Pembunuhan di Subang
Denny Darko Tebak Pelaku Kasus Subang Lebih dari 3 Orang, Lihat Reaksi dr Sumy Hastry
Dokter Hastry menjawab soal sosok pelaku pembunuhan di Subang yang sampai saat ini masih belum ditangkap.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pihak kepolisian sampai Minggu (21/11/2021) masih belum menetapkan siapa pelaku kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).
Sejauh ini, saksi yang terus-terusan diperiksa oleh polisi semua merupakan orang terdekat korban, mulai dari keluarga inti hingga saudara, yakni Yoris, Yosef, Muhammad Ramdanu alias Danu, hingga istri muda Yosef yakni Mimin.
Dalam podcast bersama selebriti Denny Darko, Sabtu (20/11/2021), Kabiddokes Polda Jateng, Kombes dr. Sumy Hastry Purwanti menjawab pertanyaan netizen soal sosok pelaku.
Baca juga: Prediksi Kasus Subang Meleset, dr Hastry Tersenyum Akui Dengar Bisikan-bisikan
Baca juga: Tim Pengacara Datangi Yoris di Rumah dan Bikin Heri Susanto Deg-degan, Ternyata Ini Alasannya
"Mami Hastry enggak boleh ngomong, tapi kalau saya nebak, tinggal senyumannya (dr. Hastry) seperti apa," ujar Denny Darko yang mencoba menerka-nerka sosok pelaku.
"Kalau saya bilang, pelakunya lebih dari satu orang ya mami?" tanya Denny Darko kepada dr. Hastry.
Dokter Hastry pun mengiyakan jika pelaku pembunuhan di Subang lebih dari satu orang.
"Betul," jawab dr. Hastry.
Hanya saja dr. Hastry enggan menjawab lebih detail berapa jumlah pelaku.
"Lebih dari tiga orang mami betul?" tanya Denny Darko lagi.
Mendengar pertanyaan itu, dr. Hastry hanya tersenyum.
Kinerja Kepolisian
Selanjutnya ada seorang warganet menanyakan apakah dalam kasus pembunuhan Tuti dan Amalia, polisi kalah pintar dibanding pelaku.
Dokter Hastry tegas menjawab bahwa polisi masih lebih ahli dibanding pelaku.
"Enggak kalah," katanya.
Baca juga: Posesif hingga Larang Istri Keluar Rumah, WNA Asal Arab Siram Istri di Cianjur Pakai Air Keras
Hanya saja, dr. Hastry mengiyakan bahwa saat ini polisi sangat berhati-hati dalam menetapkan pelaku.
Terkait keterlibatan oknum dari instansi tertentu, dr. Hastry mengaku belum mendapatkan info tersebut.
"Belum ada yang mengarah ke situ," kata dia.
"Saya cuma mengumpulkan ilmiahnya saja," sambung dr. Hastry.
Dokter Hastry lalu menambahkan bahwa dalam mengusut kasus ini tidak hanya mengandalkan tim forensik saja.
"Kita harus pemeriksaan komprehensif, holistik, lengkap," kata dr. Hastry.
"Jadi enggak dari kami tim forensik saja, ada tim lain," sambungnya.
Simak videonya mulai menit ke-6.30:
Periksa Jari hingga Kuku Jasad Tuti dan Amalia
Sebelumnya diberitakan, dr. Hastry sempat ikut serta melakukan autopsi ulang jasad Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) yang tewas dibunuh pada Agustus 2021 lalu.
Ia mengatakan, hasil autopsi pertama sebenarnya sudah bagus namun dilakukan autopsi ulang sebagai pelengkap.
Seperti yang diketahui, Tuti dan Amalia ditemukan tewas mengalami sejumlah luka dan ditemukan tersimpan di bagasi mobil Alphard milik mereka.
Saat melakukan autopsi ulang, instansi yang terlibat di antaranya adalah tim forensik Polres Subang, Polda Jabar dan Mabes Polri pada Sabtu (2/10/2021) sore.
Kepada Tribunnews.com, dr. Hastry menyebut jasad korban menyimpan petunjuk emas.
"Kita cari petunjuk lain di tubuh jenazah. Dari seluruh kasus pembunuhan, tubuh manusia itu menyimpan petunjuk yang luar biasa. Petunjuk emas," kata dr Hastry, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Tribunnews, Selasa (19/10/2021).
"Untuk kasus Subang itu memang jelas kasus pembunuhan. Autopsi pertama sudah bagus, sudah baik."
Menurut penjelasan dr. Hastry, autopsi pertama telah membuktikan waktu kematian, cara kematian, mekanisme kematian hingga penyebab tewasnya Tuti dan Amalia.
Baru selanjutnya pada autopsi kedua dilakukan pencocokkan dengan sejumlah bukti yang telah dikumpulkan penyidik.
"Pengambilan tubuh jenazah itu kita periksa lagi ke ahli DNA forensik. Kalau memang butuh pemeriksaan sidik jari ke ahli fingerprint forensik. Kalau dia diracun kita ke toksikologi forensik," ujar dr Hastry.
Salah satu bagian tubuh korban yang diperiksa saat autopsi ulang adalah jari dan kuku.
"Pengambilan tubuh jenazah itu kita periksa lagi ke ahli DNA forensik. Kalau memang butuh pemeriksaan sidik jari ke ahli fingerprint forensik. Kalau dia diracun kita ke toksikologi forensik," ujar dr Hastry.
"Sambil memeriksa sidik jari, kita lihat juga tanda-tanda di tubuhnya."
"Kalau ada perlawan, misalnya mencakar, memukul atau mencubit pelaku itu terlihat dari epitel yang tertinggal di kuku korban," ucap dr Hastry.
"Jari-jarinya sekalian diambil untuk diperiksa DNA-nya. Itu kita periksa lengkap," tambahnya.
Kemudian dilakukan juga pencocokan antara keterangan keluarga dengan data pada tubuh Tuti serta Amalia.
"Karena identifikasi itu ada 2, primer dan sekunder. Primer itu dari gigi, sidik jari dan DNA," ungkap dr. Hastry.
"Kalau sekunder itu dari data medis yang saya periksa semuanya. Ada tanda tato kah, bekas operasi, tanda lahir. Itu kita cocokkan dari keterangan keluarganya," pungkasnya. (Tribunwow.com/Anung)
Baca Artikel Terkait Pembunuhan di Subang Lainnya
Sebagian artikel ini diolah dari Tribun Jabar yang berjudul Ini Alasan Makam Amalia dan Tuti Dibongkar, Ada Petunjuk Baru Soal Kasus Subang, Segera Terungkap? KASUS Subang, Petunjuk Emas Didapat Polisi Usai Autopsi Ulang, Ada Jejak Pelaku di Tubuh Amalia dan Hasil Autopsi Ibu dan Anak yang Jasadnya di Bagasi Mobil, Ada Luka Lain Diduga Akibat Benda Tajam