Pembunuhan di Subang
3 Bulan Vakum dari Yayasan Keluarga Korban Kasus Subang, Yoris Tak Terima Jabatannya Diambil Yosef
Diketahui, Yoris mulai vakum setelah ibu dan adiknya, Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) yang tewas di Subang, Jawa Barat
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Yoris buka suara terkait statemen Yosef yang ingin menjalankan kembali Yayasan Bina Prestasi Nasional di Subang dan mengatakan Yoris tidak bertanggung jawab karena tidak menjalani yayasan selama tiga bulan ke belakang.
Diketahui, Yoris mulai vakum setelah ibu dan adiknya, Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) yang tewas di Subang, Jawa Barat.
Kini, Yoris mempertanyakan maksud Yosef yang ingin menguasai yayasan di mana Yoris merupakan ketua yayasan di sana.
Baca juga: Sudah Banyak Klarifikasi, Yoris Masih Yakin Yosef Masuk ke TKP Kasus Subang dan Ambil Barang
Baca juga: UPDATE Kasus Subang, Yoris Sebut Yosef Terobos TKP Subang Lewat Pintu Belakang lalu Bawa Benda Ini
"Apa motifnya sebenarnya untuk menguasai yayasan tersebut," kata Pengacara Yoris, Ariel dalam kanal Youtube Misteri Mbak Suci, Selasa (16/11/2021).
Ia menjelaskan bahwa selama ini Yoris menjalani yayasan dengan baik hingga ibu dan adiknya yang juga sebagai pimpinan yayasan menjadi korban pembunuhan pada Rabu (18/8/2021).
Sejak saat itu, Yoris menyebut yayasan vakum karena dirinya masih berduka.
Bahkan, meski tidak sempat memastikan, Yoris sempat menyebut ingin alih profesi untuk berdagang.
Kini, setelah tiga bulan vakum Yoris kembali berniat untuk aktif di yayasan.
Hal itu setelah adanya statemen Pengacara Yosef, Rohman Hidayat yang menyatakan Yosef akan kembali menjalankan yayasan.
"Tiba-tiba ada isu mengganti klien kami dari ketua yayasan, akan diganti oleh oknum tersebut," katanya.
Baca juga: Sikap Aneh Yosef Diungkap Yoris, Sempat Sakit hingga Sebut Nama Amalia seusai Terobos TKP Subang
Dia pun mempertanyakan motif Yosef yang ingin mengganti Yoris setelah Yoris tiga bulan tidak aktif.
Bahkan ia menduga ada pihak-pihak yang ingin menguasai yayasan dari Yoris.
Ariel juga mengatakan bahwa Yoris hanya bisa diganti oleh pengurus yayasan dan bukan pihak lain.
Dalam kesempatan ini ia juga mengatakan bila dalam waktu dekat kepala sekolah di yayasan tersebut juga akan diganti untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar di sekolah.
"Karena saudara Wahyu dalam kondisi sakit dan tidak memungkinkan, akan kami panggil saudara Wahyu untuk segera menjalankan sekolah ayau menggantinya.
Pengacara Yoris yang lain, Achmad Taufan Soedirjo juga ikut menambahkan.
Ia menganggap bahwa tidak aktifnya Yoris selama tiga bulan di yayasan merupakan hal yang wajar mengingat apa yang terjadi di sana.
"Di sini Yoris tidak menjalankan yayasan karena perlu kita ketahui bersama, yang menjadi objek tempat kejadian perkara ini adalah yayasan itu sendiri, kantor yayasan, yang terbunuh di sini adalah pengurus yayasan," katanya.
Yosef Merasa Bertanggung Jawab
Sebelumnya, Rohman menyampaikan bahwa Yosef ingin menghidupkan kembali yayasan karena Yosef merasa memiliki tanggungjawab kepada peserta didik yang bersekolah di yayasan.
Terlebih selama kasus ini dalam penyelidikan, jalannya juga yayasan mengalami gangguan.
"Itulah maksud Pak Yosef untuk segera menjalankan lagi yayasan," katanya dalam kanal Youtube tvOneNews, yang ditayangkan pada Senin (8/11/2021).
Dalam kasus ini, dia juga menyinggung Yoris yang tiba-tiba memutuskan untuk mengundurkan diri, padahal jabatannya merupakan ketua yayasan.
Dia bahkan menyebut Yoris tidak bertanggungjawab.
"Kalau sementara ini ketua yayasannya tidak aktif, maka tidak bertanggungjawab tentunya kan bisa saja mereka menuntut Yosef dikemudian hari," ujarnya.
"Karena proses belajar dan mengajar tidak berjalan dengan lancar."
Terlebih Yosef merupakan pendiri yayasan, disebut sudah sewajarnya bila Yosef merasa memiliki kewajiban untuk menjalankan yayasan tersebut.
Kemudian, soal isu-isu bahwa yayasan terbengkalai di bawah kepemimpinan Yosef pun ditepis oleh Rohman.
Menurutnya selama ini yayasan berjalan dengan baik sampai adanya kasus pembunuhan Tuti dan Amalia yang masing-masing menjabat sebagai sekretaris dan bendahara.
"Kalau dibilang terbengkalai, saat inilah yayasan itu terbengkalai. Sampai sebelum kejadian ini tidak ada masalah soal yayasan, tidak ada masalah sama sekali," katanya.
Bahkan adanya masalah di yayasan sejak kasus Subang berjalan ini juga disebut merupakan bagian dari tanggungjawab Yoris sebagai ketua yayasan.
"Faktanya, setelah kejadian ini hampir ya kurang lebih tiga bulan inilah, ini mulai bermasalah yayasan, karena Yoris sebagai ketua yayasan tidak bertanggungjawab," jelasnya.
Sebagai informasi, kasus ini bermula sejak jasad kedua korban yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan di rumahnya di Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021).
Sejak itu, kasus ini belum terungkap dan belum diketahui siapa yang menjadi pelaku pembunuhan tersebut.
Tim gabungan juga sudah dikerahkan mulai dari Polda Jawa Barat, Polda Metro Jaya, dan Bareskrim Polri menyatakan membantu penyelidikan kasus ini.
Kronologi penemuan jasad dimulai ketika suami Tuti, Yosef diketahui merupakan orang pertama yang datang ke TKP dan menemukan rumahnya sudah dalam keadaan berantakan dan berceceran darah.
Dia kemudian melaporkan ke polisi di Mapolsek Jalancagak karena mengira ada perampokan di rumahnya.
Selain menghubungi polisi, diketahui dia juga menghubungi anaknya Yoris, dan kakak Tuti, Ida (mamah Danu).
Polisi kemudian menemukan jasad tersebut bertumpuk di dalam bagasi sebuah mobil yang terparkir di TKP.
Hanya ponsel Amalia yang diketahui hilang dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya.
Akses masuk ke rumah TKP juga tidak ada tanda-tanda kerusakan, karena itu disimpulkan bahwa ada dugaan bahwa pelakunya adalah orang dekat korban.
Terakhir, polisi menyebut setidaknya sudah 55 CCTV dan 55 orang diperiksa sebagai saksi.
Bahkan sejumlah saksi diperiksa hingga belasan kali dan ada saksi yang diperiksa dengan menggunakan alat tes kebohongan.
Simak keterangan pengacara Yoris sejak menit kesembilan:
(Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)