Breaking News:

Pembunuhan di Subang

Dokter Hastry Duga Polisi Sudah Kantongi Nama dan Alat Bukti untuk Tetapkan Tersangka Kasus Subang

Kasus pembunuhan Tuti Suharini dan Amalia Mustika Ratu yang ditemukan tewas di Subang, Jawa Barat telah lebih diselidiki polisi lebih dari 100 hari. 

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
youtube denny darko
Lewat podcast bersama YouTuber Denny Darko, Kabiddokes Polda Jateng, Kombes dr. Sumy Hastry Purwanti turut berkomentar soal Danu dan Banpol, Sabtu (27/11/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Kasus pembunuhan Tuti Suharini dan Amalia Mustika Ratu yang ditemukan tewas di Subang, Jawa Barat telah lebih diselidiki polisi lebih dari 100 hari. 

Hal yang membuat pihak kepolisian kesulitan mengungkap kasus ini adalah tidak adanya saksi mata dan jejak yang dengan terang dan jelas mengarah kepada pelaku. 

Kabid Dokkes Polda Jawa Tengah, Kombes dr Sumy Hastry Purwanti, yang juga ahli forensik yang memimpin autopsi ulang kasus Subang menyebut bahwa sebenarnya polisi memiliki skenario untuk menjerat seseorang untuk menjadi tersangka dalam kasus ini. 

Baca juga: Dugaan Pengacara Yosef soal Siapa yang Beli Nasi Goreng di TKP Kasus Subang

Baca juga: Ditunjukkan Foto Meja Makan di TKP Kasus Subang, Yosef Ungkit Kronologi sebelum ke Istri Muda

"Kalau jelas alat buktinya dan pasti, minimal dua alat bukti bisa dilanjutkan ke tingkat selanjutnya," kata dokter Hastry dalam kanal Youtube Denny Darko, Rabu (24/11/2021).

Dengan hal itu, pihak kepolisian bisa menetapkan tersangka meski tanpa saksi mata dan pengakuan dari pelaku. 

Ia juga menyebut, sejauh ini pihak kepolisian tidak mencari atau membutuhkan pengakuan untuk menetapkan seseorang untuk dijadikan tersangka. 

Menurutnya, pihak kepolisian hanya sedang berhati-hati dalam menentukan langkah, yang kemungkinan pelakunya bisa diancam hukuman penjara seumur hidup.

"Kita semua tidak butuh pengakuan, kita hanya mengumpulkan alat bukti sesuai Undang-Undang," ujarnya. 

Seperti diketahui, kini sudah 55 saksi diperiksa oleh pihak kepolisian. 

Pihak kepolisian juga sempat menduga bahwa kasus ini merupakan pembunuhan berencana yang dilakukan orang dekat korban. 

Baca juga: Diduga Amalia Sempat Pergi, Yosef Ditanya soal Nasi Goreng dan Asbak di TKP Subang, Ini Katanya

Namun, seluruh orang dekat korban yang ada di antara 55 saksi itu seluruhnya memiliki alibi yang cukup kuat di antara hari sekitar hari kejadian. 

Kemudian, untuk membuktikan tersangka bersalah, pihak kepolisian bisa memanggil sejumlah saksi ahli terkait dirinya dalam persidangan. 

"Sesuai keahlian masing-masing, kalau saya mungkin keadaan jenazahnya, nanti dari DNA ada ahli DNA-nya, terus nanti untuk detektor kebohongan itu juga bisa didatangkan," jelasnya.

Dirinya juga yakin bahwa sebenarnya penyidik sudah mengantongi nama-nama yang mungkin akan jadi tersangka kasus Subang

Begitu juga dengan alat bukti yang akan digunakan untuk menetapkan seseorang menjadi tersangka. 

Bahkan, dia sempat memprediksi bahwa pihak kepolisian akan menetapkan tersangka pada minggu lalu. 

"Menurut saya sudah (kantongi alat bukti)," katanya saat ditanya. 

Namun, ia tidak berani menjelaskan lebih lanjut apakah calon tersangka itu ada di antara 55 saksi yang sudah diperiksa oleh polisi. 

