Terkini Nasional
Kader PDIP Kembalikan Bantuan Ganjar Gara-gara Lihat Komentar di YouTube, Ini Pengakuannya
Kader PDIP yang dijadikan konten dalam YouTube berjudul "RUMAH REYOT KADER PDI PERJUANGAN DI TANAH BENGKOK" mengembalikan bantuan dari Ganjar Pranowo.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Kader PDI Perjuangan (PDIP) asal Temanggung, Jawa Tengah, Fajar Nugroho memutuskan untuk mengambalikan bantuan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Ganjar diketahui memberikan bantuan kepada Fajar dan menjadikannya konten di kanal YouTube miliknya dengan judul "RUMAH REYOT KADER PDI PERJUANGAN DI TANAH BENGKOK".
Diketahui, Fajar mengembalikan bantuan dari Ganjar gara-gara melihat komentar di konten YouTube tersebut.

Baca juga: Ekspresi Aneh Herry Wirawan saat Dituntut Hukuman Mati, Jaksa: Seolah-olah Ini Kebiasaan
Baca juga: Hampir 3 Bulan Baringkan Jasad Anak di Kamar, Keluarga di Pemalang Sudah 2 kali Simpan Jenazah
Dikutip dari Kompas.com, Fajar menjelaskan, niat mengembalikan bantuan dari Ganjar terjadi seusai melihat komentar-komentar di YouTube.
"Setelah saya melihat komen-komen yang ada di YouTube, kok rasanya seperti mencoreng nama baik partai saya," ungkap Fajar, Rabu (12/1/2022).
Fajar mengaku melihat banyak netizen berkomentar miring terhadap kemiksinan kader parati PDIP.
Ia mengatakan, selama ini sesama Kader PDIP selalu memerhatikan satu sama lain.
"Kami senantiasa membantu satu sama lain dan itu tidak diberitakan ke mana-mana," ujar dia.
Kini Fajar memutuskan untuk mengembalikan bantuan dari Ganjar.
Diketahui Fajar telah menyerahkan bantuan dari Ganjar ke kantor Kelurahan Mungseng, Lingkungan Kemantenansari, Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung, Rabu (12/1/2022).
"Saya tidak tahu harus mengembalikan pemberian Pak Gubernur ini melalui siapa, maka saya pulangkan melalui Kelurahan,” kata Fajar, Rabu (12/1/2022).
Barang yang dikembalikan di antaranya adalah sembako, ponsel hingga mainan anak.
Kunjungan Mendadak
Fajar mengakui kaget ketika dirinya dikunjungi Ganjar karena tidak ada pemberitahuan.
"Saya sebenarnya tidak tahu, kalau seperti kata orang Jawa bilang, ujug-ujug (tiba-tiba) Pak Ganjar datang. Padahal, tidak ada pemberitahuan kepada DPC, PAC atau struktural partai lainnya," ungkap Fajar.