Berteralis
Baca juga: Sedang Tidur Siang, 6 Santri Diduga Tewas dalam Kebakaran di Ponpes Miftahul Khoirot Karawang
Relawan Menangis saat Lakukan Evakuasi
Di balik insiden kebakaran pondok pesantren tersebut, tedapat kisah pilu ketika warga dan relawan melihat kondisi jasad para korban.
Dilansir TribunJabar.id, Selasa (22/2/2022), berdasar penyelidikan pihak kepolisian, kebakaran diduga berasal dari korsleting listrik.
Menurut Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono, para saksi yang melihat kejadian tersebut, menyinggung percikan api dari kipas angin.
Aldi yang ditemui di lokasi kejadian menyebutkan bahwa percikan tersebut mengenai kasur yang membuat api sulit dipadamkan.
"Kalau dari keterangan saksi yang kami terima, informasi awal bahwa kebakaran bermula dari percikan api dari kipas angin," kata Aldi kepada Tribun Jabar, Senin (21/2/2022).
"Kepastiannya masih didalami, kami sudah melakukan olah TKP, langkah-langkah kami saat awal kejadian Muspika Cilamaya berkoordinasi dengan pihak Damkar, BPBD, stakeholder terkait untuk membantu dan menolong di lapangan."
Sementara itu, upaya evakuasi korban berlangsung dengan memilukan.
Seorang relawan, M Gojali (39) warga Desa Sumurgede, Karawang, mengaku tak kuasa menahan air mata.
Ia ketika itu menemukan dua jasad santri yang tak berhasil menyelamatkan diri.
"Mayatnya berkumpul di dua titik kamar, pertama di pojok kamar, kemudian ke dua itu di dekat tembok yang tak jauh dari lokasi tangga keluar," tutur Gojali.
"Saya meneteskan air mata, saya melihat mereka seperti anak sendiri. Karena memang saya dekat juga dengan keluarga pesantren di sini," imbuhnya.
Menurut Gojali, ia mengetahui kebakaran tersebut dari berita di grup WA.
Sesampainya di lokasi, kebakaran sudah padam dan hanya ada sisa-sisa puing kebakaran dan jasad santri yang kemudian dievakuasi olehnya.
Kondisi Korban Luka
Jasad kedelapan santri itu kini sedang diperiksa oleh tim forensik Polres Karawang.
Humas RSUD Karawang, Andi Senjayani, menuturkan bahwa jenazah para santri dibawa ke rumah sakit tersebut.
"Kalau jenazah itu tiba sekitar pukul 17.30 WIB. Sejak tadi siang, kami bersama pihak kepolisian mengurus di lokasi," terang Andi di RSUD Karawang, Senin (21/2/2022).
"Kalau jenazah idenstitasnya kami belum tahu, sebab saat ini saya belum selesai proses identifikasi," imbuhnya.
Sementara itu, tiga korban lainnya selamat meski harus menderita luka-luka bakar.
Ketiganya kini dirawat secara intensif di RSUD Karawang yang langsung menempatkannya di ruang IGD.
"Data yang ada di kami awal itu ada 2 orang, kemudian 1 korban menyusul merupakan rujukan dari Puskesmas," kata Andi.
"Korban yang saat ini sedang dirawat merupakan korba luka sedang, mayoritas mereka menderita luka bakar di sejumlah bagian tubuhnya."
Adapun korban yang dirawat di RSUD Karawang adalan Muhammad Aang (14) dan Kianu (15), serta seorang korban yang belum bisa diinformasikan identitasnya. (TribunWow.com)
Sebagian artikel ini diolah dari TribunJabar.id dengan judul "Suasana Duka Selimuti Rumah Santri Asal Subang yang Jadi Korban Kebakaran, Keluarga Minta Doa Ini", dan "Ada Momen Istimewa Akan Digelar Pondok Pesantren Sebelum Kebakaran Terjadi, Ditunggu-tunggu Santri"