Breaking News:

Persib Bandung

Stefano Cugurra Sesalkan Desakan Mundur Pelatih Persib Bandung & PSS Sleman, Singgung Faktor Ini

Pelatih Bali United, Stefano Cugurra Sesalkan banyaknya suporter yang menuntut mundur para pelatihnya meski baru catatkan 6 laga di Liga 1 2021.

baliutd.com
Pelatih Bali United Stefano Cugurra Teco berikan komentarnya terkait banyaknya desakan mundur pelatih di Liga 1 2021. 

TRIBUNWOW.COM - Pelatih Bali United, Stefano Cugurra Sesalkan banyaknya suporter yang menuntut mundur para pelatihnya meski baru catatkan 6 laga di Liga 1 2021.

Dilansir TribunWow.com dari laman Instagram fans base Persib Bandung @persib.football.club, pelatih Bali United, Stefano Cugurra angkat bicara mengenai maraknya aksi tuntut mundur yang dilakukan oleh para suporter.

Pelatih yang kerap disapa dengan Teco tersebut menganggap belum saatnya para pelatih dan pemain dituntut untuk dapat segera suguhkan performa terbaiknya di Liga 1 2021.

Pasalnya, Liga 1 2021 telah selama satu tahun diberhentikan akibat adanya kasusCovid-19 di Indonesia.

Seharusnya manajemen dapat memberikan waktu lebih kepada para pelatih untuk menemukan formula khusus agar performa klub kembali terangkat.

Karena sejatinya sebuah klub yang akan berkompetisi di Liga Indonesia seharusnya memiliki persiapan setidaknya selama 6 bulan.

Namun secara realisasinya, para peserta klub di Liga 1 2021 mayoritas tak terlalu lama membentuk kerangka tim untuk gelaran ajang tertinggi sepakbola di Indonesia tersebut.

"Cuma management tim harus melihat liga Indonesia berhenti lama sekali."

Banyak tim berhenti latihan. Kata Teco dilansir TribunWow.com dari @persib.football.club.

"Pasti banyak tim butuh waktu lebih, untuk bisa membuat tim bermain lebih bagus," kata Teco.

Paling nahas yaitu nasib pelatih Persik Kediri, Joko Susilo.

Baca juga: Kata Joko Susilo setelah Didepak Persik Kediri di Liga 1 2021: Di Luar dan di Dalam Sangat Kontras

Baca juga: Persib Bandung Unggah tentang Miljan Radovic di Instagram, Pertanda Bakal Comeback? Intip Peluangnya

Ia resmi dipecat oleh manajemen Persik Kediri setelah gagal membawa Macan Putih tampil apik di seri pertama Liga 1 2021.

Selain Joko Susilo, dua pelatih berpengalaman di Indonesia juga berada di ujung tanduk.

Kedua pelatih tersebut adalah Robert Alberts dan Dejan Antonic.

Keduanya bernasib beda dengan Teco maupun Joko Susilo yang tidak merasakan tuntutan keras suporter untuk mundur.

Robert Alberts bersama Persib Bandung harus menerima pil pahit dituntut mundur meski berhasil membawa Maung Bandung unbeatten di seri pertama.

Bahkan saat ini Maung Bandung berada di posisi kelima klasemen sementara Liga 1 2021 dengan raihan 10 poin.

Nasib sama juga tengah di alami pelatih PSS Sleman, Dejan Antonic.

Dejan harus menerima pil pahit seusai gagal membawa PSS Sleman bermain apik di seri pertama Liga  2021.

Tercatat, Laskar Super Elang Jawa berhasil membukukan 1 kali kemenangan, 2 kali imbang dan 3 kali kalah dalam Liga 1 2021.

Alhasil, Kim Jeffrey Kurniawan dkk harus puas bercokol di posisi ke-15 papan klasemen sementara Liga 1 2021 hingga pekan keenam.

