Terkini Daerah
Anggap Kasus Mandek, Ibu Muda Ungkap Penderitaannya Diancam dan Dirudapaksa 4 Pria Berulang Kali
Hingga kini pihak kepolisian baru menangkap satu orang yang sudah dijadikan tersangka, dan Z memilih mengungkap kasus ini kepada publik.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Seorang ibu rumah tangga berinisial Z (19) di Rokan Hulu (Rohul), Riau, mengaku menjadi korban rudapaksa oleh empat orang pria yang satu di antaranya adalah teman suaminya sendiri yang dilaporkan sejak bulan lalu.
Hingga kini pihak kepolisian baru menangkap satu orang yang sudah dijadikan tersangka, dan Z memilih mengungkap kasus ini kepada publik.
Z, bercerita bahwa dirinya menjadi korban rudapaksa oleh keempat orang itu di waktu dan tempat yang berbeda.
Baca juga: Fakta Ibu Muda Dirudapaksa 4 Teman Dekat Suami, Sejak Agustus hingga September 2021
Baca juga: Detik-detik Ibu Muda 6 Kali Dirudapaksa Teman Dekat Suami, Aksi Dilakukan di Dekat Anak yang Tidur
Awalnya, kejadian tak disangka itu dimulai ketika ia mendengar suara ketukan pintu di rumahnya.
"Kejadian pertama terjadi pada 9 September 2021 lalu sekitar jelang maghrib pukul 18.30. Waktu itu, ada orang yang mengetuk rumah dan memanggil Bun, Bun," kata Zul pada Sabtu (4/12/2021), dikutip dari Tribun Pekanbaru.
Mendengar suara ketukan dan panggilan itu, ia langsung dan ingin membukakan pintu itu.
Pasalnya panggilan itu adalah panggilan keseharian suaminya dalam memanggil dirinya.
Namun, ketika dibukakan pintu, yang terlihat justru AN yang langsung memegangi tangan Z dan mengancamnya dengan sebilah pisau.
AN, juga mendorong Z hingga kekamar untuk melakukan aksinya.
Bukan hanya dirinya yang menjadi korban, anaknya yang masih bayi (kini sudah meninggal) pun, dibanting oleh pelaku ke kasur yang ada di dalam kamar.
Baca juga: Detik-detik Ayah Rudapaksa Anak Tiri hingga Hamil 7 Bulan, Terungkap dari Mantri dan Tukang Urut
"Pada saat itu, bayiku yang baru berusia dua bulan ditarok dan dicampakkan ke springbed secara kasar sampai kejang-kejang hingga matanya melotot dan wajahnya membiru," katanya.
"Pada saat itu pula, aku dirudapaksa AN dihadapan bayiku dan anakku yang masih berusia tiga tahun," tambahnya.
Saat itu, dirinya mengaku syok dan tak bisa melawan perbuatan AN terhadap dirinya.
Hingga suaminya datang dan AN langsung kabur dari pintu belakang.
Usai peristiwa itu, lima hari kemudian, AT datang bersama dua temannya yaitu MN dan AT juga mendatangi Z dan melakukan pengancaman dan pemalakan terhadap dirinya.
Kedua orang itu juga disebut mengancam dengan menodongkan sebuah pistol.
Pada saat itu, MN menggasak seluruh uang dan rok0k yang ada di kedai korban, sementara seorang pelaku lain berinisial AT melecehkan Z di rumahnya sendiri.
"Kejadiannya belum selesai sampai disitu, sekitar Jumat (16/9) setelah kejadian di kedai, AN datang lagi dan memerkosa saya sambil menodongkan pisau," ungkapnya sambil menangis.
"Lalu, seminggu kemudian, seorang kawan AN berinisial IS juga datang sambil menodongkan senjata api. Dia menyeret, menjambak dan membenturkan kepala saya dan memaksa saya untuk mengikuti kemauannya sebelum memerkosa saya," tambah Zul.
Z mengaku tak berani bercerita kepada siapapun karena pelaku mengancam akan melukai dirinya dan anak-anaknya jika Z melapor.
Z, juga pernah dibawa ke sebuah gubuk oleh para pelaku untuk dirudapaksa.
Tidak hanya dirudapaksa, ia juga dicekoki narkoba yang dimasukkan ke dalam air dan dirinya mengaku dikencingi di sana.
Hingga suatu hari kejadian itu diketahui oleh suaminya dan suaminya sempat mengejar AN namun tak tertangkap.
"Kejadian itu sekitar Oktober lalu. Setelahnya suamiku memaksaku bicara dan aku ceritakan semuanya. Kami pun pergi ke Polsek Tambusai Utara untuk melapor pada 19 November 2021," paparnya.
Dirinya mengaku masih menahan trauma sejak perlakuan tidak pantas yang dilakukan oleh keempat pelaku terhadap dirinya.
Z mengaku tidak berdaya ketika ia mendapat ancaman terlebih menyangkut nyawa anak-anaknya.
"Mereka selalu mengancam, jika aku bercerita pada suamiku, maka mereka akan membunuh suami dan anak-anakku," ungkap Zul ketakutan.
Ia kini berharap agar dia mendapatkan keadilan dan semua pelaku mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatan yang dilakukan.
"Anakku yang bayi sekarang sudah meninggal karena sakit-sakitan. Bidan bilang, bayiku meninggal akibat keracunan," sebut Zul.
"Aku meminta keadilan. Aku berharap, semua pelaku ditangkap dan dihukum," harapnya.
Kata Polisi
Saat dikonfirmasi, Kapolres Rokan Hulu AKBP Eko WH membenarkan bahwa Z telah menjadi korban rudapaksa.
Namun dirinya menyebut hanya ada satu pelaku dalam BAP pemeriksaan korban
Melalui melalui Paur Humas Aipda Mardiono, disebutkan bahwa pelaku itu berinisial AR, yang kini sudah mendekam di penjara setelah ditangkap Polsek Tambusai Utara.
"Pelaku AR ditangkap pada Jumat (2/10/2021) lalu atas tindak pidana perkosaan," katanya, dikutip dari Kompas.com.
"BAP korban yang saya baca, bahwa terjadi 5 kali pemerkosaan oleh 1 orang nama, untuk SP2HP juga sudah dibuat," tandasnya.
Penyelidikan, katanya, sudah dimulai sejak awal kasus itu dilaporkan.
Pihak kepolisian juga sudah melimpahkan kasus ini kepada kejaksaan dan tinggal menunggu kelengkapan berkas.
"Bahwa Polres Rohul sudah menerima Laporan Polisi sejak awal dan sudah dilakukan penyelidikan, penyidikan sehingga berkas perkara sudah dilimpahkan ke kejaksaan serta saat ini penyidik sedang melengkapi petunjuk dari Jaksa srsuai yang tertuang dalam P. 19," kata Kapolres.
Ketika ditanya soal pelaku lain, Mardiono menyebut mereka belum membuat laporan resmi terkait hal tersebut.
Dirinya juga memastikan akan mengungkap kasus ini hingga tuntas.
"Yang tiga orang lagi, ibu (korban) itu belum buat laporan secara resmi. Untuk satu pelaku inisial AR sudah diamankan," ujar Mardiono.
Dalam laporan sebelumnya, pelapor hanya mengaku dirudapaksa oleh AR sejak bulan Agustus. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Artikel ini diolah dari Kompas.com yang berjudul Ibu Muda Diancam dan Diperkosa Teman Suami Berkali-kali di Samping Anak yang Sedang Tidur dan Tribun Pekanbaru yang berjudul Penderitaan Ibu Muda di Rohul Diperkosa 5 Kali oleh 4 Pelaku, Bayi Korban Juga Tewas Keracunan