Pembunuhan di Subang
Saksi Mata Sebut Ada Orang yang Diduga Lihat Terduga Pelaku Pembunuhan di Subang, Siapa?
Satu hal yang juga menjadi kendala adalah tidak adanya saksi mata pada saat kejadian yang diperkirakan pagi hari.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Lebih dari dua bulan penyelidikan, kasus pembunuhan ibu dan anak, Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23), yang tewas di rumahnya di Subang, Jawa Barat, belum juga terungkap.
Satu hal yang juga menjadi kendala adalah tidak adanya saksi mata pada saat kejadian yang diperkirakan pagi hari.
Namun, saksi yang enggan disebutkan namanya membuka kemungkinan lain.
Baca juga: Sosok Yosef, Suami Tuti dan Ayah Amalia Korban Kasus Pembunuhan di Subang, Kerap Jadi Sorotan
Baca juga: Lihat Mobil Alphard Keluar TKP Kasus Subang, Saksi Mata Ragukan Kemampuan Mengemudi Terduga Pelaku
Kepada Kepala Desa Jalancagak, Subang, Indra Zainal Alim, saksi yang dipanggil dengan sebutan Mang S itu menduga ada orang yang melihat terduga pelaku pembunuhan tersebut.
"Iya kemungkinan, sopir angkot pasti, soalnya dia sambil mengumpat gitu lah," katanya dalam kanal Youtube indra zainal chanel pada Selasa (26/10/2021).
Apa yang diceritakan Mang S terjadi pada Rabu (18/8/2021) sekitar pukul 06.30 WIB, atau satu jam sebelum suami Tuti, Yosef datang ke rumahnya yang kini menjadi TKP dan menemukan kondisi TKP sudah berantakan dan berceceran darah.
Saat itu dia sedang menaiki angkot dan melewati depan rumah yang menjadi TKP.
Beberapa saat sebelum melewati TKP, angkot yang ditumpanginya terhenti karena ada mobil Alphard yang sedang bermanuver untuk keluar dari TKP untuk menuju jalan.
"Pas nengok ke depan ada mobil parkir, mobil Alphard," katanya.
Baca juga: Lihat Mobil Alphard Keluar TKP Kasus Subang, Saksi Mata Ragukan Kemampuan Mengemudi Terduga Pelaku
"Mobilnya kalau enggak salah itu lagi mundur, dari rumah mundur ke belakang (ke arah jalan)," jelasnya.
Karena manuver mobil Alphard hitam milik Tuti itu, angkot yang dia tumpangi berhenti cukup lama bahkan membuat sopir angkot kesal.
Dia menyebut gaya mengemudi terduga pelaku itu layaknya orang yang belajar mengemudi.
"Kaya orang belajar gitu (cara mengemudinya), jadi agak lama, kalau orang bisa parkir pasti enggak akan lama," katanya.
Karena hal itu lah sopir angkot itu kesal dan mengumpat kepada orang yang diduga pelaku itu, ketika mobilnya berhasil lewat.

Saat itu, kaca mobil Alphard hitam diyakini tidak tertutup sepenuhnya, atau terbuka sekitar 3/4 dari ukuran jendela itu.
"Sopirnya sambil bilang (kepada pengemudi mobil Alphard), kamu bisa bawa mobil enggak?" kata dia menirukan ucapan sopir angkot tersebut.
Meski begitu dia juga meragukan apakah sang sopir bisa melihat jelas ke dalam mobil itu.
Pasalnya, angkot itu langsung lewat dari tempat itu dan tidak pernah ada pembasan lagi setelahnya.
Saat itu, penumpang angkot itu juga disebutkan hanyalah dirinya.
Dia juga mengaku tidak mengetahui apakah dibelakang mobil itu atau di sekitar sana ada saksi lain atau tidak.
"Kalau itu, saya enggak tengak-tengok," katanya.
Untuk diketahui, kasus ini bermula sejak jasad kedua korban yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan di rumahnya di Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021).
Sejak itu, kasus ini belum terungkap dan belum diketahui siapa yang menjadi pelaku pembunuhan tersebut.
Tim gabungan juga sudah dikerahkan mulai dari Polda Jawa Barat, Polda Metro Jaya, dan Bareskrim Polri menyatakan membantu penyelidikan kasus ini.
Kronologi penemuan jasad dimulai ketika suami Tuti, Yosef diketahui merupakan orang pertama yang datang ke TKP dan menemukan rumahnya sudah dalam keadaan berantakan dan berceceran darah.
Dia kemudian melaporkan ke polisi di Mapolsek Jalancagak karena mengira ada perampokan di rumahnya.
Selain menghubungi polisi, diketahui dia juga menghubungi anaknya Yoris, dan kakak Tuti, Ida.
Polisi kemudian menemukan jasad tersebut bertumpuk di dalam bagasi sebuah mobil yang terparkir di TKP.
Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa kasus ini tidak bermotif pencurian dan merupakan kasus pembunuhan berencana, karena hampir tidak ada barang berharga yang hilang di TKP.
Hanya ponsel Amalia yang diketahui hilang dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya.
Akses masuk ke rumah TKP juga tidak ada tanda-tanda kerusakan, karena itu disimpulkan bahwa ada dugaan bahwa pelakunya adalah orang dekat korban.
Hingga kini sudah 54 orang diperiksa sebagai saksi, bahkan sejumlah saksi diperiksa menggunakan alat tes kebohongan.
Selain itu pihak kepolisian juga sudah dua kali melakukan autopsi pada jasad korban.
Keterangan saksi bisa disimak di:
Baca Artikel Terkait Pembunuhan di Subang Lainnya