Breaking News:

Virus Corona

Vaksin Sinovac dan Sinopharm Disebut Lemah terhadap Omicron, Begini Penjelasan Pakar

Dua dosis dan booster vaksin Covid-19 Sinovac dan Sinopharm tidak menghasilkan tingkat antibodi penetral yang cukup untuk melindungi diri dari Omicron

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Ilustrasi Omicron. Kenali gejala dan cara pencegahannya terkait varian Omicron yang sudah terdeteksi di Indonesia. 

TRIBUNWOW.COM - Dua dosis dan booster vaksin Covid-19 Sinovac dan Sinopharm disebut dalam penelitian tidak menghasilkan tingkat antibodi penetral yang cukup untuk melindungi diri dari varian Omicron.

Penelitian tentang SinoVac ini didapatkan berdasarkan hasil studi laboratorium dari University of Hong Kong dan The Chinese University of Hong Kong.

Seperti dikutip dari Straitstimes, hasil studi itu menunjukkan, bagi mereka yang diimunisasi lengkap dengan vaksin CoronaVac produksi Sinovac Biotech China dan mendapatkan suntikan booster dari BioNtech SE Jerman, secara signifikan rendah dalam meningkatkan tingkat perlindungan antibodi terhadap Omicron.

Baca juga: Pasien Positif Omicron Tambah 11 Orang, Miliki Riwayat Perjalanan dari Turki, Arab, hingga Korsel

Dua dosis suntikan BioNTech, yang dikenal sebagai vaksin Cominarty, juga tidak cukup, meski menambahkan booster dengan vaksin mRNA yang lebih kuat bisa meningkatkan perlindungan ke tingkat yang memadai.

Hal serupa juga terjadi pada vaksin Sinopharm China.

Booster atau suntikan penguat vaksin Covid-19 Sinopharm memiliki aktivitas penetralan yang secara signifikan rendah atau lemah terhadap varian Omicron.

Hasil ini didapatkan dari studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Shanghai Jiao Tong University dan laboratorium berbasis di Shanghai, ketika mereka berusaha membandingkan aktivitas vaksin booster Sinopharm terhadap jenis Virus Corona pertama dari Wuhan.

Melansir Reuters, aktivitas antibodi penetral dari booster Sinopharm BBIBP-CorV terhadap varian Omicron menunjukkan 20,1 kali lipat, dibandingkan dengan aktivitas vaksin tersebut terhadap strain Wuhan.

Seperti diketahui, CoronaVac dari Sinovac merupakan jenis vaksin Covid-19 yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia.

Begitu juga vaksin Sinopharm.

Baca juga: Waspada, Ini Gejala Virus Corona Omicron yang Perlu Diketahui, Lelah hingga Tubuh Terasa Sakit

Netralisasi Antibodi Vaksin Sinovac Tidak Buruk

Dengan begitu, kedua hasil studi tersebut tentu menimbulkan pertanyaan, apa yang akan terjadi pada masyarakat yang telah mendapatkan kedua jenis vaksin itu?

Terkait hasil dua studi tersebut, ahli biologi molekuler Ahmad Utomo mengatakan agar masyarakat yang mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 Sinovac ataupun Sinopharm tidak perlu panik.

"Oh ini studi in vitro kemampuan antibodi dari orang yang divaksin Sinovac," kata Ahmad kepada Kompas.com, Jumat (24/12/2021).

Lebih lanjut, Ahmad menambahkan, jika diingat kembali, awalnya vaksin Sinovac juga dianggap kemampuan netralisir virusnya berada di level lemah, tidak secermerlang vaksin Pfizer.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Tags:
Virus CoronaCovid-19OmicronWuhanSinovacSinopharm
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved