Breaking News:

Terkini Internasional

Ancam Tembak Mati, Ini Alasan Kim Jong Un Larang Warga Korea Utara Rayakan Natal

Larang keras perayaan natal, Kim Jong Un tak segan tembak mati warganya yang ketahuan sedang merayakan hari natal.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
YouTube BBC NEWS
Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un melarang keras perayaan hari natal yang jatuh setiap 25 Desember. 

TRIBUNWOW.COM - Hari Raya Natal yang jatuh setiap tanggal 25 Desember menjadi momen suka cita bagi para umat kristiani di seluruh dunia.

Namun tidak bagi umat kristiani di Korea Utara, mereka terancam ditembak mati apabila ketahuan merayakan hari raya Natal.

Informasi ini dibeberkan oleh Timothy Cho, seorang mantan warga Korea Utara yang berhasil kabur keluar dan membongkar bagaimana kehidupan umat beragama di Korea Utara.

Baca juga: Solusi Krisis Buat Pakar Heran, Media Korea Utara Gembar-gemborkan Berternak Angsa Hitam hingga Lele

Baca juga: Viral Foto Tentara Korea Utara Pakai Baju Biru Ketat, Disebut Pahlawan Super hingga Kapten DPRK

Menurut Timothy, segala bentuk pelaksanaan ibadah dilarang oleh pemerintah tirani Korea Utara.

Dikutip dari express.co.uk, Kamis (30/12/2021), alasan Kim Jong Un melarang perayaan natal adalah tanggal 24 Desember merupakan hari kelahiran neneknya yakni Kim Jong Suk.

Kim Jong Un ingin warga Korea Utara merayakan hari ulang tahun Kim Jong Suk, bukan Natal.

Dikutip dari nypost.com, Kim Jong Suk diketahui lahir pada tahun 1919 lalu dan merupakan istri dari diktator pertama Korea Utara, Kim Il Sung sekaligus ibu dari Kim Jong Il.

Para warga Korea Utara diketahui merayakan hari ulang tahun Kim Jong Suk dengan cara mengunjungi makamnya.

Pada tahun 2014 lalu, Kim Jong Un sempat murka setelah mengetahui rencana Korea Selatan mendirikan pohon natal berukuran besar di perbatasan.

Akhirnya pohon natal tersebut tak pernah didirikan karena ancaman keras dari Kim Jong Un akan melakukan perang lawan Korea Selatan.

Menurut data dari organisasi hak asasi kemanuisaan, terdapat 50-70 ribu umat kristiani dipenjara gara-gara melakukan ibadah.

Penampilan Kim Jong Un Jadi Sorotan

Sebelumnya diberitakan, penampilan Kim Jong Un tampak ramping mengenakan setelan abu-abu pucat dan dasi putih mengkilap untuk acara perayaan ulang tahun ke-73 Korea Utara pada Kamis (9/9/2021), menjadi sorotan dunia.

Dalam parade yang menampilkan anggota militer berpakaian hazmat oranye dan masker gas, Kim Jong Un tidak memberikan pidato serta rudal balistik juga tidak dipamerkan.

Dilansir dari The New York Post, Kim Jong Un telah menjadi berita utama dalam beberapa pekan terakhir karena lingkar pinggangnya yang menyusut.

Saat parade, Kim Jong Un terlihat bersemangat dan mencium anak-anak yang memberinya bunga.

Dia melambaikan tangan kepada orang-orang dengan senyum lebar sebelum mengambil tempatnya di balkon yang menghadap ke Kim Il Sung Square, tempat yang dinamai sesuai nama kakeknya, pendiri Korea Utara pada 1948.

“Sungguh mengejutkan betapa Kim Jong Un terlihat lebih sehat di foto-foto ini dari kemarin,” tulis jurnalis dan peneliti yang berfokus pada Korea Utara, Martyn Williams melalui akun Twitternya @martyn_williams.

Badan Intelijen Nasional Korea Selatan memperkirakan bahwa Kim Jong Un telah kehilangan berat badan hingga 20 kilogram.

Hal itu sempat memicu spekulasi baru tentang kesehatan pemimpin Korea Utara yang awalnya memiliki berat sekitar 139 kilogram itu.

Pada parade tersebut, Kim Jong Un juga tampak memberi penghormatan kepada kakeknya dengan potongan rambut yang mirip dengan gaya rambut Kim Il Sung sekitar 70 tahun lalu, dilansir dari Bloomberg pada Kamis (9/9/2021).

Media pemerintah sempat mengutip seorang warga yang mengatakan penduduk Korea Utara menangis karena melihat Kim Jong Un tampil lebih kurus pada Juni 2021.

Kim Jong Un diketahui kembali muncul di publik dengan perawakan yang jauh lebih kurus setelah absen hampir sepanjang Mei.

Kim Jong Un juga sudah terlihat kurus dalam foto perayaan Hari Pemuda di Korea Utara pada Agustus lalu.

Dikutip dari Daily Mail, pria berusia 37 tahun itu mengenakan jaket putih longgar yang memperlihatkan perubahan bentuk badannya yang lebih ramping dalam kesempatan itu.

Spekulasi tentang kesehatan Kim Jong Un telah memaksa pemerintah untuk melarang gosip tentang berat badannya.

Dalam upaya untuk meredam desas-desus, aparat telah mengatakan kepada media pemerintah bahwa Kim Jong Un makan lebih sedikit demi negara.

Korea Utara memang sedang mengalami krisis pangan terburuk negara dalam lebih dari satu dekade ini.

Kim Jong Un juga dikatakan dalam kondisi kesehatan yang baik.

Pihak lain mengklaim bahwa pandemi Covid-19 membuat Kim Jong Un harus mengurangi berat badan beberapa kilogram.

Kesehatan Kim Jong Un telah lama diawasi secara internasional karena akan berhubungan dengan suksesi dan stabilitas pemerintahan di Korea Utara.

Dikenal sebagai peminum berat dan perokok, keluarganya juga memiliki riwayat penyakit jantung.

Seorang profesor di Universitas Studi Korea Utara, Yang Moo Jin menyatakan bahwa tidak mungkin penurunan berat badan Kim Jong Un baru-baru ini merupakan gejala penyakit akut karena dia telah menghadiri beberapa acara publik bulan Agustus lalu.

 “Tidak ada yang benar-benar tahu mengapa dia kehilangan berat badan,” katanya kepada AFP.

Korea Utara mengatakan pada awal tahun ini dalam sebuah laporan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahwa mereka telah menderita krisis pangan terburuk dalam lebih dari 10 tahun.

Kekhawatiran di negara meningkat karena warga Korea Utara mengalami kesulitan dalam mendapatkan kebutuhan pokok sehari-hari.

Kim Jong Un juga mengatakan pada bulan Juni bahwa situasi pangan di Korea Utara menjadi sulit karena sektor pertaniannya hancur oleh topan yang kuat dan banjir pada tahun 2020. (TribunWow.com/Anung)

Berita terkait Korea Utara lainnya

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Kim Jong UnHari NatalKorea Selatan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved