Breaking News:

Viral Medsos

Fakta Viral Baku Hantam 2 Polisi dan Anggota TNI di Ambon, Berawal dari Pelanggaran Lalu Lintas

Sebuah video yang memperlihatkan dua anggota polisi baku hantam dengan anggota TNI viral di medsos. Ini faktanya.

Tangkapan Layar Video Viral via Tribun Ambon
Video adu jotos oknum TNI dan Polri di Kota Ambon viral di media sosial sejak Rabu (24/11/2021) sore. 

TRIBUNWOW.COM - Sebuah video yang memperlihatkan dua anggota polisi baku hantam dengan pria yang menggunakan pakaian loreng, viral di media sosial.

Dikutip dari Kompas.com, video tersebut direkam di Jalan Rijali, tepatnya di samping pos Polantas Mutiara, kawasan Mardika, kecamatan Sirimau, Ambon pada Rabu (24/11/2021).

Terlihat dua anggota polisi yang diketahui sebagai anggota Polantas di Ambon terjatuh usai dipukul pria yang ternyata anggota TNI.

Sejumlah warga terekam berusaha melerai baku hantam tersebut.

Termasuk seorang pria yang menggunakan jaket loreng TNI.

AMBON: Video adu jotos oknum TNI dan Polri di Kota Ambon viral di media sosial sejak Rabu (24/11/2021) sore.
AMBON: Video adu jotos oknum TNI dan Polri di Kota Ambon viral di media sosial sejak Rabu (24/11/2021) sore. (Tangkapan Layar Video Viral)

Baca juga: Fakta Viral Prajurit TNI Berkelahi Lawan 2 Polisi di Ambon, Ini Penyebabnya hingga Berakhir Damai

Berawal dari Pelanggaran Lalu Lintas

Dua oknum anggota Polantas yang terlibat dalam perkelahian itu adalah Bripka NS dan Pripka Z.

Sedangkan oknum TNI diketahui berinisial Prada BK dari Kodam XVI Pattimura

Dikutip dari Tribunnews.com, perkelahian itu berawal saat anggota polisi melakukan penilangan pada seorang pengendara kendaraan.

Tak terima ditilang, pengendara tersebut melaporkan kejadian itu ke saudaranya yang menjadi anggota TNI.

Menurut Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol M Roem Ohoirat, setelah menerima laporan dari saudaranya, yang bersangkutan mendatangi pos lantas.

"Kejadian di depan pos lantas Mutiara Mardika Ambon. Kejadian jam 16.00 sore ada anggota masyarakat yang melanggar lantas, kemudian ditegur dan mau dilaksanakan penilangan tapi yang bersangkutan melaporkan ke saudaranya yang anggota TNI, lalu anggota TNI datang dan terjadi percekcokan," kata Roem saat dikonfirmasi, Rabu (24/11/2021).

Baca juga: Viral Sejoli Mesum di Taman Jatiasih Bekasi, Perekam Sindir Pemeran Wanita yang Agresif

Berakhir Damai

Kasus perkelahian tersebut berakhir damai setelah tiga orang yang terlibat bertemu di kantor Pomdan Patimura pada Rabu (24/11/2021) malam.

Usai pertemuan tertutup, ketiga anggota yang terlibat perkelahian itu pun lantas saling memaafkan dan bersalaman satu dengan yang lain.

Meski demikian, untuk pelanggaran kode etik yang dilakukan akan ditangani institusi masing-masing.

Apabila ada pelanggaran, maka tetap akan diproses oleh pimpinan masing-masing kesatuan.

“Kemudian masalah ini sudah diselesaikan sebagaimana saudara-saudara tadi sudah lihat bahwa di antara mereka sudah saling salam dan sudah saling memaafkan,” ungkapnya.

Senada dengan Roem, Kepala Penerangan Kodam XVI Pattimura Kolonel Arh Adi Prayoga mengatakan masalah itu sudah selesai dan sesuai kesepakatan tidak akan diperpanjang.

“Ini permasalahan adalah kesalapamahan, masalahnya sudah selesai dan tidak akan diperpanjang,” ujarnya.

Sesuai hasil kesepakatan, apabila ada pelanggaran kode etik anggota maka akan diproses oleh kesatuan masing-masing.

“Apabila itu terjadi pelanggaran disiplin maka itu akan diselesaikan oleh satuan masing-masing. Kita harapkan ke depan tidak ada lagi kejadian seperti ini lagi,” katanya.

Baca juga: Cerita Yudha, Mahasiswa yang Sempat Memprotes Aksi Dedi Mulyadi, Akui Banyak Dihujat: Sudah Jutaan

Kata Praktisi Hukum

Sementara dilansir Tribun Ambon, Praktisi hukum asal Maluku, Abdul Haji Talaohu SH menyebut insiden itu sebagai teladan buruk bagi dua institusi penegak hukum dan keamanan negara.

"Peristiwa adu jotos antara Anggota Polisi dengan Anggota TNI sangat tidak elok dan tidak pantas dilihat oleh masyarakat," kata Abdul Haji, saat dimintai komenyar oleh TribunAmbon.com, Rabu (24/11/2021) malam.

Praktisi hukum yang kini jadi Managing Partner Talaohu Siking Partnership di Jakarta ini, berharap Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit, menuntaskan proses hukum ini dan memberi jaminan tak ada ekses dan aksi saling balas dendam.

"Katanya sudah ada perdamaian dan penyelesaian kekeluargaan melalui komandan, tapi itu bukan jaminan." ujarnya.

Menurutnya, jangan sampai perdamaian hanya sesaat saja karena setiap saat ada potensi kedua institusi ini bisa saling berhadap-hadapan.

"Apalagi ada ego masing-masing institusi yang lahir dari doktrin sejak mereka digembleng di lembaga pendidikan.

Dia menyebut aksi itu merusak citra kedua institusi dimata masyarakat.

Harusnya mereka saling menguatkan dalam bertugas dan fungsi masing-masing di lapangan.

"Perlu koordinasi, penguatan dan saling menghargai antar kedua institusi. Tapi video viral itu mengkonfirmasikan sebaliknya." ujarnya.

Aktivis HMI ini berharap Kapolri dan Panglima perlu melakukan kunjungan ke Maluku.

"Ini Agar lebih mengenal dan memahami apa akar masalah. Jangan sampai sebenarnya ada potensi masalah laten yang tak terselesaikan di akarnya," ujarnya. (*)

Baca berita Viral lainnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Duduk Perkara Baku Hantam Anggota Polisi dan TNI di Ambon, Berawal dari Pelanggaran Lalu Lintas" dan di TribunAmbon.com dengan judul Praktisi Hukum Maluku; Adu Jotos 2 Polisi vs 1 TNI Bukan Teladan Baik, Tuntaskan Jangan Ada Dendam

Sumber: Kompas.com
Tags:
AmbonTNIPolisifakta viralViralViral VideoPerkelahian
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved