Kabar Ibu Kota
Bawa Peti Mati hingga Bendera Kuning, Buruh Geruduk Kantor Anies Baswedan Minta SK UMP 2022 Dicabut
Ragam cara dilakukan agar menarik perhatian dan apa yang mereka bawa bisa dikabulkan oleh pemegang kebijakan.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Balai Kota DKI Jakarta menjadi sasaran bagi para buruh untuk melakukan unjuk rasa terkait penolakan Surat Keputusan (SK) Upah Minimun Provinsi (UMP) Tahun 2022, Senin (29/11/2021).
Ragam cara dilakukan agar menarik perhatian dan apa yang mereka bawa bisa dikabulkan oleh pemegang kebijakan.
Terpantau oleh Tribunnews.com di lokasi, massa buruh sudah mulai mendatangi Kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, sejak pukul 10.00 WIB.
Baca juga: Ribut dengan Mahasiswa Demo saat Kunjungan di NTB, Menteri Risma: Kamu Jangan Fitnah Aku Ya
Baca juga: Viral Mahasiswa Dibanting Aparat saat Demo di Tangerang, Korban Ungkap Kondisinya: Saya Masih Hidup
Massa buruh yang hadir, datang dari berbagai elemen yang diketahui dari bendera dan atribut yang mereka bawa.
Semakin siang, massa semakin menyesakki halaman Balai Kota DKI Jakarta, diperkirakan ada ratusan orang yang bergabung dalam aksi kali ini.
Tak hanya datang dengan sejumlah atribut organisasi mereka, buruh juga datang dengan cara-cara yang bisa dibilang tidak biasa.
Selain membawa poster tuntutan dan penolakan terhadap UMP DKI Jakarta tahun 2022, mereka juga membawa dan mengibarkan bendera kuning yang di Jakarta identik dengan adanya orang meninggal.
Massa buruh, juga membawa replika keranda dan peti mati yang disebut menggambarkan kematian hati nurani para pejabat.
"Kawan-kawan semua, kibarkan bendera kuning sebagai matinya hati nurani," ujar orator dari mobil komando.
Semakin siang, masa aksi pun semakin memanas dan terlihat terjadi saling dorong dan dan saling lempar botol air mineral.
Baca juga: Beda Jawaban Anies, Ridwan Kamil dan Ganjar soal 2024, Hanya 1 yang Jujur Siap Nyapres
Terlihat botol-botol yang terbang dari arah massa aksi ke arah kantor Anies Baswedan.
Hingga orator kemudian meminta massa aksi untuk lebih kondusif.
"Massa aksi duduk, kita buktikan, kita bisa tertib. Siapa tadi yang ngelempar ke dalam? Belum ada instruksi," kata orator dari mobil komando untuk meredam adanya gesekan lanjutan antar buruh dan pihak kepolisian.
Minta Batalkan UMP 2022
Massa buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) datang ke Balai Kota untuk menuntut Gubernur Anies Baswedan untuk membatalkan UMP DKI Jakarta 2022.
Mereka ingin SK direvisi sesuai dengan UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.
Hal itu buntut dari putusan Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) tang menyatakan UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja) bertentangan dengan UUD 19945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat secara bersyarat.
Ketua Perwakilan Daerah (Perda) KSPI DKI Winarso mengatakan, tuntutan ini merupakan respon dari putusan Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi (MK).
"Sehingga, pemerintah dengan DPR dituntut melakukan perbaikan pembentukan sesuai dengan tenggang waktu sebagaimana yang telah ditentukan di dalam putusan tersebut," ucapnya, Senin (29/11/2021), dikutip dari Tribun Jakarta.
"KSPI akan memaksimalkan aksi massa sampai dengan gubernur memenuhi tuntutan terkait UMP DKI Jakarta tahun 2022 tanpa Omnibus Law yang sudah dinyatakan Inkonstitusional oleh MK."
Karena itu, Anies diminta untuk tidak menggunakan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan, yang sebelumnya sudah disahkan dan diajukan sebelum tanggal 20 November 2021,
Selain itu, KSPI DKI juga mendesak agar Anies mengembalikan formula penetapan UMP 2022 mengacu pada UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.
Berkaitan dengan hal itu, massa aksi sempat mendesak masuk untuk menemui Anies Baswedan.
"Kita akan bertahan, bersiap maju. Kita tunggu setengah jam, sampai ada itikad kawan-kawan. Siap masuk ke dalam kawan-kawan," lanjut orator.
Hingga berita ini diturunkan, massa buruh terus memaksa masuk meski barikade polisi telah bersiaga di depan Balai Kota DKI. (TribunWow.com/Afzal Nur Iman)
Artikel ini diolah dari Tribunnews.com yang berjudul Geruduk Kantor Anies, Buruh Bawa Bendera Kuning dan Boneka Pocong Sebagai Tanda Matinya Hati Nurani dan Tribun Jakarta yang berjudul Geruduk Balai Kota DKI, Massa Buruh Memaksa Masuk Kantor Anies: Ayo Kawan Maju Satu Langkah