Breaking News:

Liga 1

Beda Nasib Pelatih Debutan PSIS Semarang Ian Andrew Gillan dan Borneo FC Risto Vidakovic di Liga 1

Beda nasib dua pelatih debutan di Liga 1 2021 milik PSIS Semarang serta Borneo FC, Ian Andrew Gillan dan Risto Vidakovic.

Instagram @borneofc @psisfcofficial
Risto Vidakovic (kiri) pelatih Borneo FC dan Ian Andrew Gillan (kanan) pelatih PSIS Semarang pada postingan Instagram @borneofc @psisfcofficial. Beda nasib dua pelatih debutan di Liga 1 2021. 

TRIBUNWOW.COM - Beda nasib dua pelatih debutan di Liga 1 2021 milik PSIS Semarang serta Borneo FC, Ian Andrew Gillan dan Risto Vidakovic.

Seperti diketahui, Ian Andrew Gillan berhasil membawa anak asuhnya memenangkan laga kontra Persik Kediri dengan skor telak 3-0 di Stadion Manahan Solo, Jumat (15/10/2021).

Ian Gillan yang belum lama mengambil alih komando PSIS Semarang menggantikan caretaker Imran Nahumarury berhasil melanjutkan tren positif di 6 laga sebelumnya.

Lebih lanjut, debut manis pelatih asal Skotlandia tersebut tercipta meski di tengah banyaknya pemain inti PSIS Semarang yang absen.

Seperti diketahui, PSIS Semarang harus berlaga tanpa Wallace Costa, Hari Nur Yulianto dan Finky Pasamba saat menghadapi Persik Kediri.

Namun, berkat kejelihan dan pemilihan pemain yang tepat, membuat PSIS Semarang masih bermain stabil serta mampu merengkuh kemenangan telak 3-0 atas Persik Kediri.

Catatan positif Ian Gillan berpotensi akan bertambah kala bersua Barito Putera pada Rabu (20/10/2021).

Hasil positif tersebut berpotensi diciptakan kembali oleh PSIS Semarang mengingat penampilan sang lawan yang juga tengah terpuruk di Liga 1 2021.

Di sisi lain, nasib berbeda justru didapatkan oleh pelatih anyar Borneo FC asal Serbia, Risto Vidakovic.

Baca juga: Finky Pasamba Tak Masuk Skuad PSIS Semarang Kontra Barito Putera di Liga 1 2021, Ini Kronologinya

Baca juga: Bukan Bruno Silva, Ini Sosok Dibalik Impresifnya PSIS Semarang di Liga 1 : Catat 1 Gol dan 2 Assist

Risto gagal memberikan kemenangan bagi Borneo FC setelah dipaksa menyerah dengan skor telak 0-3 atas Persikabo 1973.

Laga antara Tira Persikabo vs Borneo FC digelar di Stadion Sultan Agung Bantul, Yogyakarta, Minggu (17/10/2021).

Kekalahan telak tersebut tentunya sangat menampar pelatih berlisensi Pro UEFA tersebut.

Hal ini tentunya harus segera dibenahi oleh Risto Vidakovic.

Mengingat, dengan kekalahan tersebut, Borneo FC terdampar hingga posisi ke 13 klasemen sementara Liga 1 2021 dengan raihan 7 poin dari 7 laga.

Boaz Solossa dan skuad Borneo FC melakukan tos sebelum bertanding.
Boaz Solossa dan skuad Borneo FC melakukan tos sebelum bertanding. (Instagram @borneofc.id)

Drama dan Kontroversi Pekan Ketujuh Liga 1 2021 

Banyak drama dan kontroversi yang turut menyelimuti pekan ketujuh Liga 1 2021, dari Persib Bandung dan PSIS Semarang yang masih unbeaten hingga hujan kartu merah.

Seperti dilansir TribunWow.com dari Transfermarkt, pekan ketujuh Liga 1 2021 dimulai oleh laga PSIS Semarang kontra Persik Kediri.

PSIS Semarang yang banyak ditinggalkan pemainnya akibat cedera dan pemanggilan TC Timnas U-23 Indonesia, justru tampil superior dan mengandaskan Persik Kediri dengan skor telak 3-0.