Hastry hanya mengatakan dalam kasus apapun jika saksi terbukti, statusnya bisa dinaikkan menjadi tersangka.

Kini, polisi juga disebut sedang memetakan 55 saksi dan menganalisis DNA yang berada di TKP. 

"Nanti dicocokkan gitu kan," katanya.   

Alasan Terlibat Bantu Kasus Subang

Dokter Hastry diketahui merupakan ahli forensik yang mempimpin autopsi ulang yang dilakukan pada Sabtu (2/10/2021). 

Ia mengaku mendapat petunjuk dari mimpi, pun hal itu yang menjadi alasan dirinya untuk membantu kasus Subang.

"Korban datang dan minta tolong sehingga saya memutuskan untuk ke Subang," jelasnya.

Hal itu yang secara tidak langsung membuat dirinya untuk datang ke Subang meski kejadian sudah berlangsung dua bulan.

Awalnya, desakan netizen di media sosial hanya ia anggap sebagai simpati masyarakat dan tidak terlalu dihiraukan. 

Terlebih autopsi kedua jasad korban sudah dilakukan di hari yang sama setelah jasad korban ditemukan.

"Padahal kejadian 18 Agustus, sekian lama netizen itu kan dari medsos (media sosial) saya kan 'tolong bu, kasus Subang'," katanya.

Di tengah banyaknya desakan netizen meminta dirinya untuk membantu kasus Subang, ia mengaku juga didatangi oleh korban di dalam mimpi. 

Ia tidak menjelaskan siapa persisnya yang datang dan kapan waktunya. 

Tetapi ia menyebut bahwa korban memberikan petunjuk, yang kemudian berhasil ia dapatkan. 

"Ya itu, diminta tolong sama masyarakat dan diminta tolong sama korban yasudah akhirnya saya datang," ungkapnya.

Pun, sebagai seorang polisi, ia merasa bertanggung jawab untuk membantu kasus yang saat itu sudah dua bulan dalam penyelidikan pihak kepolisian. 

Kini, setelah lebih dari tiga bulan kasus Subang, penyelidikan juga belum membuahkan kepastian hingga akhirnya dilimpahkan ke Polda Jabar untuk penyelidikan lebih lanjut.

Sebagai informasi, kasus ini bermula sejak jasad kedua korban yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan di rumahnya di Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021).

Sejak itu, kasus ini belum terungkap dan belum diketahui siapa yang menjadi pelaku pembunuhan tersebut. 

Tim gabungan juga sudah dikerahkan mulai dari Polda Jawa Barat, Polda Metro Jaya, dan Bareskrim Polri menyatakan membantu penyelidikan kasus ini.

Kronologi penemuan jasad dimulai ketika suami Tuti, Yosef diketahui merupakan orang pertama yang datang ke TKP dan menemukan rumahnya sudah dalam keadaan berantakan dan berceceran darah.

Dia kemudian melaporkan ke polisi di Mapolsek Jalancagak karena mengira ada perampokan di rumahnya.

Selain menghubungi polisi, diketahui dia juga menghubungi anaknya Yoris, dan kakak Tuti, Ida (mamah Danu).

Polisi kemudian menemukan jasad tersebut bertumpuk di dalam bagasi sebuah mobil yang terparkir di TKP.

Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa kasus ini tidak bermotif pencurian dan merupakan kasus pembunuhan berencana, karena hampir tidak ada barang berharga yang hilang di TKP.

Hanya ponsel Amalia yang diketahui hilang dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya.

Akses masuk ke rumah TKP juga tidak ada tanda-tanda kerusakan, karena itu disimpulkan bahwa ada dugaan bahwa pelakunya adalah orang dekat korban. 

Hingga kini sudah 55 orang diperiksa sebagai saksi, bahkan sejumlah saksi diperiksa menggunakan alat tes kebohongan. 

Simak video lengkapnya di bawah ini:

(Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Pembunuhan di Subang Lainnya

Tags:
PembunuhanSubangTersangkaDenny DarkoAmalia Mustika RatuTuti SuhartiniYosefYorisDanu
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved