Terkini Daerah
Bawa Poster Penolakan seperti Demonstrasi, Warga di Bandung Usir Pelaku Rudapaksa Anak Kandung
At (42), harus kembali meninggalkan rumahnya karena adanya penolakan warga Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pria berinisial At (42), harus kembali meninggalkan rumahnya karena adanya penolakan warga Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.
Pasalnya, ia diketahui kerap melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan juga diketahui pernah melakukan rudapaksa terhadap anak kandungnya hingga hamil.
Ini merupakan kali kedua dirinya diusir dari lingkungan oleh warga yang geram atas aksinya itu.
Baca juga: Sempat Dikira Ustaz Ternyata Paranormal Cabul, Ini Keseharian Armand yang Ditembak Mati
Baca juga: Seusai Rudapaksa 2 Gadis, Pria di Konawe Selatan Panggil 11 Temannya untuk Ikut Cabuli Korban
"Balik lagi ke sini, warga menolak karena sudah perjanjian," kata warga sekitar, Dadang Hidayat, dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (12/11/2021).
Dadang menyebut bahwa sebelumnya At sempat diusir dari lingkungan sekitar, karena aksinya.
Bahkan, ia sempat menjadi bulan-bulan warga saat mengetahui aksinya itu.
Dadang, kembali ke sana karena istri dan satu anaknya masiih tinggal di sana.
Atas hal itu, aksi ujuk rasa sempat mewarnai rumah At dengan warga yang datang membawa poster penolakan.
"Ini datang dan cuek-cuek saja tak lapor, makanya tadi didemo. Tadi digerebek, didemo. Tak ada aksi kekerasan, cuman ditolak saja, pakai tulisan di kertas juga," katanya.
Pelaku berdalih membutuhkan waktu untuk menjual rumah.
Baca juga: Bocah 15 Tahun Jadi Korban Rudapaksa Pacarnya, Terbongkar seusai sang Ayah Baca Pesan di HP
Namun, Dadang juga menyayangkan sikap At yang main tinggal tanpa lapor RW seperti yang sudah disepakati.
"Kalau pulang harus lapor ke RW. Sekarang dengan istrinya sudah pergi," tuturnya.
Dadang menyebut aparat desa berhasil menenangkan warga yang emosi mengetahui kehadiran At di kampungnya.
At, bersama istrinya kemudian turut diamankan oleh aparat desa setempat.
Kini, rumah pelaku juga masih diwarnai dengan poster-poster penolakan dari warga.
"Enggak tahu ke mana-mananya mah. Supaya meredam warga, yang penting enggak ada di sini," tuturnya.
Meski warga emosi karena kehadiran pelaku kekerasan seksual itu, Dadang menyampaikan bahwa aksinya adalah aksi damai.
Warga hanya meminta keluarga tersebut angkat kaki dari kampung.
"Tak ada kekerasan, tadi juga sengaja yang di depan ibu-ibu supaya tak ada kekerasan," katanya.
Namun, dia juga menyampaikan bahwa istri dan anaknya masih tetap diperkenankan tinggal di kampung itu oleh warga.
Diketahui, pengusiran At sudah terjadi sejak bulan September lalu.
Kejahatan Pelaku
Ade Rohmadin selaku Ketua Rukun Warga (RW) 01 mengungkapkan bahwa sebenarnya kasus KDRT tersebut sudah dilaporkan ke polsek setempat, namun belum ada tindak lanjut dari aparat.
“Ada toleransi dan perjanjian, warga mohon saudara atas nama At tidak boleh ke sini lagi. Ternyata kemarin yang kejadian hari selasa ada inisial At ini masuk (ke sini lagi-red rumahnya),”ungkap Ade saat ditemui di kediamannya, Rabu (10/11/2021).
Ia menyebut bahwa At memang dikenal sebagai sosok tertutup dan jarang bersosialisasi dengan warga lain.
Karena itu, warga awalnya tidak mencurigai bahwa At selama ini melakukan kekerasan bahkan telah menghamili anaknya.
"Makanya, saat ada kejadian kekerasan dalam rumah tangga terhadap anaknya. Warga tidak ada kecuriagaan sama sekali.
"Namun lama kelamaan,karena risih tetangga disamping rumahnya pun merasa terganggu dan kesal," terang Ade.
Bahkan, dari informasi warga, diketahui At sudah mencabuli anaknya selama dua bulan.
Aksi bejat At itu pun dilakukannya menggunakan kekerasan hingga warga yang berada di samping rumah sering mendengar suara teriakan anak At.
“Ketahuan dari KDRT terhadap anaknya, dimana anaknya selalu dianiaya. Hal ini terdengar dari rintihan dan tangisannya. Dan ternyata terjadi seperti itu tiap harinya,” imbuhnya.
Pasca aksi protes dari warga, tampak rumah yang ditempati pelaku At terlihat kosong dan gelap gulita. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Artikel ini diolah dari Tribun Jabar yang berjudul Warga Tolak Kepulangan Orang Tua Rudapaksa Anak Kandung dengan Aksi Demonstrasi dan Tribunnews.com yang berjudul Warga Ciwaru Tolak Kepulangan Pelaku Rudapaksa Anak Kandung ke Kampung