Liga 1
Satgas Anti Mafia Bola Sempat Dinyatakan Bubar dan Dianggap Pemanis, PT LIB Beri Pernyataan Ini
Selain terbongkarnya kasus Match Fixing (pengaturan skor), pecinta sepak bola Nasional juga dikejutkan terkait peran Satgas Anti Mafia Bola
Penulis: Yonatan Krisna Halman Tri Santosa
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Kompetisi liga di Tanah Air memiliki drama yang cukup pelik.
Selain terbongkarnya kasus Match Fixing (pengaturan skor), pecinta sepak bola Nasional juga dikejutkan dengan peran Satgas Anti Mafia Bola di Liga 1 2021 maupun di Liga 2 2021.
Seperti yang diketahui, Satgas Anti Mafia Bola selalu berdiri di sisi lapangan untuk mengawasi seluruh pertandingan di Liga 1 2021 maupun Liga 2 2021.
Baca juga: Jadwal Liga 1 2021 Pekan 11, Dibuka Persela Vs Persib Bandung, Ada Big Match Persebaya Vs Arema FC
Baca juga: Kronologi Match Fixing di Laga Rans Cilegon Vs Perserang, Keuntungan hingga Gagal Dilaksanakan
Dilansir TribunWow.com dari Kompas TV pada Senin (1/10/2021), Satgas Anti Mafia Bola yang dibentuk oleh Kepolisian Republik Indonesia tersebut ternyata telah dibubarkan sejak tahun 2020.
"Satgas Anti Mafia Bola yang saya pimpin telah berakhir pada 20 Agustsus 2020," sebut Brigjen Hendro Pandowo selaku mantan ketua Satgas Anti Mafia bola, Senin (1/11/2021).
Hendro menambahkan, Satgas tersebut sudah tidak diperpanjang masa tugasnya sejak Agustus 2020.
"Satgas sejak Agustus 2020 sudah tidak diperpanjang masa tugasnya," tambah Hendro.
Seorang perangkat pertandingan Liga 1 2021 berinisial Mr Y turut memberi komentar terkait keberadaan Satgas Anti Mafia Bola.
Perangkat pertandingan berinisial Mr. Y tersebut mengatakan bahwa Satgas itu hanya berdiri dan sebagai pemanis saja.
Tak ayal, kompetis Liga 1 2021 tidak luput dari kasus match fixing.
"Kita nggak mungkin tercium mbak, karena kita sudah biasa seperti itu, dan tugas mereka (orang yang pakai rompi Satgas) pun cuma berdiri," kata Mr. Y saat diwawancarai oleh Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa bertajuk "PSSI Bisa Apa Jilid 6" di Trans 7 pada Rabu (3/11/2021).
"Jadi kita nggak berpikir ke situ (bakal ketahuan),"
Guna memastikan statement Mr Y, Najwa Shihab kembali mempertanyakan apakah satgas tersebut memiliki pengaruh atau tidak.
Namun Mr Y menjawab kehadiran Satgas tersebut tidak mempengaruhi mereka untuk melakukan match fixing.
"Jadi enggak ngaruh ya? Ada polisi berdiri itu enggak ngaruh ya, sudah aman semua begitu ya?," tanya Najwa Sihab memastikan.
"Betul," jawab Mr Y.
"Cuman pemanis saja ya?," tanya Najwa Shihab lagi.
"Bisa dikatakan begitu (cuma pemanis saja,-red)," ucap Mr Y.

Baca juga: Persija akan Datangkan 9 Pemain di Bursa Transfer Liga 1 2021, Ryuji Utomo, Bruno Matos atau Konate?
Baca juga: Banyak Keputusan Janggal di Liga 1 2021, Wasit Akui Dibayar Lakukan Match Fixing, Ini Pengakuannya
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PT. LIB, Akhmad Hadian Lukita memberi pernyataan lain terkait Satgas Anti Mafia tersebut.
Dilansir TribunWow.com dari BolaSport.com pada Kamis (4/11/2021), Satgas Anti Mafia yang kerap berdiri di sisi lapangan tersebut adalah polisi sungguhan.
"Ya iya lah itu polisi," kata Akhmad Hadian Lukita.
"Tidak mungkin saya menempatkan orang lain untuk menjadi polisi gadungan, yang ada saya nanti ditangkap," ucap pria asal Bandung, Jawa Barat, itu.
Akhadian mengatakan bahwa Satgas Anti Mafia Sepak Bola di Liga 1 dan Liga 2 2021 adalah tim baru yang dibentuk PSSI seusai mengadakan kerja sama dengan Mabes Polri.
Lukita manambahkan, Hendro Pandowo kini bertugas menjadi Wakapolda Metro Jaya.
"Ada tim baru yang mengurus itu di tengah-tengah kesepakatan kerjasama Mabes Polri dan PSSI," kata Akhmad Hadian Lukita.
"Pak Hendro Pandowo sudah tidak bertugas lagi karena sekarang dia kan menjabat sebagai Wakapolda Metro Jaya."
Lihat videonya mulai dari menit ke 4.55:
(TribunWow.com/Krisna)
Sebagian artikel ini telah diolah dari Kompas TV dengan judul Satgas Anti Mafia Bola Bentukan Polri Bubar, Lalu Siapa Petugas Berompi di Pinggir Lapangan itu? dan BolaSport.com dengan judul PT LIB: Sosok yang Pakai Rompi Satgas Antimafia Bola Itu Adalah Polisi