Kemenangan Septian David Maulana dkk kontra Persik Kediri berhasil memperpanjang rekor tak terkalahkan milik Laskar Mahesa Jenar di Liga 1 2021.

Pada laga kedua, mempertemukan dua tim yang tengah dirundung permasalahan, PSS Sleman kontra Barito Putera.

Skuad PSIS Semarang (kiri) dan Persib Bandung (kanan). Duo biru belum terkalahkan di Liga 1 2021
Skuad PSIS Semarang (kiri) dan Persib Bandung (kanan). Duo biru belum terkalahkan di Liga 1 2021 (Kolase Instagram @psisfcofficial dan @persib)

Seperti diketahui, pelatih dari PSS Sleman dan Barito Putera tengah mendapatkan banyak desakan setelah rentetan hasil buruk dalam 6 laga sebelumnya di Liga 1 2021.

Namun, di laga tersebut, PSS Sleman berhasil keluar sebagai pemenangnya dengan menundukkan Barito Putera dengan skor tipis 3-2.

Dengan kemenangan tersebut, pelatih PSS Sleman, Dejan Antonic dapat bernafas lega setelah banyaknya tuntutan mundur yang ditujukan kepada pelatih asal Serbia tersebut.

Pada laga selanjutnya, Persita Tangerang yang tengah berada di trend positif gagal menundukkan tim promosi lainnya, Persiraja Banda Aceh.

Laga yang berkesudahan 1-1 membuat keduanya hanya meraup 1 poin pada pekan ketujuh.

Namun, catatan apik justru ditorehkan oleh bomber Laskar Rencong, Paulo Henrique.

Bomber asal Brasil tersebut kembali mencatatkan namanya di papan skor dan menempel ketat Ezechiel Ndouasel dan Ilija Spasojevic di deretan teratas pencetak gol terbanyak sementara di Liga 1 2021 dengan raihan 6 gol.

Striker asing Persiraja Banda Aceh Paulo Henrique dan rekannya saat selebrasi atas gol yang diciptanya. Striker asing Persiraja Banda Aceh menjadi pemuncak top skor sementara Liga 1 2021.
Striker asing Persiraja Banda Aceh Paulo Henrique dan rekannya saat selebrasi atas gol yang diciptanya. Striker asing Persiraja Banda Aceh menjadi pemuncak top skor sementara Liga 1 2021. (Laman resmi Persiraja Banda Aceh)

Di laga selanjutnya ada duel Jawa Timur antara Persela Lamongan kontra Madura United yang berkesudahan dengan skor 2-2.

Persela Lamongan yang selalu unggul dalam laga tersebut, harus puas ditahan imbang oleh Madura United dan hanya meraup 1 poin di laga tersebut.

Selanjutnya ada laga Persipura kontra Persebaya Surabaya yang berakhir dengan kemenangan 1-3 Bajul Ijo atas Mutiara Hitam.

Kemenangan Persebaya Surabaya atas Persipura Jayapura dengan catatan 3 gol menguatkan hubungan Bajul Ijo dengan angka 3.

Sebelumnya, Persebaya Surabaya juga meraih hasil serupa dengan mencatatkan 5 laga dengan skor yang mengandung angka 3.

Tercatat hanya laga kontra Bhayangkara FC, anak asuh Aji Santoso tak terkait dengan unsur angka 3 didalamnya.

Mengingat pada laga tersebut, Bajul Ijo tunduk dengan skor 0-1 atas The Guardian.

Pada akhir pekan ketujuh ada setidaknya 3 bigmatch yang terjadi.

Pertama Bhayangkara FC kontra Persib Bandung yang di luar dugaan berhasil dimenangkan oleh Pangeran Biru dengan skor 2-0.

Selain itu ada laga PSM Makassar kontra Bali United, Juku Eja berhasil menuntaskan pertandingan kontra Laskar Serdadu Tridatu dengan skor 2-1.

Pada laga bigmatch selanjunya mempertemukan Oersija Jakarta kontra Arema FC.

Laga tersebut berhasil dituntaskan oleh Singo Edan setelah berhasil menundukkan Macan Kemayoran dengan skor tipis 1-0 berkat gol dari Carlos Fortes.

Dan laga terakhir di pekan ketujuh mempertemukan Persikabo 1973 kontra Borneo FC yang berhasil dimenangkan oleh Laskar Pajajaran dengan skor 3-0.

Dari 9 laga tersebut, kekalahan Bhayangkara FC atas Persib Bandung sedikit mengejutkanpara pecinta bola di Indonesia.

Pasalnya, dengan banyaknya pemain yang absen dan permasalahan internal yang tak kunjung usai, Maung Bandung justru sukses meleburkan sang pemuncak klasemen sementara Bhayangkara FC.

Selain hasil yang mengejutkan, ada juga beberapa kontroversi yang terjadi pada pekan ketujuh.

Berikut TribunWow.com berikan beberapa kontroversi dan fakta menarik yang terjadi di pekan ke-7 Liga 1 2021:

1. Banyaknya Kartu Merah 

Tercatat, dalam 7 pekan gelaran Liga 1 2021, pada pekan ketujuh dapat dikatakan pekan dengan hujan kartu merah.

Pasalnya, dari 9 laga yang dimainkan, 4 laga di antaranya dihujani dengan kartu merah.

Kartu merah pertama di pekan ketujuh terjadi di laga Persela Lamongan kontra Madura United.

Pada laga tersebut, pemain Persela Lamongan, Akbar Hermawan mendapatkan kartu merah di menit ke-84.

Hujan kartu merah berlanjut di laga Persipura Jayapura kontra Persebaya Surabaya.

Di laga tersebut dapat dikatakan sebagai pertandingan terbanyak yang mengeluarkan kartu merah.

Pasalnya, dua kartu merah tersaji yang masing-masing diberikan kepada Bruno Moreira dan Israel Wamiau pada menit akhir jelang laga usai.

Keduanya terlibat perkelahian yang memaksa wasit untuk bertindak tegas mengeluarkan kartu merah pada laga tersebut.

Pada laga selanjuntya, yaitu di laga PSM Makassar kontra Bali United, ada kartu merah unik yang terjadi pada pertandingan tersebut.

Kartu merah yang dikeluarkan bukan berasal dari pelanggaran keras kepada lawan, namun terjadi karena adanya aksi tak terpuji yang dilakukan Wawan Hendrawan kepada rekan satu timnya, Willian Pacheco.

Tak hanya berhenti di laga PSM Makassar kontra Balu United, drama kartu merah juga tersaji di laga Persija Jakarta vs Arema FC.

Kushedya Yudo yang notabene baru masuk pada babak kedua harus menerima nasib sial dikeluarkan oleh wasit setelah dianggap dua kali melakukan pelanggaran yang menghasilkan dua kali kartu kuning atau kartu kuning kedua.

Dengan kartu merah yang didapatkan oleh Kushedya pada laga kontra Persija Jakarta, total ada 5 kartu merah yang tersaji di pekan ke-7 Liga 1 2021.

Cuplikan keputusan kontroversi Oki dwi Putra pada laga Persija Jakarta vs Arema FC di Stadion Manahan, Solo pada Minggu (17/10/2021): Gol Marko Simic yang dianulir wasit di penghujung laga Persija Jakarta vs Arema FC dan kartu merah yang diberikan kepada pilar andalan Tim Singo Edan, Kushedya Hari Yudo yang diunggah oleh akun Instgram @pengamatsepakbola, Minggu (17/10/2021).
Cuplikan keputusan kontroversi Oki dwi Putra pada laga Persija Jakarta vs Arema FC di Stadion Manahan, Solo pada Minggu (17/10/2021): Gol Marko Simic yang dianulir wasit di penghujung laga Persija Jakarta vs Arema FC dan kartu merah yang diberikan kepada pilar andalan Tim Singo Edan, Kushedya Hari Yudo yang diunggah oleh akun Instgram @pengamatsepakbola, Minggu (17/10/2021). (Kolase @pengamatsepakbola)

2. Rekor Unbeatten Sisakan PSIS Semarang dan Persib Bandung

Tak hanya suguhkan banyak kartu merah saja, pekan ketujuh juga menjadi saksi tumbangnya tiga klub yang hingga pekan keenam sebenarnya masih luput dari kekalahan.

Ketiga klub tersebut adalah Bhayangkara FC, Bali United dan Persija Jakarta.

Seperti diketahui, Bhayangkara FC dipaksa tunduk 0-2 atas Persib Bandung pada pekan ketujuh.