Dengan rentetan hasil buruk yang di sajikan oleh Persib Bandung maupun PSS Sleman, laga pertama di seri kedua jadi momen wajib bagi para penggawa Maung Bandung dan Super Elja untuk raih kemenangan.

Hanya dengan kemenangan tuntutan suporter fanatik keduanya, Bobotoh dan Slemania perlahan tapi pasti akan mengganti kritik tajamnya dengan dukungan serta motivasi bagi keduanya.

Jelang seri ketujuh, Persib Bandung akan berlaga kontra tim yang tengah on fire, Bhayangkara FC di Stadion Moch Soebroto, Magelang Sabtu (16/10/2021).

Sedangkan PSS Sleman akan menghadapi mantan jawara Liga 2 2019, Persik Kediri di Stadion Manahan Solo Jumat (15/10/2021).

Manajemen Persib Bandung, Menandatangani 5 poin yang Tertuang di dalam Petisi yang ditulis oleh Bobotoh

Bobotoh kembali melakukan unjuk rasa untuk menuntut penandatanganan petisi yang digelar di Jalan Sulanjana, kantor PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Minggu (10/10/2021) sejak sore hari hingga malam hari.

Digelarnya aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Bobotoh dan beberapa basis suporter Persib Bandung lainnya untuk menuntut 5 poin agar segera disetujui oleh pihak manajemen Persib Bandung.

Berikut TribunWow.com beberkan 5 poin isi petisi yang dikutip dari TribunJabar.id:

1. Manajemen PT PBB harus bertanggung jawab dan meminta maaf atas semua kegagalan Robert Alberts dalam mengangkat prestasi Persib

2. Menyikapi poin pertama tidak ada negosiasi lagi #ReneOut.

3. Seluruh manajemen PT PBB, tak terkecuali pelatih tidak berhak mempolarisasi dan mengotak-ngotakan bobotoh berdasar kategori

4. Menuntut keseriusan dan kesungguhan manajemen PT PBB, dan mewujudkan #PersibJuara di akhir musim ini

5. Tagar #MenangBersama wajib diganti dengan #PersibJuara.

(Dari kiri ke kanan) Gatot Prasetyo, Luiznho Passos, dan pelatih kepala Persib Bandung, Robert Alberts. Gatot dan Luizinho Passos akan berkerja sama agar penjaga gawang Persib Bandung bisa tampil garang di Liga 1 2021.
(Dari kiri ke kanan) Gatot Prasetyo, Luiznho Passos, dan pelatih kepala Persib Bandung, Robert Alberts. Gatot dan Luizinho Passos akan berkerja sama agar penjaga gawang Persib Bandung bisa tampil garang di Liga 1 2021. (Laman persib.co.id/ Amandeep Rohimah)

Dari 5 tuntutan Bobotoh yang tertuang dalam petisi tersebut, ada salah satu poin yang masih menjadi perdebatan dari Manajemen Persib Bandung dengan para suporter.

Poin itu terdapat di nomor 2 yang menuntut untuk manajemen Persib Bandung mengambil langkah tegas terhadap buruknya permainan Maung Bandung dengan memecat Robert Alberts dari kursi kepelatihan.

Namun, setelah berdiskusi panjang, akhirnya manajemen Persib Bandung menyepakati poin kedua tersebut dengan beberapa catatan.

Dalam catatan tersebut disebutkan bahwa evaluasi akan dilakukan kembali setelah seri kedua yang bakal dilangsungkan pekan depan.

Melalui perwakilan Bobotoh, Tobias Ginanjar, mengatakan aksi unjuk rasa merupakan buntut ketidaksepakatan antara Bobotoh dengan manajemen soal tuntutan yang tertuang dalam petisi tersebut.

Hal itulah yang mengakibatkan semua basis elemen suporter Maung Bandung melakukan unjuk rasa untuk meminta penandatanganan petisi.

