Liga 1
Akhiri Kasus Insiden Pelemparan Bus Arema FC oleh Kaum Bonek, Persebaya Sanjung Sikap Singo Edan
Arema FC akhirnya memutuskan untuk mengakhiri soal insiden bus Singo Edan yang terjadi di kawasan Yogyakarta pada Rabu (20/10/2021) malam hari
Penulis: Yonatan Krisna Halman Tri Santosa
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Arema FC akhirnya memutuskan untuk mengakhiri kasus insiden perusakan bus Singo Edan yang terjadi di kawasan Yogyakarta pada Rabu (20/10/2021) malam hari.
Arema FC menerima permintaan maaf dari Persebaya Surabaya terkait tindakan tidak terpuji yang dilakukan oleh segelintir oknum pendukungnya, Bonek Mania.
Permintaan maaf itu dilakukan di Polresta Yogyakarta pada Kamis (21/10/2021) malam dan dihadiri oleh media officer Arema FC, Sudarmaji dan sekretaris tim Rahmat Taufiq Hentihu.
Baca juga: Imbas Perusakan Bus Arema FC oleh Kaum Bonek, Aremania Beri Tagar Ini untuk Persebaya Surabaya
Baca juga: Sosok Pelaku Pelemparan Batu ke Bus Arema FC Ternyata Masih di Bawah Umur, Ini Fakta Lainnya
Sementara untuk Persebaya Surbaya, Tim Bajul Ijo diwakili oleh asisten manajer Persebaya Alex Tualeka.
Media officer Arema FC, Sudarmaji mengatakan bahwa sejatinya Arema FC dan Persebaya Surabaya adalah saudara dan ingin membawa citra sepak bola Jawa Timur ke arah yang lebih baik.
“Malam ini kita mewakili manajemen Arema FC. Kita mendapatkan arahan juga dari Presiden klub, bahwa Arema FC menerima permohonan maaf Persebaya atas peristiwa kemarin terkait perusakan bus," ujar Sudarmaji dikutip TribunWow.com dari laman resmi Arema FC pada Jumat (22/10/2021).
"Karena sejatinya kita ini adalah saudara, dua klub dari Jawa Timur membawa image dan citra Jawa Timur untuk berprestasi di ranah sepak bola.”
Arema FC juga telah menyerahkan satu di antara pelaku yang ditangkap, YG untuk diserahkan kepada pihak berwajib dan Persebaya Surabaya agar mendapatkan pembinaan.
Sudarmajie mengatakan bahwa ia ingin persoalan ini diakhiri sehingga klub bisa fokus untuk berkompetisi di Liga 1 2021.
“Kita menyerahkan adik YG, untuk dibina oleh persebaya, termasuk kita menyerahkan kepada kepolisian yang akan melakukan seperti apa pembinaan itu," tutur Sudarmajie.
"Yang jelas kita berharap bahwa persoalan ini sudah berakhir, kita kembali fokus bahwa rivalitas berkualitas itu adalah bagaimana kita 2x45 menit di pertandingan dan sama-sama mengejar prestasi.”
Alhasil Arema FC dan Persebaya Surabaya memilih untuk berdamai sembari berharap bisa memajukan sepak bola Tanah Air.
Sudarmajie mengatakan bahwa rivalitas antar kedua klub adalah sesuatu yang tidak menjadi masalah.
Akan tetapi, rivalitas tersebut harus positif dan tidak boleh mengancam keselamatan dan nyawa seseorang.
Tidak lupa, Sudarmajie meminta tos kepada Alex sebagai simbolis kesepakatan.

"Sekali lagi bahwa kita sepakat, mas Alex tos dulu. Bahwa kita sepakat sama-sama memajukan sepak bola kita dengan tindakan yang positif. ucap Sudarmajie.
"Jauhkan rivalitas yang mengancam penghilangan nyawa seseorang, Jadi rivalitas yang baik adalah rivalitas yang berkualitas, kita bisa mengelola klub dengan baik."
"Suporter memberikan dukungan luar biasa dan yang paling utama bahwa sepak bola kita ini bisa berprestasi,” tandas Sudarmaji.
Sementara itu, Persebaya Surabaya mengucapkan terimakasih kepada Arema FC karena tidak mau memperpanjang permasalahan tersebut.
Alex berharap, insiden tersebut bisa menjadi pelajaran penting bagi Bonex agar tidak mengulami tindakan serupa.
“Dari kami official Persebaya kami mengucapkan terimakasih kepada Arema FC yang sudah berbesar hati tidak melanjutkan proses ini," ujar Alex.
"Dan kami berharap dulur-dulur Bonek semuanya bisa memetik pelajaran dari peristiwa ini.”
Kronologi Kejadian
Kronologi kejadian merugikan tersebut diungkapkan oleh Bos Arema FC, Gilang Widya Pramana melalui postingan InstaStorynya.
Dalam InstaStorynya, Pria pemilik akun bernama @juragan_99 itu menjelaskan bahwa kaca depan dan samping bus Arema FC mengalami kerusakan.
"Malam ini bus kita diserang, kaca depan dan samping dipecahkan," kata Gilang.
Lebih lanjut, Bos dari Singo Edan tersebut menjelaskan bahwa bus Arema FC sedang terparkir di depan hotel.
Beberapa crew bus yang sedang di dalam bus tersebut didobrak dan bus langsung diserang oleh 10 orang.
"Bus kondisi terparkir di hotel, crew bus yang lagi di dalam bus didobrak dan bus langsung diserang. Pelaku ada lebih dari 10 orang," lanjut Gilang.
Menyadari busnya diserang oleh oknum tak bertanggung jawab, ofisial Arema FC segera mengejar pelaku dan berhasil menangkap beberapa diantaranya.
Beberapa pelaku yang berhasil ditangkap tersebut kini sudah diamankan oleh pihak berwajib.
Gilang meambahkan bahwa busnya diserang menggunakan batu, rantai gear dan kunci inggris.
"Para pelaku dikejar sama official kita, sudah ditangkap beberapa orang dan sudah diamankan oleh pihak kepolisian," tutur Gilang.
"Mereka serang kita dengan batu, rantai gear dan kunci inggris."

Gilang juga mengunggah foto satu di antara pelaku perusakan bus tersebut, yakni Bonek Mania yang notabene adalah suporter fanatik dari rival Arema FC, Persebaya Surabaya.
Merasa geram, ia memperingatkan kepada orang tersebut untuk menjadi suporter yang bijak dan tidak membuat tindakan arogan.
Tak lupa, ia meminta kepada suporter Arema FC, Aremania untuk bersikap bijak dan tidak melakukan hal yang serupa.
"Dewasa dan bijak donk jadi suporter! Aremania tunjukkan ya kita suporter yang baik," pungkas Gilang.
"Salah satu pelaku sudah ditangkap dan diamankan. Fanatik boleh, arogan dan anarkis jangan!."
(TribunWow.com/Krisna)