Sedangkan Bali United dipaksa menyerah dengan skor 1-2 kontra PSM Makassar.

Dan yang terakhir, Persija Jakarta yang harus menelan pil pahit kalah tipis kontra Arema FC 0-1.

Dengan demikian, rekor unbeatten tersisa hingga pekan ketujuh hanya menjadi milik PSIS Semarang dan Persib Bandung.

Persib Bandung (kiri) dan PSIS Semarang (kanan) pada postingan Instagram @persib @psiscofficial.
Persib Bandung (kiri) dan PSIS Semarang (kanan) pada postingan Instagram @persib @psiscofficial. (Instagram @persib @psiscofficial)

3. Kontroversi Wasit 

Selain catatkan total 5 kartu merah dari total 9 laga yang dimainkan, pekan ketujuh juga tak luput dari aksi kontroversi wasit yang terjadi di laga Persija Jakarta kontra Arema FC.

Pada laga tersebut, wasit yang memimpin laga, Oki Dwi Putra, melakukan keputusan blunder setelah menganulir gol di menit akhir yang dicetak oleh Persija Jakarta melalui Marko Simic.

Simic yang mendapatkan umpan apik dari Rezaldi Hehanusa berhasil menyambar umpan tersebut dan melesatkan bola ke gawang Adilson Maringa.

Namun sayang, wasit berpendapat lain.

Gol Simic dianulir karena dianggap melakukan pelanggaran terhadap kiper Arema FC, Adilson Maringa.

Padahal, jika dilihat lebih lanjut, benturan terjadi setelah bola berhasil masuk ke gawang Singo Edan.

Dampak keputusan tersebut, Persija Jakarta harus rela tunduk atas Arema FC sekaligus mengandaskan rekor unbeatten Macan Kemayoran di Liga 1 2021.

4. Perkelahian Antar Rekan Satu Tim

Selain kartu merah dan hasil tak terduga di pekan ketujuh, ada juga kejadian unik yang mewarnai laga PSM Makassar kontra Bali United.

Dalam laga yang berkesudahan dengan skor 2-1 untuk kemenangan PSM Makassar turut diwarnai perkelahian antar rekan tim di kubu Bali United.

Perkelahian tersebut terjadi antara Wawan Hendrawan dan Willian Pacheco.

Keduanya terlibat perkelahian setelah Wawan Hendrawan melakukan aksi tak terpuji berupa dorongan kepala kepada Willian Pacheco.

Hal itu bermula saat bola sapuan dari pemain belakang PSM Makassar berbuah peluang emas setelah dilepas oleh Willian Pacheco.

Bola tersebut berhasil diraih oleh Wiljan Pluim dan hampir saja menjadi gol ketiga bagi Juku Eja.

Beruntung sepakan Pluim masih melebar dari gawang Wawan Hendrawan.

Sesaat kemudian, Wawan Hendrawan yang kesal akan antispasi buruk yang dilakukan Pacheco yang hampir saja berbuah blunder melakukan aksi tak terpuji mendorong kepala bek asal Brasil tersebut.

Sontak hal itu memantik emosi Wilian Pacheco dan baku hantam hampir saja terjadi jika Leonard Tupamahu tidak melerai dua rekannya tersebut.

Insiden Wawan Hendrawan dan Willian Pacheco (kiri) dan Steffano Cugurra (kanan) pelatih Bali United pada postingan Instagram @stefanocugurra pada 28 Agustus 2021. Aksi pertikaian Wawan Hendrawan dan Willian Pacheco warnai kekalahan Bali United 1-2 kontra PSM Makassar.
Insiden Wawan Hendrawan dan Willian Pacheco (kiri) dan Steffano Cugurra (kanan) pelatih Bali United pada postingan Instagram @stefanocugurra pada 28 Agustus 2021. Aksi pertikaian Wawan Hendrawan dan Willian Pacheco warnai kekalahan Bali United 1-2 kontra PSM Makassar. (Instagram @stefanocugurra)

(TribunWow.com/Adi Manggala S)

Baca Berita Terkait Liga 1 Lainnya 

Tags:
Liga 1 2021PSIS SemarangBorneo FCIan Andrew GillanRisto Vidakovic
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved