Persib Bandung
Ezechiel Gagal Bobol Gawang Persib Bandung meski Dapat Pinalti, Bobotoh: Hati Eze Masih Biru
Satu di antara pemain Bhayangkara FC, Ezechiel Ndouasel gagal mencetak satu gol pun ke gawang mantan timnya, Persib Bandung
Penulis: Yonatan Krisna Halman Tri Santosa
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Bhayangkara FC yang semula diunggulkan ternyata harus takluk 0-2 dari Persib Bandung dalam lanjutan Liga 1 2021 di Stadion Moch. Subroto, Magelang, Jawa Tengah pada Sabtu (16/10/2021).
Meski mendapatkan peluang emas, bomber Bhayangkara FC, Ezechiel Ndouasel gagal mencetak gol ke gawang mantan timnya, Persib Bandung.
Ezechiel Ndouasel mendapat peluang emas melalui titik putih seusai pemain Persib Bandung kedapatan melakukan hand ball di kotak pinalti.
Baca juga: Tak Terima Robert Alberts Diserang Ofisial Bhayangkara FC, Suporter Persib Bandung Beri Julukan Baru
Baca juga: Lakukan Banyak Penyelamatan saat Lawan Bhayangkara, Teja Paku Alam Layak Jadi MOTM Persib Bandung?
Akan tetapi, sepakan keras Ezechiel Ndouasel mampu ditepis kiper Persib Bandung yang saat itu tampil gemilang, Teja Paku Alam.
Alhasil, Ezechiel Ndouasel gagal menggoreskan luka kepada mantan klubnya tersebut.
Kegagalan Ezechiel dalam membobol gawang Pangeran Biru dan mencetak pinalti itu mendapat sorotan serta tanggapan dari publik, tak terkecuali fans Persib Bandung, Bobotoh.
Penilaian tersebut tampak pada postingan akun Insagram resmi BRI Liga 1 yang dunggah pada Sabtu (16/10/2021).
"GAGAL PENALTI, Teja Paku Alam berhasil membaca sepakan penalti Ezechiel Ndouasel," tulis BRI Liga 1 dengan nama akun @liga1match.
Bobotoh menyindir sekaligus merasa bahwa Ezechiel sengaja tidak mau menggolkan karena masih cinta dengan Persib Bandung.
"Lord eze (Ezechiel Ndouasel) masih sayang sama mantannya (Persib Bandung)," tulis @alisyukrn.
"KING EZE NIH BOSSS," tulis @deriqramadhann.
"Hati eze masih biru," tulis @arissutrisman87.
"Eze jangan marah marah nanti kamu lekas tua," tulis @meme_comic_bobotoh_persib.
"Gak di Persib ga di bhayangkara wkwkwkwk," tulis @gbo.ys.
"Eze masih cinta sama Persib," tulis @erlanggaprtm22.
"Sayang mantann cie," tulis @rriobramasta.
"Mantan dilarang bahagia," tulis @hilbertyhn.
"Masih ada hati di balik KING ke persib. Mantap KING EZE WKWK," tulis @lintang_pandu.
"EZE gabole ngegolin dulu ya ke gawang mantan," tulis @satriawardhanu13.

Kekalahan yang dialami Bhayangkara FC tampaknya cukup mengejutkan.
Di sepanjang laga, klub yang memiliki julukan The Guardian tersebut kerap mendominasi permainan dan terus menekan lini pertahanan Persib Bandung.
Terbukti, Bhayangkara FC mampu menguasi permainan dengan presentase 70 persen, sedangkan Persib Bandung hanya 30 persen.
Selain itu, Persib Bandung juga tampil pincang karena tidak diperkuat beberapa pilar andalan, seperti Marc Klok, Ardi Idrus, Victor Igbonefo, Beckham Putra dan yang lainnya.
Namun tampaknya Dewi Fortuna (keberuntungan) lebih berpihak kepada Persib Bandung ketimbang Bhayangkara FC.
Baca juga: Sebut Persib Bandung Memalukan, Paul Munster: Menuduh Bhayangkara FC Ada Main dengan Wasit
Baca juga: Komentar Robert Alberts setelah Persib Bandung Hajar Bhayangkara FC dengan Skor 2-0 di Liga 1 2021
Terjadi Insiden di Penghujung Laga
Sebuah insiden sempat terjadi di akhir laga Bhayangkara FC vs Persib Bandung, Sabtu (16/10/2021) di Stadion Moch Soebroto, Magelang.
Selepas laga yang dimenangkan oleh Persib Bandung dengan skor 2-0 berkat gol dari Febri Hariyadi dan Ezra Walian, terlihat Robert Alberts bersitegang dengan manajer The Guardian, Sudarmadji.
Mulanya, nampak dalam insiden tersebut, Robert Alberts terlihat tengah bersitegang dengan beberapa offisial Bhayangkara FC.
Sesaat kemudian Sudarmadji datang dari belakang turut mendatangi Robert Alberts yag tengah bersitegang dengan offisial Bhayangkara FC lantas seperti melakukan aksi ludah kepada pelatih Persib Bandung, Robert Alberts.