"Kami ke sini masih menindaklanjuti yang kemarin. Kami tidak bertemu langsung dan tidak menemukan kata sepakat. Ada poin-poin yg belum disepakati," ujar Tobias Ginanjar kepada awak media di sela-sela aksi unjuk rasa.

Ia juga menambahkan bahwa aksi unjuk rasa tersebut bukan hanya dihadiri oleh Bobotoh dari Bandung saja.

Namun ada juga perwakilan dari beberapa daerah seperti Karawang, Indramayu hingga Jabodetabek.

Kondisi demo ratusan Bobotoh di depan Graha Persib Bandung yang berada di Jalan Sulanjana, Bandung, Minggu (10/10/2021).
Kondisi demo ratusan Bobotoh di depan Graha Persib Bandung yang berada di Jalan Sulanjana, Bandung, Minggu (10/10/2021). (Tribun Jabar/Ferdyan AN)

"Jadi menunjukkan bahwa perjuangan ini hanya perjuangan yang di Bandung saja tapi seluruh Jabar perjuangan kami sama," katanya

Lebih lanjut, Tobias mengatakan bahwa alasan Bobotoh bertahan selama berjam-jam hanya untuk bertemu dengan pihak manajemen Maung Bandung.

"Kenapa kita masih bertahan disini karena kita enggak ada respons dari manajemen. Para bobotoh menuntut manajemen untuk menemui dan datang langsung terkait petisi tersebut. Jadi kami masih bertahan dan menunggu di sini," katanya.

Di lain sisi, Tobias mengapresiasi petugas keamanan yang memberikan fasilitasnya untuk unjuk rasa tersebut.

Tobi mengungkapkan pihak keamanan terus menghubungi manajemen agar mau datang menemui Bobotoh.

"Kami tetap bertahan di sini sampai ada manajemen kesini. Alhamdulillah dari pihak keamanan memfasilitasi juga  berkoordinasi dengan manajemen agar manajemen datang ke sini," ucapnya.

Dalam aksinya, Bobotoh turut menyalakan flare dan membakar ban di depan Graha Persib.

Meski sempat memanas, namun nampak terlihat tak ada aksi anarkis yang terjadi saat unjuk rasa digelar.

Pada pukul 18.00 WIB, aksi Bobotoh sempat mereda.

Namun, hal itu tak menyulutkan tujuan mereka dan memilih untuk tetap bertahan menunggu tanggapan dari manajemen Persib Bandung.

Akhirnya, waktu yang ditunggu tiba, pukul 20.20 WIB, manajemen Persib Bandung yang diwakii oleh Kuswara S Taryono tiba.

Meski perwakilan manajemen telah tiba, namun Bobotoh sempat mengutarakan kekecewaannya lantaran orang yang mereka harapkan untuk datang sebenarnya adalah Direktur Persib Bandung, Teddy Tjahjono.

Sempat terjadi kebuntuan dikarenakan Kuswara meminta waktu untuk menandatangani petisi.

Di lain sisi, Bobotoh meminta Kuswara untuk segera menandatangani petisi.

Akhirnya, pada pukul 22.30 WIB, Kuswara menandatangani petisi yang disodorkan oleh Bobotoh.

Pada akhir demonstrasi, Kuswara membacakan poin-poin petisi yang telah ditandatangani.

Seusai dibacakan, Bobotoh membubarkan diri dan aksi demonstrasi usai.

Dengan pertemuan tersebut dapat disimpulkan bahwa nasib pelatih Persib Bandung masih disepakati menunggu hingga seri kedua Liga 1 2021.

Jika Robert Alberts gagal menuntaskan laga di seri kedua, maka tuntutan untuk segera mundur harus benar-benar terealisasi sebagaimana tertuang pada poin kedua. (TribunWow.com/Adi Manggala S)

Baca Berita Terkait Persib Bandung Lainnya

Tags:
Stefano CugurraPersib BandungPSS SlemanLiga 1BobotohInstagramBali UnitedJoko Susilo
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved