Pembunuhan di Subang
Kendarai Alphard Berisi Mayat, Terduga Kasus Subang Sempat Diumpat Sopir Angkot, Ini Kata Saksi
Seorang saksi berinisial S mengaku melihat mobil Alphard milik Tuti Suhartini (55) tengah parkir sebelum jasad korban kasus Subang ditemukan.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Seorang saksi berinisial S mengaku melihat mobil Alphard milik Tuti Suhartini (55) tengah parkir sebelum jasad korban kasus Subang ditemukan.
Mobil Alphard tersebut merupakan tempat ditemukannya jasad Tuti dan anaknya, Amalia Mustika Ratu (23) pada 18 Agustus 2021 lalu.
Sebelum jasad Tuti dan Amalia ditemukan, S mengaku sempat melihat mobil Alphard tersebut parkir mundur.
Bahkan, menurutnya, pengemudi mobil Alphard berisi mayat tersebut sempat dimarahi oleh sopir angkot.

Baca juga: Ikut Temu Keluarga, Kades Indra Rangkul Yosef saat Bertemu dan Beri Pesan terkait Kasus Subang
Baca juga: Disebut Bermuka Dua karena Bicarakan Leslar seusai Jadi MC Pernikahan Lesti, Indra Bekti: Terserah
Dalam kanal YouTube indra zainal channel, S menyebut saat itu ia tengah menaiki angkot yang lewat di depan TKP.
"Waktu itu saya kan lagi di belakang, tiba-tiba mobil angkot yang ditumpangi saya berhenti mendadak," ungkap S.
"Saya cuma nengok ke depan, ternyata ada mobil Alphard parkir."
Menurutnya, saat itu pengemudi mobil Alphard sempat dimarahi sopir angkot.
Pasalnya, mobil Alphard parkir di pinggir jalan dan menghalangi kendaraan lain yang lewat.
"Tapi saya cuma nengok, terus sopirnya sambil bilang 'Kamu bisa bawa mobil enggak?'," katanya.
"Saya dengar segitu enggak tengok kiri kanan, saya langsung main hp."
"Mobilnya kalau enggak salah lagi mundur jadi ngehalangin angkot."
"Dari rumah mundur ke belakang, ke bawah, saya itu enggak sempat lihat jam tapi diperkirakan jam 06.30 WIB," tambahnya.
Namun, S mengaku tak melihat secara jelas wajah pengemudi mobil Alphard itu.
"Kalau enggak salah cuma ke pinggir, sopir cuma bilang 'Bisa enggak bawa mobil'."
"Saya lihat cuma sedikit, lihat dari belakangnya, saya enggak fokus ke depan, cuma lihat hp."
"Kemungkinan sopir angkot pasti melihat soalnya sambil mengumpat," tandasnya.
Baca juga: Soroti Kerenggangan Keluarga Korban Kasus Subang, Pihak Ini Ingin Pertemukan Yosef dan Yoris
Baca juga: Lihat Mobil Alphard Keluar TKP Kasus Subang, Saksi Mata Ragukan Kemampuan Mengemudi Terduga Pelaku
Beri Catatan kepada Konten Kreator
Dua bulan berjalan, kasus ini memang menjadi perhatian publik.
Hal itu pun ditanggapi baik oleh pihak keluarga yang berharap kasus ini dikawal banyak pihak.
"Keluarga merasa bahagia juga sebenarnya karena ada empati dan simpati daripada Youtuber, apalagi daripada warganet, netizen sudah banyak mendoakan kasus ini agar segera terungkap," kata Indra Zainal, Kepala Desa Jalancagak, Subang.
Pihaknya mengaku tidak mempedulikan kepentingan pihak-pihak yang menjadikan kasus Subang ini sebagai tema konten.
Karena menurutnya dengan adanya sejumlah konten kreator yang membuat konten terkait kasus Subang, banyak masyarakat yang ikut mengawal kasus ini.
"Yang penting mengawal, dan kami ucapkan terimakasih. Terserah mereka mau buat konten seperti apa," katanya.
Namun, dia juga turut memberi catatan kepada konten kreator yang ingin membuat konten terkait kasus Subang.
Dia berharap konten kreator tersebut memiliki sumber yang jelas dan tidak menyudutkan satu pihak dalam kasus ini.
"Yang penting kontennya jelas, tidak ada bernada memojokkan salah satu pihak atau provokatif," ungkapnya.
"Intinya sekali lagi kalau mau ini cepat terungkap saya memohon kepada siapapun juga, tanya aja langsung ke saya ini, insya Allah saya jelaskan sejelas-jelasnya, akan tetapi ada hal-hal yang harus kita tunggu," jelasnya.
Baca juga: Kades Jalancagak Ikut Pertemuan dengan Keluarga Korban Kasus Subang, Beri Pesan Ini ke Yosef
Sebagai informasi, kasus ini bermula sejak jasad kedua korban yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan di rumahnya di Desa Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021).
Sejak itu, kasus ini belum terungkap dan belum diketahui siapa yang menjadi pelaku pembunuhan tersebut.
Tim gabungan juga sudah dikerahkan, mulai dari Polda Jawa Barat, Polda Metro Jaya, dan Bareskrim Polri menyatakan membantu penyelidikan kasus ini.
Kronologi penemuan jasad dimulai ketika Yosef diketahui merupakan orang pertama yang datang ke TKP dan menemukan rumahnya sudah dalam keadaan berantakan dan berceceran darah.
Dia kemudian melaporkan ke polisi di Mapolsek Jalancagak karena mengira ada perampokan di rumahnya.
Selain menghubungi polisi, diketahui dia juga menghubungi anaknya Yoris, dan kakak Tuti, Ida.
Polisi kemudian menemukan jasad korban bertumpuk di dalam bagasi sebuah mobil yang terparkir di TKP.
Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa kasus ini tidak bermotif pencurian dan merupakan kasus pembunuhan berencana, karena hampir tidak ada barang berharga yang hilang di TKP.
Pelaku juga bisa dibilang sangat rapi karena hampir tidak meninggalkan jejak untuk dijadikan petunjuk.
Hanya ponsel Amalia yang diketahui hilang dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya.
Akses masuk ke rumah TKP juga tidak ada tanda-tanda kerusakan, karena itu disimpulkan bahwa ada dugaan bahwa pelakunya adalah orang dekat korban.
Hingga kini sudah 54 orang diperiksa sebagai saksi, bahkan sejumlah saksi diperiksa menggunakan alat tes kebohongan. (TribunWow.com)