Gunung Semeru Meletus
Relawan Membisu Dengar Alasan Ibu-ibu Pengungsi Semeru Minta Mukena: Anak Saya Meninggal Ini
Penampakan mengiris hati terekam di sebuah tempat pengungsi erupsi Semeru di mana seorang ibu meminta mukena kepada relawan gara-gara hal ini.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Sudah seminggu berlalu sejak musibah erupsi Gunung Semeru terjadi pada Sabtu (4/12/2021) kemarin.
Hingga saat ini diketahui ada 45 korban jiwa dan sembilan orang masih menghilang.
Kisah sedih menyayat hati dari para pengungsi terus viral di media sosial (medsos).
Baca juga: Cerita Pak Roh, Pemilik Rumah yang Masih Utuh meski Diterjang Erupsi Semeru, Rutin Amalkan 4 Hal Ini
Baca juga: Cerita Korban Erupsi Semeru Viral di Medsos, Nangis Tersedu-sedu Ungkap Rumah Dijarah saat Mengungsi
Satu di antaranya adalah kisah seorang ibu-ibu pengungsi erupsi yang meminta mukena kepada relawan.
Dikutip dari YouTube Tribunnews.com, kisah ibu ini awalnya diviralkan oleh akun TikTok @IchaChubby.
Di dalam video tersebut nampak seorang ibu dengan jilbab berwarna kuning meminta hal yang tak biasa kepada relawan.
Ibu tersebut meminta agar diberikan mukena.
"Anu buk, sampeyan butuh mukena ya?," tanya seorang petugas relawan.
Sang ibu pun menceritakan alasan mengapa dirinya membutuhkan mukena.
"Iya anak saya meninggal, saya butuh salat ini," jawab ibu tersebut.
Kedua petugas relawan yang tadinya sibuk membagikan barang sontak terdiam.
Mereka nampak membisu beberapa detik.
Kemudian seorang relawan nampak mengangkat tangannya lalu berdoa.
Sang pengunggah menyebut kejadian ini terjadi di daerah Candipiro, Lumajang, Senin (6/12/2021).
Pengunggah video yang diketahui bernama Ica sengaja memviralkan video ini untuk meminta bantuan kepada publik untuk korban erupsi Semeru.
"Saya hanya membantu mengunggah video, karna saya juga asli orang lumajang," ujar Ica, Sabtu (11/12/2021).
"Agar diliat banyak orang dan berharap ada yang berendah hati menolong saudara-saudara saya yang terdampak musibah, ungkapnya.
Video ini kemudian mendapat simpati dari banyak netizen.
"YaAllah langsung netesin air mata, nyesek banget!," tulis pemilik akun @Alvingilangprasetyo.
"Merasa tertampar," tulis pemilik akun @ahdarullah.
"Merinding banget," tulis komentar pemilik akun @vibeswithputhree.
"Itulah, kasih sayang ibu sepanjang masa," tulis @predy125.
Simak videonya:
Salawat hingga Azan saat Berlindung di Rumah
Di sisi lain, Lasiati adalah satu dari banyak pengungsi erupsi Gunung Semeru yang kini tinggal di Balai Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur.
Hingga Senin (6/12/2021) sore, total ada 15 korban jiwa dan 2,970 rumah rusak.
Lasiati sendiri mengaku berhasil selamat setelah bersembunyi di sebuah rumah sambil berdoa.
Cerita ini disampaikan oleh Lasiati dalam acara Kabar Siang tvOne, Senin (6/12/2021).
Lasiati bercerita, awalnya ia mencari rumput untuk pakan ternak.
Saat sedang mencari rumput ia melihat awan panas sudah mengepul di atas kepalanya.
"Saya dapat rumputnya terus asap itu mengepul di atas kepala saya," kata Lasiati.
Ia saat itu mengaku langsung berlari sekuat tenaga hingga akhirnya menemukan sebuah rumah untuk bersembunyi.
Rumah yang digunakan Lasiati untuk bersembunyi adalah rumah sederhana berukuran kecil, beratapkan genteng seperti rumah lainnya.
Lasiati bercerita, total tiga orang termasuk dirinya yang berlindung di rumah tersebut berhasil selamat.
"Yang lain-lain rumah itu runtuh semua, pohon-pohon roboh," kata Lasiati.
"Alhamdulillah saya baca salawat, istigfar, azan di rumah itu."
Menurut pengakuan Lasiati, saat itu kondisi sudah gelap gulita tak terlihat apa-apa.
"Di sebelah saya jalannya lavanya, dekat, enggak jauh," ungkap Lasiati.
"Saya enggak tahu hidup atau mati waktu itu," tuturnya.
"Saya cuma bisa berdoa, baca salawat sama azan, saya pasrah sama Allah SWT."
"Alhamdulillah saya diberi keselamatan karena Allah," kata Lasiati.
Lasiati mengatakan, saat berlindung di dalam rumah ia juga mendengar hujan batu berukuran sedang mengenai genteng.
Salah satu hal yang dilakukan oleh Lasiati agar bisa bertahan hidup saat berlindung adalah menggunakan mukena sebagai masker agar bisa bernapas.
Dalam musibah bencana alam ini, Lasiati kehilangan delapan anggota keluarganya, dua ditemukan meninggal, sedangkan enam lainnya tidak diketahui keberadaannya. (TribunWow.com/Anung)