Breaking News:

Kaleidoskop 2021

Kaleidoskop 2021: Kejadian Tak Terlupakan Sepak Bola: Dokter Gadungan PSS Sleman hingga 'Kungfu FC'

Sepak Bola Indonesia menyajikan kejadian atau drama yang tak akan dilupakan bagi beberapa warganet.

Penulis: Yonatan Krisna Halman Tri Santosa
Editor: Atri Wahyu Mukti
Kolase Instagram @pssleman @pengamatsepakbola
Dokter gadungan PSS Sleman (kiri) dan insiden tendangan kungfu pemain AHHA PS Pati, Syaiful Indra Cahya kepada Muhammad Nadhiif (kanan), 

TRIBUNWOW.COM - Sepak Bola Indonesia menyajikan kejadian atau drama yang tak akan dilupakan bagi beberapa warganet.

Sebagai contoh, warganet sempat dihebohkan dengan kasus dokter gadungan milik PSS Sleman, Elwizan Aminuddin

Bagaimana tidak? PSS Sleman yang notabene berlaga di kompetisi kasta tertinggi Nasional, Liga 1 justru bisa kecolongan. 

Baca juga: Kaleidoskop 2021 Fenomena Alam Sepanjang Tahun: Benda Misterius di Langit hingga Erupsi Semeru

Baca juga: Kaleidoskop 2021, 5 Video Asusila Viral Sepanjang 2021, Mulai dari Siskaee hingga Parakan 01

Selain PSS Sleman, masih ada beberapa kejadian yang akan selalu diingat dan tak akan dilupakan oleh para pecinta Sepak Bola Nasional. 

Dilansir TribunWow.com, setidaknya ada lima kejadian yang tak terlupakan sepanjang tahun 2021. 

Berikut TribunWow.com berikan lima kejadian tak terlupakan di sepanjang tahun 2021 tersebut. 

1. Tendangan Kungfu ala Pemain AHHA PS Pati FC

Jagat maya sempat dihebohkan dengan insiden 'tendangan kungfu' yang dilakukan oleh pemain dari Klub Liga 2 2021, AHHA PS Pati FC.

Kejadian bermula ketika AHHA PS Pati FC melakoni laga uji coba melawan kontestan Liga 1 2021, Persiraja Banda Aceh di Lapangan Pancoran Soccer Field, Senin (6/9/2021). 

Di tengah serunya laga, pemain AHHA PS Pati FC, Syaiful Indra Cahya melakukan tindakan tidak terpuji dengan menendang wajah pemain Persiraja, Muhammad Nadhiif.

Syaiful yang berniat menghalau bola justru mengangkat kakinya terlalu tinggi layaknya 'tendangan kungfu' sampai mengenai wajah pemain Persiraja.

Tendangan keras dari eks Arema FC tersebut membuat Muhammad Nadhiif jatuh dan terkapar. 

Akibat ulahnya, wasit yang memimpin pertandingan langsung mengeluarkan kartu merah kepada Syaiful.

Tendangan kunfu pemain AHHA PS Pati, Syaiful Indra Cahya kepada Muhammad Nadhiif
Tendangan kunfu pemain AHHA PS Pati, Syaiful Indra Cahya kepada Muhammad Nadhiif (Instagram/@pengamatsepakbola)

Dalam cuplikan lain, kapten tim AHHA PS Pati, Zulham Zamrun juga terlibat pergesekan.

Zulham Zamrun terlihat emosi usai gagal mendapatkan bola.

Dia kemudian berlari untuk merebut kembali bola tersebut.

Setelah jatuh, Zulham tampak menggunakan kakinya untuk menendang pemain lawan.

Sontak, keributan terjadi dan bangku hantam tak terhindarkan.

Zulham berbenturan dengan pemain Persiraja hingga keduanya terjatuh.

Terkait insiden yang dilakukan Syaiful Indra Cahya, kedua belah pihak akhirnya berdamai. 

Namun sejak saat itu, AHHA PS Pati FC menuai stigma buruk di mata masyarakat dan mendapat julukan 'Kungfu FC'.

2. Insiden Tempeleng Sesama Pemain Bali United

Bali United pernah terlibat insiden yang tampaknya akan selalu mereka ingat. 

Bukan karena kisruh dengan kontestan lain, insiden tersebut justru terjadi kepada sesama pemain Bali United. 

Momen itu terjadi saat Bali United melawan PSM Makassar dalam lanjutan pekan ke-7 Liga 1 2021 di Stadion Sultan Agung, Bantul, Minggu (17/10/2021).

Kejadian bermula ketika pemain PSM, Willjan Pluim, berhasil mengirimkan umpan matang di area kotak penalti Bali United pada menit ke-90.

Saat itu, Pluim tengah dijaga oleh Pacheco.

Wawan Hendrawan juga bergerak mendekati Pluim untuk menghalau bola.

Beruntung, umpan dari Pluim tak bisa disambar Azka Fauzi di tengah kondisi gawang Bali United kosong melompong.

Wawan saat itu kecewa karena Azka seperti tanpa penjagaan.

Kekecewaan pemain berposisi sebagai kiper ini diluapkan dengan memukul kepala Pacheco.

Insiden Wawan Hendrawan dan Willian Pacheco (kiri) dan Willian Pacheco di Liga 1 2021 pada postingan Instagram @williampacheco02 pada 19 September 2021. Nasib sial Willian Pacheco di dua laga terakhir Liga 1 2021.
Insiden Wawan Hendrawan dan Willian Pacheco (kiri) dan Willian Pacheco di Liga 1 2021 pada postingan Instagram @williampacheco02 pada 19 September 2021. Nasib sial Willian Pacheco di dua laga terakhir Liga 1 2021. (Instagram @williampacheco02)

Hingga akhirnya kedua pemain terlihat saling dorong.

Wawan pun mendapat kartu merah atas apa yang dilakukannya.

Namun usai laga, tepatnya saat berada di locker room stadion, Wawan Hendrawan akhirnya meminta maaf kepada Willian Pacheco. 

Wawan mengaku perbuatannya salah dan telah merugikan tim.

Se

"Kepada teman-teman, saya mohon maaf atas kesalahan saya tadi," kata Wawan, dilansir BolaSport.com dari Youtube Bali United.

"Saya lepas kontrol sehingga merugikan tim."

"Jadi secara pribadi saya minta maaf dan untuk Willian saya minta maaf," ujarnya.

Pacheco sendiri menerima permintaan maaf dari Wawan.

Keduanya kemudian saling berjabat tangan dan berpelukan.

3. Insiden Perusakan Bus Arema FC

Bus Arema FC sempat dirusak oleh segelintir oknum suporter Persebaya Surabaya, Bonek Mania. 

Kejadian tersebut terjadi di depan hotel tempat skuad Arema FC menginap di kawasan Yogyakarta pada Rabu (20/10/2021) malam hari. 

Kronologi kejadian merugikan tersebut diungkapkan oleh Bos Arema FC, Gilang Widya Pramana melalui postingan InstaStorynya. 

Dalam InstaStorynya, Pria pemilik akun bernama @juragan_99 itu menjelaskan bahwa kaca depan dan samping bus Arema FC mengalami kerusakan.

"Malam ini bus kita diserang, kaca depan dan samping dipecahkan," kata Gilang. 

Lebih lanjut, Bos dari Singo Edan tersebut menjelaskan bahwa bus Arema FC sedang terparkir di depan hotel. 

Beberapa crew bus yang sedang di dalam bus tersebut didobrak dan bus langsung diserang oleh 10 orang.

"Bus kondisi terparkir di hotel, crew bus yang lagi di dalam bus didobrak dan bus langsung diserang. Pelaku ada lebih dari 10 orang," lanjut Gilang.

Menyadari busnya diserang oleh oknum tak bertanggung jawab, ofisial Arema FC segera mengejar pelaku dan berhasil menangkap beberapa orang. 

Beberapa pelaku yang berhasil ditangkap tersebut kini sudah diamankan oleh pihak berwajib. 

Gilang meambahkan bahwa busnya diserang menggunakan batu, rantai gear dan kunci inggris.

"Para pelaku dikejar sama official kita, sudah ditangkap beberapa orang dan sudah diamankan oleh pihak kepolisian," tutur Gilang.

"Mereka serang kita dengan batu, rantai gear dan kunci inggris."

Gilang juga mengunggah foto satu di antara pelaku pengrusakan bus tersebut, yakni Bonek Mania yang notabene adalah suporter fanatik dari rival Arema FC, Persebaya Surabaya. 

Merasa geram, ia memperingatkan kepada orang tersebut untuk menjadi suporter yang bijak dan tidak membuat tindakan arogan. 

Tak lupa, ia meminta kepada suporter Arema FC, Aremania untuk bersikap bijak dan tidak melakukan hal yang serupa.

"Dewasa dan bijak donk jadi suporter! Aremania tunjukkan ya kita suporter yang baik," pungkas Gilang. 

"Salah satu pelaku sudah ditangkap dan diamankan. Fanatik boleh, arogan dan anarkis jangan!." 

Postingan Bos Arema FC, Gilang Widya saat menceritakan kronologi bus Singo Edan yang dirusak oknum tak bertanggung jawab dan memampang satu di antara pelakunya.
Postingan Bos Arema FC, Gilang Widya saat menceritakan kronologi bus Singo Edan yang dirusak oknum tak bertanggung jawab dan memampang satu di antara pelakunya. (Instagram @aremafc)

Tak ingin masalah kian larut, Arema FC akhirnya memutuskan untuk mengakhiri kasus insiden perusakan bus itu.

Arema FC menerima permintaan maaf dari Persebaya Surabaya terkait tindakan tidak terpuji yang dilakukan oleh segelintir oknum pendukungnya, Bonek Mania. 

Permintaan maaf itu dilakukan di Polresta Yogyakarta pada Kamis (21/10/2021) malam dan dihadiri oleh media officer Arema FC, Sudarmaji dan sekretaris tim Rahmat Taufiq Hentihu.

Arema FC juga telah menyerahkan satu di antara pelaku yang ditangkap, YG untuk diserahkan kepada pihak berwajib dan Persebaya Surabaya agar mendapatkan pembinaan.

4. Pemain Persiraja Tak Sadarkan Diri saat Melawan Persib Bandung

Wing bek (bek sayap) Pesiraja Banda Aceh, Ramadhan menelan pil pahit saat melawan Persib Bandung dalam lanjutan pekan ke-13 Liga 1 2021 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta pada Rabu (24/12/2021).

Selain timnya kalah telak 0-4, Ramadhan terlibat insiden yang membuatnya tak sadarkan diri sehingga harus dibawa keluar lapangan menggunakan mobil ambulance. 

Kejadian bermula ketika Ramadhan dan rekan-rekannya hendak menghalau pergerakan winger (penyerang sayap) Persib Bandung, Esteban Vizcarra di dalam kotak penalti Persiraja. 

Sepakan Esteban mengenai dada dari Ramadhan sehingga membuatnya terjatuh. 

Sejak saat itu, Esteban tergeletak dan tak kunjung sadarkan diri. 

Tim medis milik Persiraja dinilai lamban dalam mengantisipasi cedera dari Ramadhan sehingga harus dibantu oleh tim medis dari Persib Bandung.

Detik-detik saat pemain Persiraja, Ramadhan tak sadarkan diri dan harus dibawa menggunakan mobil ambulance.
Detik-detik saat pemain Persiraja, Ramadhan tak sadarkan diri dan harus dibawa menggunakan mobil ambulance. (YouTube Indosiar)

Namun sayang, Ramadhan tak sadarkan diri. 

Alhasil, Ramadhan diangkut menggunakan mobil ambulance dan dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat. 

Namun pada akhirnya, Ramadhan bisa sadarkan diri dan dinyatakan baik. 

Hal itu tampak dalam postingan akun Instagram milik Ramadhan, @ramadhanrd9.

"Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh,, Alhamdulillah sekarang kondisi saya sudah membaik, dan tidak ada yang membahayakan yang saya alami.

Terima kasih buat tim medis nya @persib yang gerak cepak membantu saya, terima kasih juga buat tim medis @persiraja_official dan rekan-rekan pemain nya.

Dan terima kasih juga buat seluruh masyarakat Indonesia yang sudah mendoakan saya, saya banya-banyak terima kasih sama kalian semua, semoga Allah membalas kebaikan kalian semua dan selalu dalam lindungan Allah swt, aamiin ya Allah," tulis Ramadhan pada 25 November 2021.

5. Dokter Gadungan PSS Sleman

PSS Sleman mengalami kejadian yang cukup memalukan dan akan selalu diingat oleh pecinta sepak bola Nasional, terkhusus bagi fansnya, Slemania dan Birgata Curva Sud (BCS).

Akan tetapi, kejadian ini tidak menimpa jajaran pemain, namun tertuju kepada dokter tim PSS Sleman

Pasalnya, Elwiazan Aminudin yang bertindak sebagai dokter tim PSS Sleman ternyata adalah dokter gadungan.

 Elwiazan Aminudin tidak terdaftar di Konsil Kedokteran Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia hingga Pangkalan Data Pendidikan Tinggi. 

Dapat disimpulkan bahwa Elwiazan Aminudin yang mendampingi Irfan Jaya dkk adalah dokter palsu.

Hanya saja, Elwiazan mengaku sebagai lulusan keokteran dari Universitas Syiah Kuala, Aceh.

Selain itu, ia juga pernah menjadi dokter di klub-klub lain, seperti Kalteng Putra, Persikabo 1973, Sriwijaya hingga Tim Nasional Indonesia.

Direktur Utama PT PSS, Andywardhana Putra mengatakan bahwa yang bersangkutan telah mengajukan pengunduran diri dan tidak mendampingi Super Elja dengan alasan mengurus orangtuanya yang sedang sakit.

Akan tetapi, Andywardhana akan tetap melakukan kroscek sebelum mengambil tindakan tegas.

dr. Elwizan Aminudin dokter gadungan PSS Sleman pada postingan Tribunnews.com.
dr. Elwizan Aminudin dokter gadungan PSS Sleman pada postingan Tribunnews.com. (Tribunnews.com)

"Ia sudah mengajukan pengunduran diri. Sudah sekitar dua pekan ia tidak mendampingi tim dengan alasan mengurus orangtua yang sedang sakit. Kami tengah melakukan klarifikasi ke berbagai pihak sebelum memutuskan mengambil tindakan," jelas Andywardhana kepada Tribunjogja.com, Kamis (2/12/2021).

Lebih lanjut, Andywardhana mengatakan bahwa PSS Sleman memang tidak menaruh curiga kepada Elwizan.

Pasalnya, Elwiazan memiliki catatan yang apik dan pernah menjadi dokter di beberpa klub di Indonesia.

Oleh karena itu, PSS Sleman tidak mengkroscek Elwiazan terebih dahulu sebelum merekrutnya. 

"Bagaimana asal muasalnya, saya kurang tahu karena sudah direkrut oleh PSS Sleman. Yang jelas, melihat pengalamannya, PSS Sleman percaya dan tidak melakukan kroscek," tambah Andywardhana.

Tak ingin semakin larut, Elwiazan Aminudin akhrinya mengundurkan diri dari tim Super Elja terhitung sejak 1 Desember 2021. 

Mulai 1 Desember 2021 kemarin, dokter tim menyatakan pamit dari tim PSS. Terkait info yang berkembang saat ini, kami pihak manajemen PSS akan mempelajari terlebih dahulu secara seksama," tulis @pssleman.

Buntut dari kasus tersebut, PSS Sleman menempuh jalur hukum resmi melaporkan Elwiazan kepada pihak yang berwajib.

(TribunWow.com/Krisna)

Berita terkait

Sebagian artikel ini telah diolah dari BolaSport.com dengan judul Di Tengah Suasana Haru Ruang Ganti Bali United, Wawan Hendrawan Minta Maaf kepada Pacheco dan Tribun Jogja dengan judul Kisruh PSS Sleman: Dari Dejan Antonic, Marco, Arthur Irawan, Omah PSS, sampai Dokter Gadungan

Tags:
Kaleidoskop 2021Sepak BolaPSS SlemanDokterLiga 1 2021Elwizan AminuddinAHHA PS PatiZulham ZamrunPersija JakartaPersib Bandung
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved