Pembunuhan di Subang
61 Hari Kasus Subang, Dokter Ahli Forensik Kembali Beri Tanggapan: Kita Cari Petunjuk Lain
Sumy Hastry Purwanti membeberkan perannya dalam autopsi ulang kedua korban kasus Subang, menyebut Tuti dan Amalia sudah pasti meninggal terbunuh.
Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM – Kasus pembunuhan Tuti Suhartini (56) dan Amalia Mustika Ratu (23) sudah bergulir hingga 61 hari.
Kepolisian sudah melakukan berbagai cara untuk menentukan pelaku yang bertanggung jawab atas tewasnya ibu dan anak di Subang, Jawa Barat itu, termasuk autopsi ulang kedua jasad korban pada Sabtu (2/10/2021).
Dokter ahli forensik, Sumy Hastry Purwanti, yang ikut dilibatkan dalam proses autopsi ulang jasad Tuti dan Amalia, memberikan tanggapannya terkait kasus pembunuhan tersebut dalam wawancara yang diunggah kanal YouTube Tribunnews pada Senin (18/10/2021).

Baca juga: Saksi Beberkan Aksi Yosef sebelum Laporkan Kasus Subang, Ternyata Sempat Telepon Sambil Marah-marah
Baca juga: Tangis Yosef Ungkap Pesan Terakhir Amalia sebelum Dibunuh di Subang: Sakit Hati Banget Saya
Jasad Tuti dan Amalia sebelumnya sudah pernah diautopsi di Rumah Sakit Sartika Asih, Kota Bandung, tak lama setelah korban ditemukan di bagasi mobil Alphard.
Sumy Hastry Purwanti yang akrab dipanggil dr Hastry menyebutkan proses autopsi dibutuhkan untuk dapat menemukan penyebab seseorang tewas secara tidak wajar, termasuk dalam kasus pembunuhan Tuti dan Amalia.
“Kita kan berhubungan dengan tubuh manusia yang sudah berupa jenazah, jadi ilmu kedokteran forensik itu menggunakan seluruh ilmu kedokteran untuk mengungkap kasus-kasus tersebut guna kepentingan peradilan, kepentingan untuk penyidikan juga,” kata dr. Hastry.
“Dan memang sudah dilakukan secara maksimal, disitu kita bisa buktikan kalau ada korban meninggal tidak wajar itu apakah dia korban pembunuhan, bunuh diri dan kecelakaan,” tambahnya.
Untuk kasus di Subang, dr Hastry menyebut ibu dan anak tersebut memang sudah bisa dipastikan adalah korban pembunuhan.
“Di kasus Subang itu memang pasti dia korban pembunuhan.”
Pentingnya autopsi kedua jasad Tuti dan Amalia juga dibeberkan oleh dr Hastry, yang menyebutkan upaya itu guna melengkapi serta mencari petunjuk-petunjuk baru dari tubuh kedua korban.
“Autopsi pertama sudah bagus, sudah baik dan saya hanya melengkapi saja dan memastikan juga kalau dari hasil autopsi yang pertama itu bisa membuktikan waktu kematian, cara kematian, mekanisme kematian dan sebab-sebabnya,” ujar dr Hastry.
“Kita cari petunjuk lain di tubuh jenazah.”
Kasus pembunuhan Tuti dan Amalia yang terjadi di Subang, Jawa Barat sudah bergulir sejak 18 Agustus lalu.
Meskipun sudah berlangsung selama dua bulan, dr Hastry memastikan bahwa kepolisian akan segera mengungkap kasus tersebut.
“Benerlah pasti, polisi akan mengungkap,” katanya.
Dokter ahli forensik yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Kedokteran Kesehatan Polda Jateng itu, memberi tanggapan atas kemunculan asumsi liar hingga hal-hal mistis yang berkembang di masyarakat terkait kasus pembunuhan di Subang.
Menurutnya, segala kasus haruslah melewati beberapa pemeriksaan yang ilmiah untuk bisa diproses dalam pengadilan.
Sehingga, dirinya menyebut semua konten mistis yang melibatkan jin hingga kesurupan di media sosial itu tidak bisa dijadikan sebagai alat bukti.
Simak videonya dari menit pertama:
Hasil autopsi ulang diketahui belum juga diumumkan oleh pihak berwajib, meskipun sudah berlalu lebih dari dua minggu.
Sebelumnya, dr Hastry juga sudah sempat buka suara terkait hasil autopsi ulang jasad Tuti dan Amalia.
Banyak pengguna media sosial yang menaruh rasa penasaran terkait kasus pembunuhan di Subang, Jawa Barat, berkomentar pada akun Instagram dr Hastry, hastry_forensik.
"Kelanjutan Kasus di Subang Bagaimana bu Dokter?? kami menunggu hasil otopsi ibu Dr Hastry kok blm di Up Lagi Ya," tulis akun ragilembaeh8796 di postingan dr Hastry, dikutip TribunWow.com dari TribunnewsBogor.com.
Baca juga: Kasus Subang Disebut Tak Lama Lagi Diungkap, Anak Sulung Tuti Segera Sewa Pengacara, Ada Apa?
Pengguna lain membalas komentar tersebut dengan memberikan penjelasan bahwa dr Hastry tidak memiliki kewenangan untuk memberkan hasil autopsi.
"dr forensik tidak punya wewenang membuka kasus, walaupun beliau Polisi. Yg berhak ya yg menanggani perkara, krn Janji Profesi semua Tenaga Kesehatan sama “tidak memberikan informasi medis kepada siapapun kecuali pasien dan jika dimintai keterangan dimeja hijau (kasus hukum dipengadilab)” tulis akun dwi_apriliyanto97.
Terkait hal itu, dr Hastry membenarkannya.
"@dwi_apriliyanto97 yaa betul," jawab dr Hastry.
Tak berhenti di sana, pengguna lain juga ada yang menanyakan kelanjutan kasus pembunuhan Tuti dan Amalia kepada dr. Hastry.
dewishafiqa: Mohon izin dok Kasus yg di Subang Gimana dok @hastry_forensik
Pertanyaan tersebut dijawab langsung oleh dr Hastry
"@dewishafiqa soon yaa," jawabnya.
Dokter ahli forensik dr Hastry yang berpangkat Kombes Pol ikut dilibatkan dalam proses autopsi ulang jasad korban pembunuhan di Subang, Jawa Barat.
Autopsi tersebut menjadi yang kedua kali, seusai sebelumnya jasad Tuti dan Amalia sudah sempat diautopsi di RS Sartika Asih, Kota Bandung.
Proses autopsi pertama dilakukan tak lama setelah jasad ibu dan anak itu ditemukan bertumpuk di bagasi mobil Alphard yang terparkir di rumahnya di Desa Ciseuti, Kecamatan Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada 18 Agustus lalu.
Baca juga: Mimpi Bertemu Amalia, Istri Yoris Sebut Pelaku Kasus Subang Diduga Berusia 24 Tahun, Siapa?
Autopsi kedua dilakukan 45 hari kemudian.
Saat itu, dr Hastry juga sempat mengunggah postingan di Insta Story media sosialnya.
"Bismillah, mulai merumput lagi," tulis dr Hastry di Insta Story.
"Alhamdulillah, ini baru selesai TKP Subang. Pasti terungkap," kata dr Hastry setelah selesai melakukan autopsi jasad Tuti dan Amalia.
Sementara itu, kepolisian melalui Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Erdi A Chaniago sudah menyebutkan, bahwa hasil autopsi ulang jasad Tuti Suhartini (56) dan Amalia Mustika Ratu (23) telah didapatkan.
Kombes Pol Erdi A Chaniago juga memastikan tersangka pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat itu akan segera ditetapkan.
Namun, Kombes Pol Erdi mengaku belum bisa menginformasikan hasil autopsi ulang tersebut.
"Sudah didapatkan (hasil autopsi ulang), namun ini kan tidak bisa kami sampaikan karena masih dalam ranah penyelidikan dan konsumsi dari penyidik," kata Erdi dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Jumat (8/10/2021), dikutip dari Tribunnews.
Kombes Pol Erdi juga menyebut pihaknya melakukan penyelidikan sedetail mungkin untuk bisa segera menentukan pelaku.
Kesiapan alat bukti, saksi dan petunjuk menjadi hal terpenting dalam proses tersebut.
"Mereka kan fokus untuk mencari tersangka mudah-mudahan dalam waktu dekat,” ungkap Kombes Pol Erdi, dikutip dari KompasTV, Jumat (8/10/2021).
“Karena memang kita harus sedetail mungkin, seprofesional mungkin, ketika kita menemukan atau menentukan tersangka, sudah harus benar-benar siap alat bukti, petunjuk, saksi dan sebagainya karena ini menyangkut kematian 2 orang yang kita temukan di TKP itu," tambahnya. (TribunWow.com/Alma Dyani P)
Berita terkait Pembunuhan di Subang lain
Sebagian artikel ini diolah dari TribunnewsBogor.com dengan judul Jawaban Dokter Hastry Soal Hasil Autopsi Tuti dan Amalia, Yoris Dendam Ingin Bertemu Pelaku : Kesel dan Tribunnews.com dengan judul Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang: Hasil Autopsi Ulang Sudah Ada, Polisi Fokus Cari Tersangka