Setelah ditelisik, ketegangan antara offisial Bhayangkara FC dengan Persib Bandung terjadi seusai The Guardian mendapatkan hadiah penalti di menit ke-80.
Hal itu lantas membuat para pemain Persib Bandung melakukan potes keras kepada wasit utama dan hakim garis.
Protes tersebut tak digubris, Bhayangkara FC tetap mendapatkan hadiah penalti buah dari handsball yang dianggap dilakukan oleh Dedi Kusnandar saat menjadi pagar betis.
Penalti didapat oleh Bhayangkara FC yang lalu dieksekusi oleh sang bomber andalan, Ezechiel Ndouasel.
Namun sayang, Ezechiel Ndouasel gagal melakukan tugasnya dengan baik.
Sepakan penalti Eze berhasil digagalkan oleh Teja Paku Alam yang berhasil melakukan tepisan dan membaca arah bola mantan bomber Maung Bandung tersebut.
Alhasil skor tetap tidak berubah, 2-0 untuk keunggulang Pangeran Biru atas The Guardian.
Menanggapi penalti gagal dari Ezechiel Ndouassel, para offisial Persib Bandung melakukan aksi selebrasi 'menengok' ke arah bench Bhayangkara FC.
Aksi selebrasi offisial Persib Bandung tersebut lantas membuat para penggawa Bhayangkara FC yang berada di bench geram dan tersulut emosi.
Kemudian, pada akhir laga, beberapa pemain Bhayangkara FC turun dan melakukan penggrudukan ke bangku cadangan Persib Bandung.
Beruntung pada saat itu, match comissioner dan aparat yang berjaga dapat mengendalikan situasi yang terjadi.
Namun, meski telah dilakukan peleraian oleh beberapa petugas yang berjaga, aksi ''meludah'' yang dilakukan manajer Bhayangkara FC Sudarmadji kepada Robert Alberts tak terelakan.
Sudarmadji yang sebelumnya tak terlihat tengah berada di kerumunan bersama Robert Alberts, langsung menghampiri pelatih asal Belanda tersebut dengan melakukan aksi tidak terpuji meludahi pelatih Maung Bandung tersebut.
Alhasil, aksinya yang tertangkap oleh kamera langsung tersebar luas di media sosial.
Tak ingin masalah semakin berlarut panjang, seusai laga, Robert Alberts yang ditemani dengan Yaya Sunarya (pelatih fisik) dan Sudarmajdi dengan salah satu offisial Bhayangkara FC melakukan klarifikasinya.
Berikut Transkip isi konferensi pers klarifikasi insiden yang melibatkan Robert Alberts dan manajer Bhayangkara FC, Sudarmadji seusai laga:
''Ya seperti yang saya katakan tadi di prescon buat pertandingan, bahwa pertandingan ini memang sangat penting bagi kita dan Bhayangkara dalam meposisikan diri, pertama di klasemen, dan tentunya semua bisa terjadi di lapangan, oleh sebab itu kadang terbawa, jadi setelah selesai pertandingan, apapun yang terjadi di dalam lapangan, seperti pemain bertengkar, setelah keluar di lapangan, saya bersama tim dan pemain kembali berjabat tangan, kita tidak ada masalah apa-apa, ujar pelatih fisik Persib Bandung, Yaya Sunarya.
''Saya minta maaf kalau misalnya ada salah ucapan maupun yang bisakeliru dalam suatu pertandingan, karena dalam situasi pertandingan, semua dapat terjadi, saya meminta maaf,'' imbuh Yaya.
Seusai offisial Persib Bandung yang diwakili oleh pelatih fisik Yaya Sunarya dan pelatih kepala Robert Alberts, klarifikasi dilakukan oleh offisial Bhayangkara FC yang diwakili oleh sang manajer Sudarmadji dan salah seorang offisial berinisial ABP.
''Baik, terimakasih aya mewakili tim bhayangkara fc, sebenarnya tidak ada masalah apa-apa kita saling berteriak pemain di lapangan, mungkin tadi ada beberapa gestur maupun ada kata-ata yang tidak patut diucapkan di bench, mangkanya tadi ada yang sedikit tidak terima, sebenarnya kita membutuhkan dan meminta klarifikasi mengapa mengucapkan seperti itu, namun itu terjadi di lapangan saja, diluar lapangan alhamduilah kita bisa saling berjabat tangan, meminta maaf, mudah-mudahan hal ini tidak akan terjadi lagi, terimakasih, kita tutup dengan bersalaman,'' ujar offisial Bhayangkara FC berinisial ABP.
Dengan konferensi pers yang langsung dilakukan baik offisial Persib Bandung maupun offisial Bhayangkara FC, maka insiden tersebut dipastikan telah berakhir dengan damai.
Berkat kemenangan tersebut, Persib Bandung berhasil meraup 3 poin dan melenggang ke posisi ketiga klasemen sementara Liga 1 2021.
Meski kalah, The Guardian masih berada di posisi teratas klasemen sementara Liga 1 2021 dengan raihan 16 poin. (TribunWow.com/Krisna/Adi Manggala S)