Piala AFF 2021
Bukan Timnas Indonesia, Singapura Justru Banjir Pujian dari Media Asing seusai Gagal Lolos ke Final
Laga leg kedua semifinal Piala AFF 2020 yang mempertemukan Timnas Indonesia vs Singapura di mendapat banyak sorotan.
Penulis: Yonatan Krisna Halman Tri Santosa
Editor: Rekarinta Vintoko
Hanya saja, mereka tak menampik bahwa VAR membutuhkan biaya yang mahal jika ingin diterapkan.
Sementara itu, media tersebut menyebutkan bahwa The Lions sebenarnya cukup beruntung di leg pertama.
Diketahui, saat itu Timnas Indonesia seharusnya mendapat hadiah penalti seusai Ricky Kambuaya dilanggar oleh satu di antara pemain Singapura di dalam kotak penalti The Lions.
Namun sayang, wasit justru memberikan tendangan bebas ketimbang penalti.
Terlepas dari hal itu, media tersebut menilai bahwa leg kedua justu menuai banyak perdebatan akibat wasit yang membuat keputusan kontroversi.
Namun media tersebut menilai bahwa Singapura kalah terhormat dari Timnas Indonesia.
"Ada biaya yang mahal dalam menerapkan VAR, terutama perihal set up kamera dan juga pelatihan," tulis mereka.
"Namun, seiring terbiasanya dunia sepak bola ke VAR, sekarang mungkin saat ASEAN bergerak seiring waktu, bisa dengan bantuan FIFA untuk edisi-edisi Piala Suzuki ke depannya."
"Benar, Lions beruntung dengan keputusan non penalti pada leg pertama (saat Ricky Kambuaya dilanggar di kotak terlarang dan tak terlihat oleh wasit) tetapi banyak sekali keputusan pada leg kedua yang mungkin tidak tepat dan merampas tim dari tempat di final."
"Jika ada kekalahan yang terhormat dan mendulang semangat, ini lah laga tersebut."
Media Mothership.sg mengungkapkan bahwa beberapa keputusan wasit dalam laga tersebut cukup kontroversi.
"Sang wasit membuat beberapa keputusan kontroversial dalam laga, bersama dengan ofisial-ofisial pertnadingan lain," tulis mereka.
Sedangkan Soha.vn, media milik Vietnam tersebut menyoroti gol kedua Timnas Indonesia yang diciptakalan oleh Pratama Arhan.
Soha menilai bahwa Pratama Arhan saat itu seharusnya berada di posisi offside.
Akan tetapi, hakim garis dinilai kurang jeli pada saat itu.