Breaking News:

Pembunuhan di Subang

Tujuan Jasad Korban Kasus Pembunuhan Subang Dimandikan Pelaku, Ini Kata Dokter Hastry

Lebih dari 100 hari, kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu masih menjadi misteri. 

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
Kolase TribunJabar.id
TKP penemuan jasad Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu di Desa/Kecamatan Jalancagak, Subang, Jawa Barat. 

TRIBUNWOW.COM - Lebih dari 100 hari, kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu masih menjadi misteri. 

Ahli forensik yang turut membantu otopsi ulang kasus Subang, Dokter Hastry Purwanti, memberi penjelasan terkain beberapa hal di kasus Subang termasuk terkait jasad korban yang sempat dimandikan oleh pelaku. 

Dilansir dari Tribun Jabar, dr. Hastry saat diwawancarai YouTuber Denny Darko, Selasa (23/11/2021), juga menduga bahwa pelaku memahami ilmu forensik.

Baca juga: Soal Kasus Subang, Pengacara Danu Akui Pantau Komentar di YouTube: Analisanya Luar Biasa

Baca juga: Pengacara Danu Punya Bukti Rekaman hingga Pengakuan Banpol soal Kasus Subang, Ini Katanya

Kabid Dokkes Polda Jawa Tengah, Kombes Sumy Hastry Purwanti, yang juga menjadi pemimpin tim forensik di kasus Subang menjelaskan bahwa pihak kepolisian tidak membutuhkan pengakuan untuk menetapkan tersangka, dalan kanal Youtube Denny Darko, Minggu (28/11/2021).
Kabid Dokkes Polda Jawa Tengah, Kombes Sumy Hastry Purwanti, yang juga menjadi pemimpin tim forensik di kasus Subang menjelaskan bahwa pihak kepolisian tidak membutuhkan pengakuan untuk menetapkan tersangka, dalan kanal Youtube Denny Darko, Minggu (28/11/2021). (youtube denny darko)

Pasalnya, jejak pelaku hampir tidak bisa ditemukan baik di TKP maupun di badan milik korban. 

Sebagai informasi, korban saat ditemukan sudah dalam keadaan dimandikan dan berada di bagasi mobil Alphard milik Tuti

Bahkan, jejak pelaku juga tidak ditemukan di mobil Alphard di mana jasad di lakukan. 

Meski sempat banyak yang menyebut bahwa mobil itu sempat dikendarai oleh pelaku. 

Hal ini, kata dr. Hastry, menjadi tantangan dalam mengumpulkan bukti di tempat kejadian perkara (TKP).

Namun pada akhirnya, polisi berhasil menemukan sejumlah bukti.

"Bisa ditemukan, mungkin waktu membersihkan cepat-cepat. Kemarin saya dapat, sidik jari di sekitar mobil, di rumah juga," ujar dr. Hastry.

Baca juga: Pengacara Danu Sebut Ada Saksi-saksi Penting di Kasus Subang: Tahu dari Malam hingga Pagi

Menurut dia, di zaman seperti ini siapa pun bisa secara sendiri mempelajari sedikit ilmu forensik karena banyak yang bisa diakses di internet. 

Ada kemungkinan, kata dr. Hastry, pelaku juga melakukan berbagai upaya untuk menghilangkan jejak.

Namun,  ia juga menyampaikan bahwa tidak ada kejahatan yang sempurna bahkan di kasus Subang

Walaupun banyak jejak pelaku yang hilang, dr. Hastry memastikan polisi telah memiliki cukup bukti.

Bukti lain di antaranya adalah file detektor kebohongan, psikologi forensik hingga ilmu grafologi.

"Kepolisian didukung oleh tim forensik menyeluruh ilmunya," tegas dr. Hastry.

Ada Saksi Penting

Pengacara Danu, Achmad Taufan Soedirjo menyebut bahwa ada saksi-saksi yang mengetahui posisi TKP dari malam hingga pagi di kasus pembunuhan di Subang.

Satu di antaranya disebut sudah ditemui oleh Achmad. 

"Yang lebih penting menurut kami ada saksi-saksi yang benar-benar mengetahui dari jam 12 malam sampai jam 7, setengah 8 pagi, nah itu yang penting menurut kami tuh," katanya dalam kanal Youtube Heri Susanto, Jumat (3/12/2021).

"Karena saksi itu ada dan salah satu saksi sudah bertemu dengan kami," jelasnya. 

Sayangnya ia tidak menjelaskan siapa saksi-saksi yang ia maksud tersebut. 

Dan apakah saksi-saksi itu termasuk dari 55 saksi di kasus Subang atau merupakan orang yang belum dijadikan saksi oleh polisi.

Hal itu ia sampaikan ketika disingguh apakah banpol yang mengajak Danu masuk ke TKP kasus Subang akan menjadi sosok yang penting dalam kasus tersebut. 

Meski begitu, ia masih berharap jika oknum banpol itu bisa diperiksa oleh pihak kepolisian. 

"Apa dan kenapa, tujuannya apa masuk ke TKP," ujarnya. 

Hingga kini, motif masuknya banpol ke TKP kasus Subang juga masih menjadi misteri. 

Pihak kepolisian belum bicara banyak terkait keberadaan banpol, bahkan sempat menyebutnya merupakan hal yang fiktif. 

Namun, menurut Achmad, keberadaan banpol sulit dibantahkan, ia mengaku memiliki sejumlah bukti yang sulit untuk dibantah. 

"Kami memiliki bukti rekaman banpol yang menceritakan kejadian tersebut sedang berkomunikasi sama seseorang, tidak ada lagi alasan mengatakan kejadian banpol ini tidak ada," ujarnya.

Dia mengaku sudah menyampaikan fakta sebenarnya kepada penyidik. 

Terkait tindak lanjut penyidik ia sendiri mengaku menyerahkan semuanya kepada kepolisian, baik banpol itu akan diperiksa atau tidak. 

Menurut dia, yang penting kesaksian Danu sudah tercatat di BAP.

"Tetapi yang sebenarnya bagus adalah segera periksa banpol tersebut," katanya. 

Simak keterangan Achmad mulai menit ke-3:

(Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)

Sebagian artikel ini diolah dari Tribun Jabar yang berjudul TERUNGKAP, Mengapa Jenazah Tuti dan Amalia di Kasus Subang Dimandikan oleh Pelaku

Tags:
PembunuhanSubangPelakuYorisYosefDokterAmalia Mustika RatuTutiSidik Jari
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved