Konflik di Afghanistan
25 Orang Tewas dalam Serangan Bom dan Senjata di RS Militer Kabul, ISIS-K Klaim Bertanggung Jawab
Dua ledakan hebat disusul serangan kelompok bersenjata terjadi di rumah sakit militer di Kabul hingga menewaskan 25 orang, ISIS-K mengklaim aksi itu.
Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Negara Islam-Khorasan (ISIS-K) mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
“Lima pejuang kelompok Negara Islam melakukan serangan terkoordinasi secara simultan (di situs kesehatan yang luas itu),” kata ISIS-K dalam sebuah pernyataan di saluran Telegram, dikutip dari AFP, Rabu (3/11/2021).
Sementara itu, seorang pejabat kesehatan mengatakan ada 19 korban tewas dan 50 korban luka yang sudah dibawa ke beberapa rumah sakit di Kabul.
“Pemberontak ISIS ingin menargetkan warga sipil, dokter dan pasien di rumah sakit,” kata Mujahid.
Mujahid menegaskan bahwa dua pejuang Taliban, dua wanita dan seorang anak telah tewas di luar rumah sakit.
“Ada ledakan di pintu,” kata Rowana Dawari, seorang penyair dan dosen, kepada AFP.
“Daesh datang dan mulai menembak, kami terjebak. Kami mendengar tembakan, kaca pecah. Kami mengunci diri di kamar mandi,” katanya, merujuk pada ISIS dengan nama lokalnya.
Taliban menghabiskan 20 tahun melancarkan pemberontakan terhadap pemerintah yang didukung Amerika Serikat.
Sekarang, mereka menghadapi perjuangan untuk membawa stabilitas ke Afghanistan, yang telah dilanda serangkaian serangan yang diklaim oleh cabang lokal kelompok Negara Islam, dalam beberapa pekan terakhir.
“Semua penyerang tewas. Serangan itu diprakarsai oleh seorang pembom bunuh diri dengan sepeda motor yang meledakkan dirinya di pintu masuk rumah sakit,” kata seorang pejabat Taliban dari tim media pemerintah.
“Beberapa penyerang memasuki kompleks rumah sakit.”
Sebelumnya, rumah sakit yang merawat tentara Taliban dan mantan pasukan keamanan Afghanistan itu, pernah diserang pada 2017.
Sedikitnya 30 orang tewas saat orang-orang bersenjata yang menyamar sebagai petugas medis melakukan pengepungan selama berjam-jam.
Dalam serangan yang diklaim ISIS itu, mereka pergi ke setiap kamar untuk menembaki orang dan menikam dengan pisau ketika kehabisan amunisi.
ISIS diketahui telah mengklaim empat serangan sejak pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban pada 15 Agustus lalu, termasuk ledakan bom bunuh diri yang menargetkan masjid Muslim Syiah.